- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 KEBIASAAN KECIL, MEMPERKUAT KARAKTER BANGSA


TS
198empat
3 KEBIASAAN KECIL, MEMPERKUAT KARAKTER BANGSA

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo, Gan, baru muncul lagi nih. Kali ini, saya pengen share sebuah pemikiran sederhana, yang sebenarnya klasik, udah sering diomongin di berbagai pertemuan, artikel, bahkan ceramah-ceramah. Saya cuma menyambung aja, menjadi mata rantai dari sekian banyak mata rantai lainnya yang semoga bisa jadi sumbangan ( meskipun kecil ) buat bangsa kita.

Ada pepatah klasik yang bilang, ala bisa karena biasa. Ini sangat mengena. Maka kali, saya pengen share 3 kebiasaan kecil yang sebenarnya ( sekali lagi ) udah sering bahkan biasa kita praktekin dalam kehidupan. Hanya terkadang kita nggak sadar akan kekuatan dari 3 kebiasaan ini yang jika kita lakukan secara terus-menerus, berulang-ulang, jadi bagian dari keseharian, maka niscaya itu bakal memperkuat karakter sosial bangsa kita. Nggak percaya? mari kita lakukan, dan lihat hasilnya.
Quote:
kalo merasa tulisan ini udah basi, karena udah sering di omongin dan dipraktekin di mana-mana, jangan langsung tutup buru-buru bro. lanjutin terus bacanya sampe selesai. paling nggak, buat menghargai tulisan saya. ok? Hehehe…
Spoiler for KEBIASAAN PERTAMA:
BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

kelihatannya biasa aja kan bro? yang namanya sampah emang harus dibuang pada tempatnya. Ya kan? Tapi coba deh, perhatikan sekeliling kita. Ada-ada saja orang yang dengan entengnya membuang sampah sembarangan. Mungkin kita berfikir, ah ini kan cuma bungkusan permen yang dibuang ke jalan. Nggak ada pengaruhnya. Tapi, pernah nggak berfikir? kalo seribu orang buang bungkusan permen, trus dalam satu hari masing-masing dari seribu orang buang 10 kali. trus buangnya di saluran air, dan saluran airnya nggak pernah dibersihkan. Apa yang terjadi satu tahun kemudian? Jawab sendiri deh. Yang jelas, kita semua udah tahu, penyebab terjadinya banjir di musim hujan ( terutama di Jakarta ) karena saluran air yang mampet. Saluran air yang mampet disebabkan banyaknya sampah di aliran air tersebut. Kenapa banyak sampah? karena kebiasaan masyarakat yang suka buang sampah di tempat tersebut.
Itu baru saluran air berupa got, belum bicara soal irigasi besar, bantaran kali atau sungai bahkan laut. Semua berpotensi mendatangkan banjir selama kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Kebiasaan yang sepele, tapi dampak negatifnya akan kita tanggung bertahun-tahun kemudian. Itupun baru sampah ringan, belum bicara soal sampah berat termasuk polusi. Tapi, kalau semuanya dibahas satu-persatu, mungkin thread ini nggak bakalan menampung.
Yang jelas, mari mulai sekarang, kita biasakan membuang sampah pada tempatnya. Bagaimana jika lingkungan sekitar kita memang sudah terlanjur dan biasa membuang sampah sembarangan? Nggak usah kecil nyali sob. Mulailah dulu dari diri kita sendiri dan dari rumah kita sendiri. Nggak usah terlalu ribet mengkampanyekan ke orang lain tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Mereka udah tahu, tapi kemauan mereka dikalahkan sama rasa malasnya. Maka, yang mesti kita lakukan adalah membiasakan mulai dari diri sendiri. Be different. Menjadi orang yang berbeda dari yang kebanyakan. Yakin deh, dengan membiasakan dan akhirnya jadi bagian keseharian, maka pelan-pelan kita bisa jadi pelopor. Sikap baik yang kita lakukan dengan konsisten dan terus menerus pasti bisa mempengaruhi orang lain untuk berbuat hal yang sama. Apalagi kalau kita bisa masuk ke komunitas di lingkungan kita. Dengan melakukan sikap positif ( membuang sampah pada tempatnya ) perlahan kita bisa mempengaruhi komunitas kita buat melakukan hal yang sama.
Trus, apa dampaknya kalau kita membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya? Wah, banyak banget sob! Dari manfaat yang sederhana sampe yang paling besar. Apa aja?
1. Secara langsung, lingkungan kita menjadi bersih dan sehat
2. Lingkungan kita jadi lebih terpelihara dan tertata dengan baik
3. Lingkungan kita jadi lebih bebas dari banjir.
Dan banyak lagi deh dampak positif lainnya.
Lalu, apa dampak dahsyatnya buat bangsa kita?
Coba deh kita berfikir, kalau semua Agan yang membaca thread ini mulai melakukan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, trus bisa mempengaruhi orang-orang sekitar untuk melakukan hal yang sama. Maka yang terjadi adalah :
1. Menghemat pengeluaran negara akibat penanggulangan bencana banjir, karena setiap masyarakat sudah sadar akan pentingnya mencegah banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan
2. Akan tumbuh kesadaran dan gerakan untuk menggunakan produk yang bisa di daur ulang, demi kelestarian lingkungan.
3. Akan tumbuh kesadaran secara nasional untuk melakukan penghijauan lingkungan dengan cara menanam pohon dan menghijaukan kembali hutan yang gundul, serta memelihara hutan yang masih bertahan dari penebangan liar. Di sisi lain, satwa dan tumbuhan akan terlindungi.
4. Guna mengurangi sampah dalam bentuk polusi, setiap elemen bangsa akan berinovasi menggunakan kendaraan barbahan bakar bio gas untuk udara yang lebih bersih dan sehat.
5. Perusahaan berbasis industri akan lebih mengutamakan keselamatan lingkungan dalam beroperasi. Sehingga tidak membuang limbah pabrik secara langsung ke sungai atau laut, tetapi menyaringnya lebih dulu sampai menjadi bersih dan jernih dan siap dialirkan. Dengan demikian kelestarian biota air lebih terjaga.
Spoiler for KEBIASAAN KEDUA:
ANTRI

Ini juga kaya’nya udah basi bagi sebagian orang. Ya, memang kita harus antri dong kalau mau mendapatkan sesuatu yang dibagi secara bersama-sama. Tapi sob, coba perhatikan sekeliling. Masih banyak di antara kita yang suka nyalib barisan antrian, dengan alasan macam-macam. Mungkin kita sering lihat di TV, pada saat pembagian BLT masyarakat membludak menyerbu loket pos sampai petugas kewalahan melayani. Padahal, semua pasti ada jatahnya. Nah, kesadaran antri ini yang mulai hilang dalam masyakata kita. Apa akibatnya? Lihat aja di jalan-jalan, banyak pengendara motor atau mobil yang nyalib seenaknya tanpa mempertimbangkan keselamatan dirinya sendiri atau orang lain. Itu baru satu dampak, belum lagi dampak lainnya.
Bahkan nih, guru-guru di Australia nggak pernah khawatir kalau anak-anak mereka lambat dalam memahami pelajaran membaca dan berhitung. Mereka lebih khawatir kalau anak-anak tidak mampu mempraktikkan sikap antri dan mematuhi rambu-rambu jalan. Saking pentingnya penanaman nilai mengahargai aturan. Kita mungkin juga pernah lihat di Jepang, pasca tsunami hebat yang melanda negeri sakura itu, saat menerima bantuan, mereka mengantri meskipun panjangnya puluhan meter dan bahkan belum tentu mendapat bantuan dengan jatah yang sama.
Bagaimana dengan kita? Sikap antri belum jadi budaya. Sudah ada beberapa yang melakukannya tapi itu belum cukup jika kita tidak melakukannya secara bersama-sama. Lalu apa dampak negatifnya yang terlihat sekarang? Kita menjadi bangsa yang tidak sabaran. Maunya hasilnya instan tanpa menghargai proses. Selalu mau menang tanpa menghargai aturan yang berlaku. Demi mengejar jabatan, akhirnya menghalalkan segala cara. Melakukan money politic, menjatuhkan lawan politik dengan cara licik. Para pelajar lebih hoby berantem di jalan dari pada sibuk belajar, akibat dari mental mereka yang tidak sabaran dan mau menang sendiri. Dan banyak lagi pokoknya.
Makanya sob, mari kita budayakan antri. Minimal, nggak usah terburu-buru melakukan, atau menginginkan sesuatu. Hargai proses dan aturan yang berlaku. Jangan peduli sama orang lain berbuat tidak sesuai aturan atau menyerobot begitu saja. Memang diperlukan sikap sabar yang besar. Apalagi penyakit tidak sabaran yang semakin akut di masyarakat kita. Tapi, sekali lagi kita mestilah jadi pelopor, dan yakin deh, sikap positif yang kita biasakan dan jadi bagian keseharian pelan-pelan akan mempengaruhi lingkungan kita.
Trus, apa dampak positif dari mengantri?
1. Lebih tenang menghadapi masalah
2. Punya daya kontrol pribadi yang kuat
3. Mampu mengambil keputusan yang terbaik secara bijaksana
Dan masih banyak lagi.
Nah dampak dahsyat buat negeri kita antara lain :
1. Akan muncul sikap tenggang rasa antar kelompok masyarakat
2. Toleransi beragama akan semakin tinggi
3. Sikap respek akan menjadi budaya, yang muda akan menghormati yang tua, yang tua menyayangi yang muda. Yang kaya membantu yang miskin.
4. Tidak ada lagi kesenjangan sosial, karena kaya dan miskin, pejabat dan rakyat biasa tak lagi dibedakan oleh pangkat dan harta tetapi oleh aturan yang dipatuhi secara bersama-sama.
5. Institusi pelayana publik akan lebih jujur dan professional dalam pelayanannya. Karena tidak ada lagi proyek sogok-sogokan, uang pelicin dan sebagainya.

Ini juga kaya’nya udah basi bagi sebagian orang. Ya, memang kita harus antri dong kalau mau mendapatkan sesuatu yang dibagi secara bersama-sama. Tapi sob, coba perhatikan sekeliling. Masih banyak di antara kita yang suka nyalib barisan antrian, dengan alasan macam-macam. Mungkin kita sering lihat di TV, pada saat pembagian BLT masyarakat membludak menyerbu loket pos sampai petugas kewalahan melayani. Padahal, semua pasti ada jatahnya. Nah, kesadaran antri ini yang mulai hilang dalam masyakata kita. Apa akibatnya? Lihat aja di jalan-jalan, banyak pengendara motor atau mobil yang nyalib seenaknya tanpa mempertimbangkan keselamatan dirinya sendiri atau orang lain. Itu baru satu dampak, belum lagi dampak lainnya.
Bahkan nih, guru-guru di Australia nggak pernah khawatir kalau anak-anak mereka lambat dalam memahami pelajaran membaca dan berhitung. Mereka lebih khawatir kalau anak-anak tidak mampu mempraktikkan sikap antri dan mematuhi rambu-rambu jalan. Saking pentingnya penanaman nilai mengahargai aturan. Kita mungkin juga pernah lihat di Jepang, pasca tsunami hebat yang melanda negeri sakura itu, saat menerima bantuan, mereka mengantri meskipun panjangnya puluhan meter dan bahkan belum tentu mendapat bantuan dengan jatah yang sama.
Bagaimana dengan kita? Sikap antri belum jadi budaya. Sudah ada beberapa yang melakukannya tapi itu belum cukup jika kita tidak melakukannya secara bersama-sama. Lalu apa dampak negatifnya yang terlihat sekarang? Kita menjadi bangsa yang tidak sabaran. Maunya hasilnya instan tanpa menghargai proses. Selalu mau menang tanpa menghargai aturan yang berlaku. Demi mengejar jabatan, akhirnya menghalalkan segala cara. Melakukan money politic, menjatuhkan lawan politik dengan cara licik. Para pelajar lebih hoby berantem di jalan dari pada sibuk belajar, akibat dari mental mereka yang tidak sabaran dan mau menang sendiri. Dan banyak lagi pokoknya.
Makanya sob, mari kita budayakan antri. Minimal, nggak usah terburu-buru melakukan, atau menginginkan sesuatu. Hargai proses dan aturan yang berlaku. Jangan peduli sama orang lain berbuat tidak sesuai aturan atau menyerobot begitu saja. Memang diperlukan sikap sabar yang besar. Apalagi penyakit tidak sabaran yang semakin akut di masyarakat kita. Tapi, sekali lagi kita mestilah jadi pelopor, dan yakin deh, sikap positif yang kita biasakan dan jadi bagian keseharian pelan-pelan akan mempengaruhi lingkungan kita.
Trus, apa dampak positif dari mengantri?
1. Lebih tenang menghadapi masalah
2. Punya daya kontrol pribadi yang kuat
3. Mampu mengambil keputusan yang terbaik secara bijaksana
Dan masih banyak lagi.
Nah dampak dahsyat buat negeri kita antara lain :
1. Akan muncul sikap tenggang rasa antar kelompok masyarakat
2. Toleransi beragama akan semakin tinggi
3. Sikap respek akan menjadi budaya, yang muda akan menghormati yang tua, yang tua menyayangi yang muda. Yang kaya membantu yang miskin.
4. Tidak ada lagi kesenjangan sosial, karena kaya dan miskin, pejabat dan rakyat biasa tak lagi dibedakan oleh pangkat dan harta tetapi oleh aturan yang dipatuhi secara bersama-sama.
5. Institusi pelayana publik akan lebih jujur dan professional dalam pelayanannya. Karena tidak ada lagi proyek sogok-sogokan, uang pelicin dan sebagainya.
Spoiler for KEBIASAAN KETIGA:
TEPAT WAKTU

Dalam undangan yang beredar, rapat dimulai pukul 1 siang sesudah sholat dzuhur. Kenyataannya rapat baru dimulai jam /3. Pernah ngalamin nggak? Kalau saya udah sering gan. Saya berkecimpung di sebuah organisasi keislaman, dan biasanya ada rapat rencana program kerja. Dalam undangan tertulis rapat dimulai jam 1 siang, nyatanya biasanya molor sampai jam 3. Kenapa? Banyak anggota yang terlambat datang dengan alasan macam-macam. Itu cuma sebagian kecil dari begitu banyak peristiwa besar di lingkungan kita seputar telat datang di acara penting. Bahkan lebih parah, banyak peristiwa terlambat datang justru terjadi di instansi pemerintahan. Akibatnya, pelayanan publick terganggu, birokrasi yang lembek, sampai pada pengambilan kebijakan yang asal-asalan. Itu karena pihak yang terlibat lebih banyak terlambatnya dari pada tepat waktunya. Coba bayangkan, kalau di institusi semacam DPR, banyak wakil rakyat terlambat datang untuk rapat, maka pengambilan keputusan pun pastinya juga asal-asalan. Karena didesak oleh deadline yang seharusnya tidak perlu terjadi seandainya mereka bisa datang tepat waktu. Tapi masih untung kalau terlambat datang sob, lebih parahnya malah banyak yang bolos rapat. Edan.
Maka, kita memang nggak boleh tersinggung kalau bangsa lain bilang bahwa Indonesia adalah bangsa yang lemot. Kenyataan memang membuktikan begitu. Oleh karena itu, mari kita budayakan tepat waktu. Dan sekali lagi, nggak usah ragu dicap “orang paling disiplin” kalau orang disekitar kita kebanyakan orang yang lemot soal waktu. Ini bukan soal pengakuan orang lain sob, tapi soal bagaimana menghargai dan memanfaatkan amanah pemberian Tuhan berupa waktu yang nggak akan pernah terulang lagi. Apalagi kalau sudah menyangkut soal ibadah (sholat) , aturan agama menjelaskan bahwa ibadah terbaik adalah yang tepat waktu. Ini membuktikan betapa agama kita pun begitu menekankan pentingnya disiplin tepat waktu. Maka lakukan aja kawan, perlahan nilai positif itu bakal tertular ke lingkungan kita.
Ada banyak manfaat dari melaksanakan sesuatu tepat waktu, antara lain :
1. Tidak terburu-buru melakukan sesuatu karena semua sudah terprogram dalam jadwal harian.
2. Hidup jadi lebih teratur karena otomatis kita bisa mengatur jadwal harian agar dilaksanakan tepat waktu.
Dan masih banyak manfaat lainnya.
Trus, manfaat dahsyatnya buat bangsa kita :
1. Kita akan jadi bangsa yang produktif dari segi SDM
2. Secara perlahan, kita akan jadi bangsa yang mandiri secara ekonomi, karena kita sudah jadi masyarakat yang professional dengan SDM yang handal.
3. Kita akan jadi bangsa yang kuat, karena budaya tepat waktu akan mempengaruhi munculnya kebiasaan baik yang lain, seperti memegang teguh budaya bangsa, mampu menjaga kearifan lokal, jujur dan amanah dalam memegang jabatan, respek terhadap penderitaan bangsa lain, tegas menolak ketidak adilan dari bangsa lain, dan sebagainya.
Quote:
Ada yang pernah bilang sama saya, untuk merubah bangsa ini, kita harus jadi seorang presiden. Tapi, sob, tidak semua orang punya kesempatan jadi presiden. Lalu, apa sumbangan kita buat bangsa? Nggak perlu menempuh “penderitaan” bertahun-tahun sampai akhirnya jadi presiden kalau cuma buat merubah bangsa jadi lebih baik. Terlalu lama kawan.
Lakukan sekarang! dengan membuat sebuah kebiasaan positif. Nggak perlu banyak, cukup lakukan tiga hal di atas. Jadilah pelopor di lingkungan kita sendiri. Pengaruhi orang lain dengan tindakan nyata untuk juga melakukan kebiasaan yang sama.
Lalu, lihat 10 tahun yang akan datang, di saat saya, kamu dan kita semua mendapat giliran memegang peranan penting dalam bangsa ini, entah jadi pejabat, pengusaha besar atau orang penting. Maka kita, yang telah mendidik diri sendiri dengan 3 kebiasaan tersebut lalu meneruskannya ke lingkungan kita, anak-anak kita, bakal melihat efeknya yang dahsyat kawan. Mari buktikan!!!
Lakukan sekarang! dengan membuat sebuah kebiasaan positif. Nggak perlu banyak, cukup lakukan tiga hal di atas. Jadilah pelopor di lingkungan kita sendiri. Pengaruhi orang lain dengan tindakan nyata untuk juga melakukan kebiasaan yang sama.
Lalu, lihat 10 tahun yang akan datang, di saat saya, kamu dan kita semua mendapat giliran memegang peranan penting dalam bangsa ini, entah jadi pejabat, pengusaha besar atau orang penting. Maka kita, yang telah mendidik diri sendiri dengan 3 kebiasaan tersebut lalu meneruskannya ke lingkungan kita, anak-anak kita, bakal melihat efeknya yang dahsyat kawan. Mari buktikan!!!
Sekian Thread ane kali ini. semoga ada manfaatnya meskipun kecil. Minta


0
3.2K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan