Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan sistem intelijennya tak boleh digunakan untuk kepentingan parpol tertentu. Moeldoko menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas TNI.

“Jangan dicampuradukkan ini (sistem intelijen TNI-red) untuk kepentingan keluarga, pemenangan politik. (Kalau sampai terjadi) saya gantung itu Ka BAIS (Kepala Badan Intelijen Strategis-red),” kata Moeldoko dalam acara coffee morning dengan sejumlah media di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Moeldoko menjelaskan, tak hanya TNI yang melakukan sistem intelijen. Mulai dari perusahaan, parpol, hingga intelijen yang dilakukan secara pribadi. “Emangnya kurang kerjaan panglima ngurusin (intelijen parpol). Kiblatnya hanya kepentingan bangsa dan negara. Semua intelijen, hanya untuk kepentingan bangsa dan negara,” ulas Moeldoko.

Moeldoko menegaskan TNI akan netral di Pemilu 2014 ini. Tak akan ada ketidaknetralan TNI seperti di masa lalu. Moeldoko tak main-main dalam seruannya kali ini. Dia berharap seluruh jajaran dan prajurit TNI mematuhinya. “Kalau Panglima sudah (mengatakan) begitu, kalau masih main-main ya sudah tahu risikonya,” tegasnya.

Sumber