Sumber

VIVAlife - Makin banyak saja para korban yang mengungkapkan penipuan pengobatan yang dilakukan Ustadz Buntur Bumi alias UGB. Setelah sempat beberapa waktu lalu mantan pasiennya mengadukan perbuatan UGB kepada pihak yang berwajib hingga mengadukan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan kini giliran mantan karyawan UGB secara gamblang membuka rahasia sang mantan 'Bos'.
Yunita Suwardhani, wanita asal Bogor, mengungkap apa yang terjadi selama ia menjadi karyawan di tempat pengobatan UGB yang berada di kawasan Elit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Sejak 2009 Yunita menjadi karyawan, ia dipercaya untuk mengelola keuangan para pasien yang berdatangan ke klinik UGB. Selama bekerja Yunita mengalami keganjilan, hal itu dirasakannya sampai tahun 2013.

"Saya harus ditargetkan mencari pasien dan sejumlah uang. Dalam sehari harus ditargetkan dari uang pasien Rp100 juta dan itu hanya di satu cabang," kata Yunita saat menggelar jumpa pers di kawasan, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 4 April 2014.

Tak hanya itu, Yunita pun mengatakan UGB kerap menghukum para karyawannya apabila tidak mencapai target. "UGB pun sering mengancam dan mengeluarkan kata-kata kasar," ungkapnya.

Yunita mengaku mendapat perlakuan tak wajar dari suami Puput Melati tersebut. "Sewaktu masih di manajemen, ancaman itu sering sekali. Contohnya seperti dia mau menyantet saya. Lalu saya mau dibakar, disiram air keras, mau dipukul, mau dibanting, atau bahkan mau memindahkan semua penyakit pasien ke saya," paparnya.

Dan hingga November 2013 perlakuan tak pantas itu terus diterima Yunita. Setelah itu, ia pun langsung menyatakan keluar dari tempat kerjanya tersebut.

Alhasil, tak tanggung-tanggung, pada 30 Maret 2014 lalu, Yunita melaporkan UGB ke Polda Metro Jaya. Dalam laporan polisi bernomor LP 1134/III/2014/PMJ/Dit Reskrimum UGB dijerat dengan pasal penganiayaanyakni pasal 351 KUHP.
VIVAlife mengkonfirmasi ke pihak UGB. Namun saat menghubungi kuasa hukum UGB, Ramdhan Alamsyah, tak ada jawaban soal pernyataan Yunita. Tak hanya telepon, pihak UGB juga tak membalas pesan singkat para media.