- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Koalisi/ Tidak] Bagaimana Nasib Pencapresan Jokowi, Prabowo dan Ical?


TS
EconomicHitman
[Koalisi/ Tidak] Bagaimana Nasib Pencapresan Jokowi, Prabowo dan Ical?
Jakarta - Tren quick count menunjukkan tak ada parpol yang dominan di Pileg 2014 ini. PDIP sebagai pemenang pun hanya meraih sekitar 19% suara, artinya masih harus berkoalisi untuk mengusung capres. Lalu bagaimana nasib 3 capres yang diusung 3 partai terbesar yakni PDIP, Golkar, dan Gerindra?
Menurut Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi, seharusnya PDIP tak lagi jumawa. Namun mulai menghitung peluang koalisi karena jelas tak mungkin mengusung capres sendiri dengan hasil tak sampai 20% suara. Sementara untuk mengusung capres minimal diperlukan 25% suara sah atau 20% kursi DPR.
"Jokowi harus lebih mengurangi kejumawaan mereka. Selama ini mereka merasa jadi pemenang tapi mereka menang tipis. Pencalonan Jokowi berhadapan dengan fakta hasil Pileg, apa yang harus dilakukan PDIP, harus introspeksi," katanya.
Sementara capres Gerindra Prabowo Subianto dipandang Hasan semakin percaya diri. Namun posisi Gerindra yang hanya meraih sekitar 12% suara belumlah aman. Prabowo harus mencari koalisi yang lebih banyak dari PDIP untuk nyapres.
"Sekarang dengan dikelola Prabowo, Gerindra naik. Dan ini menaikkan moral Prabowo. Tetapi harus tetap cari mitra," kata Hasan.
Posisi sulit bakal dialami capres Golkar Aburizal Bakrie. Lantaran tokoh yang akrab disapa Ical ini tak sukses membawa Golkar memenangkan Pemilu 2014 seperti yang dijanjikannya.
"Hasilnya akan beda untuk Golkar. Saya rasa nanti 500 DPD akan minta pencapresan ulang
sumber
Dari komen-komen di kaskus sepertinya banyak yg belum paham syarat parpol atau gabungan parpol mencalonkan pres-wapres.
Syaratnya adalah 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional.
Seperti misalkan banyak yg katakan Jokowi (PDIP) perlu berkoalisi supaya bisa ajukan diri jadi capres.
Pernyataan itu belum tentu benar, karena perlu menunggu real count dan pembagian kursinya.
Jumlah kursi biasanya bergantung di provinsi mana suatu partai memiliki suara besar.
Kalau suara besar di Jatim,Jateng, Jabar, maka kemungkinan besar persentase kursi DPRnya > dari persentase suara nasional suatu partai.
Dan biasanya kursi PDIP lebih besar daripada seharusnya (suara nasional), karena kemenangan di Jateng misalnya waktu 2009.
Jadi, jangan terburu mengambil kesimpulan.
Menurut Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi, seharusnya PDIP tak lagi jumawa. Namun mulai menghitung peluang koalisi karena jelas tak mungkin mengusung capres sendiri dengan hasil tak sampai 20% suara. Sementara untuk mengusung capres minimal diperlukan 25% suara sah atau 20% kursi DPR.
"Jokowi harus lebih mengurangi kejumawaan mereka. Selama ini mereka merasa jadi pemenang tapi mereka menang tipis. Pencalonan Jokowi berhadapan dengan fakta hasil Pileg, apa yang harus dilakukan PDIP, harus introspeksi," katanya.
Sementara capres Gerindra Prabowo Subianto dipandang Hasan semakin percaya diri. Namun posisi Gerindra yang hanya meraih sekitar 12% suara belumlah aman. Prabowo harus mencari koalisi yang lebih banyak dari PDIP untuk nyapres.
"Sekarang dengan dikelola Prabowo, Gerindra naik. Dan ini menaikkan moral Prabowo. Tetapi harus tetap cari mitra," kata Hasan.
Posisi sulit bakal dialami capres Golkar Aburizal Bakrie. Lantaran tokoh yang akrab disapa Ical ini tak sukses membawa Golkar memenangkan Pemilu 2014 seperti yang dijanjikannya.
"Hasilnya akan beda untuk Golkar. Saya rasa nanti 500 DPD akan minta pencapresan ulang
sumber
Dari komen-komen di kaskus sepertinya banyak yg belum paham syarat parpol atau gabungan parpol mencalonkan pres-wapres.
Syaratnya adalah 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional.
Seperti misalkan banyak yg katakan Jokowi (PDIP) perlu berkoalisi supaya bisa ajukan diri jadi capres.
Pernyataan itu belum tentu benar, karena perlu menunggu real count dan pembagian kursinya.
Jumlah kursi biasanya bergantung di provinsi mana suatu partai memiliki suara besar.
Kalau suara besar di Jatim,Jateng, Jabar, maka kemungkinan besar persentase kursi DPRnya > dari persentase suara nasional suatu partai.
Dan biasanya kursi PDIP lebih besar daripada seharusnya (suara nasional), karena kemenangan di Jateng misalnya waktu 2009.
Jadi, jangan terburu mengambil kesimpulan.

Diubah oleh EconomicHitman 09-04-2014 15:12
0
7.9K
113


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan