ga tau kenapa ya ga ko bisa sih PDIP ga sampe 20 persen perolehan suaranya, dan abis usut sana sini gan ternyata karena Jokowi Effect yang kurang berpengaruh pada masyarakat.
tapi disini ane jadi mikir lagi gan, kalo emang efek nya ga berpengaruh sama masyarakat, apa karena jokowinya yang kurang pintar mengambil hati masyarakat atau karena masyarakatnya yang lebih pintar dari jokowi?
Quote:
Efek Jokowi Tidak Besar, Rakyat Sudah Pintar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum pemilu legislatif dilaksanakan, banyak pihak memprediksi efek pencapresan Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkat jauh suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun berdasarkan hasil quick count, efek Jokowi ternyata tidak sebesar yang diperkirakan.
Menurut peneliti Charta Politika, Arya Fernandes, hasil quick count yang ketat membuktikan bahwa ini murni merefleksikan hasil kerja pimpinan dan kader partai. Selain itu hasil tersebut mencerminkan kualitas organisasi ditambah dengan profil ketokohan dari para pimpinan partai dan caleg-calegnya.
Ia memaparkan kesimpulan dari hasil quick count ada tiga. Pertama, pengalaman, kerja keras, dan soliditas partai menjadi faktor yang lebih menentukan dibandingkan figur capres.
"Kedua, efek Jokowi tidak besar bahkan cenderung menurun karena justru banyak ditinggalkan oleh pendukungnya setelah menerima pencalonan sebagai capres PDIP. Namun tanpa Jokowi sebagai capres, perolehan suara PDIP bisa jauh lebih kecil lagi," ujar Arya, Rabu (9/4/2014).
Faktor ketiga, lanjut Arya, semua partai kembali ke basisnya di pemilih tradisionalnya masing-masing karena rakyat sudah tidak percaya pada pencitraan semata-mata.
"Setelah ini, ketiga capres dari tiga partai terkemuka akan segera sibuk untuk membentuk koalisi dengan partai lain. Satu alat tawar utama yang akan panas dinegosiasikan adalah posisi calon wakil Presiden (cawapres), diikuti dengan negosiasi jumlah kursi di kabinet sebagai alat tawar kedua," paparnya.
Arya menambahkan, cawapres yang populer di mata pemilih menjadi penentu mana koalisi partai yang akan memenangkan pemilihan Presiden. Bahkan menurutnya, figur cawapres punya bobot lebih tinggi dibandingkan profil partai hasil quick count.
"Partai menengah atau kecil, kalau punya figur cawapres yang sangat populer bisa bisa punya daya tawar yang lebih tinggi daripada partai yang lebih besar tapi tidak punya figur cawapres," ungkapnya.
"Sebaliknya partai pemenang hasil quick count, bisa jatuh koalisinya di pilpres jika tidak punya cawapres yang diinginkan rakyat," katanya.
sumber
atau mungkin karena ini gan?
Quote:
Jokowi Ditinggal Pendukung Usai Umumkan Pencapresan
JAKARTA- Pencalonan Joko Widodo sebagai Presiden tidak mampu mendongkrak perolehan suara PDIP. Hasil hitung cepat menunjukkan efek Jokowi ternyata tidak sebesar yang diperkirakan.
"Artinya hasil quick count yang ketat membuktikan bahwa ini murni merefleksikan hasil kerja pimpinan dan kader partai. Selain itu hasil ini mencerminkan kualitas organisasi ditambah dengan profil ketokohan dari para pimpinan partai dan caleg-calegnya," kata Ahli Statistik Politik Charta Politika, Arya Fernandes, di Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Menurutnya, berdasarkan hasil quick count sementara, pengalaman, kerja keras, dan soliditas partai menjadi faktor yang lebih menentukan.
Selain itu, efek Jokowi tidak besar, bahkan cenderung menurun karena justru banyak ditinggalkan oleh pendukungnya setelah menerima pencalonan sebagai Capres PDIP.
Arya mengatakan, pada pemilu kali ini, semua Partai kembali ke basisnya, pemilih tradisionalnya, masing-masing karena rakyat sudah tidak percaya kepada pencitraan semata-mata.
Menurut Arya Fernandes, cawapres yang populer di mata pemilih menjadi penentu mana koalisi partai yang akan memenangkan Pemilihan Presiden. Bahkan menurutnya, figur cawapres punya bobot lebih tinggi dibandingkan profil partai hasil quick count.
Partai menengah atau kecil, menurut Arya, kalau punya figur cawapres yang sangat populer bisa-bisa punya daya tawar yang lebih tinggi daripada partai yang lebih besar tapi tidak punya figur cawapres. "Sebaliknya partai pemenang hasil quick count bisa jatuh koalisinya di Piplres jika tidak punya cawapres yang diinginkan rakyat. Kata kuncinya dari hasil quick count adalah pengalaman, kemampuan managerial partai, dan ketokohan yang menentukan partai pemenang," tambah Arya.
sumber
emang sih setelah jokowi bilang mau nyares, masyarakat yang tadinya percaya sama dia langsung kaya illfeel gitu gan karena dianggap ingkar janji untuk mengurus jakarta, gimana sama agan semua nih?