Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ardisragenAvatar border
TS
ardisragen
Jaringan Kabel Bawah Laut yang Menghubungkan Internet
Masih ingat dengan berita yang menghebohkan mengenai Blackout nya Layanan Smartfren ? Tepat setahun yang lalu kalau tidak salah kejadian tersebut, dimana Pak Tifatul Sembiring yang merupakan Menkominfo RI saat itu melakukan konfirmasi kepada pihak SmartFren, dan terkuaklah alasan “matinya” layanan SmartFren disebabkan oleh terputusnya jalur internet kabel bawah laut mereka yang berada di antara Batam – Bangka karena terkena jangkar kapal emoticon-Big Grin .

@tifsembiring 2. Gangguan jaringan sf 1.15/3 : Jar. utama internet Smartfren submarine putus antara Bangka – Batam, kena jangkar kpl. Internet dpt hnya 60%


Nah bicara mengenai jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan internet kita sepertinya menarik untuk dibahas. Kita kupas bareng-bareng yuk, kalau ada yang kurang mohon ditambahkan ya emoticon-Big Grin.

Jaringan Kabel Komunikasi Bawah Laut

Sebuah kabel jaringan komunikasi bawah laut adalah kabel yang diletakkan di dasar laut untuk membawa sinyal telekomunikasi yang terbentang di bawah laut. Menurut berbagai sumber, kabel jaringan komunikasi bawah laut pertama diletakkan sekitar tahun 1850-an yang digunakan untuk membawa lalu lintas telegrafi. Generasi berikutnya dari kabel ini digunakan untuk membawa lalu lintas telepon hingga kemudian digunakan untuk lalu lintas komunikasi data yang jenisnya beragam dan ukurannya makin besar saat ini. Setelah menggunakan coaxial kabel selama bertahun-tahun pada masa awal peletakkannya, jaringan kabel laut saat ini menggunakan teknologi serat optik untuk membawa data digital, yang mencakup data telepon dan internet. Pada tahun 2010, kabel bawah laut telah menghubungkan semua benua yang ada di bumi ini kecuali benua Antartika.

Daftar Jaringan Kabel Komunikasi Bawah Laut Internasional

Membangun jaringan kabel bawah laut tentunya tak mudah dan tak murah, apalagi membangun jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan antar benua, sehingga tak semua network provider di dunia ini mempunyai jaringan kabel miliknya sendiri. Nah berikut ini adalah daftar beberapa jaringan kabel jaringan komunikasi bawah laut internasional atau antar negara. Saya coba ambil contoh yang berhubungan dengan Indonesia ya emoticon-Big Grin

APCN - (Asia-Pacific Cable Network) (Japan, Korea, Philippines, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapore, Thailand, Indonesia, Australia)
BRCS - (Batam Rengit Cable System) (Indonesia – Malaysia)
BDM - (Batam Dumai Malaka Cable System) (Indonesia – Malaysia)
DMCS - (Dumai-Melaka Cable System) (Indonesia-Malaysia)
JAKABARE - (Java – Kalimantan – Batam – Singapore) (Indonesia-Singapore)
JASURAUS - (Jakarta – Surabaya – Australia) (Indonesia-Australia)
MCS - (Matrix Cable System) (Indonesia-Singapore)
SCAN - (Submarine Cable Asia Network) (Indonesia, Hong Kong) – planned
SJC - (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, the Philippines, Hong Kong, China, Japan) – planned
TIS - (Thailand-Indonesia-Singapore)


Untuk daftar selengkapnya dapat diakses di “Daftar Jaringan Kabel Bawah Laut Internasional

Jaringan Kabel Bawah Laut yang Menghubungkan Internet Saat ini

Seperti apa sih gambaran mengenai jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan internet saat ini? Bagaimana ketergantungan internet terhadap jaringan kabel bawah laut? Penyebab dan masalah yang sering terjadi sehingga jaringan kabel bawah laut dapat terputus dan hal-hal lainnya. Untuk membahas mengenai hal ini enaknya merujuk ke artikel wawancara interaktifyang dilakukan CNN dengan Alan Mauldin Direktur Penelitian Telegeography. Berikut ini beberapa poin penting pada artikel yang berjudul “This is what the Internet actually looks like: The undersea cables wiring the Earth” tersebut.

CNN: Are we completely reliant on submarine cables?
Alan Mauldin: Yes, for international communications, over 99% is delivered by undersea cables….

CNN: Why is the network of cables growing so fast?
AM: Cables have been used as the main way to carry traffic since the Internet has been around….
There are tons of cables between the major hubs of the world and you need different paths avoiding undersea fault zones, to land in different countries, and to avoid certain countries, for resilience and better performance.

CNN: What are the major problems that occur?
AM: 75% of faults are due to external aggression — the majority through human activity such as fishing, and ship’s anchors. There are also geological factors such as sub-sea earthquakes and landslides, shifting tectonic plates and typhoons….

CNN: What is the cost?
AM: The last cable across the Pacific cost $300 million; one cable that entered service last year in Asia reaching many locations cost $400 million. The cost is largely due to length but also how much it is on land. A complicated cable that lands in 10 different countries with thousands of kilometers per link will cost much more than one linking just two points.

CNN: Where is there still need? Are we close to complete?
AM: Basically we have now wired the ends of the Earth, almost. What’s left is generally very remote island communities. Absolutely there can be improvements, having one cable is often not enough, we need to have multiple cables to provide a balanced and reliable way to access the world; it’s not good enough anymore to have a cable out of service for weeks if it gets damaged. If you’re a user in that country it’s not acceptable, you expect seamless high quality net access all the time…

CNN: What are the next big cables?
AM: America Movil’s Carlos Slim-backed cable linking the U.S. with Mexico and many Latin American countries should be ready this year. Another later this year connects India and Malaysia. We look as far ahead as people have publicly announced; one connecting the UK and Japan is set for the first quarter of 2016.


Dari cuplikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa internet sangat bergantung pada interkoneksi jaringan kabel bawah laut dimana 99% dari total trafik internet melalui jaringan kabel bawah laut yang berbasis teknologi serat optik, sisanya mungkin menggunakan media akses lainnya seperti komunikasi satelit. Karena berbasis teknologi serat optik yang kini teknologinya semakin dikembangkan, kapasitas data yang dapat dibawa juga semakin besar sehingga dapat menghantarkan berbagai trafik internet baik yang berubah text, voice, maupun video. Sekitar 75% yang menyebabkan jaringan kabel bawah laut tergantung adalah dari faktor external gempa bumi, badai, dan terkena jangkar kapal(seperti SmartFren emoticon-Big Grin ). Penggunaan jaringan kabel bawah laut, baik untuk menghubungkan antar negara maupun antar pulau semakin ditingkatkan, untuk negara-negara di Asia seperti India dan Malaysia belakangan terus berupaya menggelar kabel bawah lautnya menyusul negara lainnya seperti Jepang dan Korea. Bagaimana dengan Indonesia? negara kita tercinta dengan ribuan pulau di dalamnya, semoga dapat segera menyusul. Aamiin.

Jaringan Kabel Bawah Laut di Indonesia
Katanya jaringan kabel bawah laut sudah menggunakan teknologi serat optik yang dapat menghantarkan data yang besarnya bergiga-giga, tapi kenapa ya internet di Indonesia masih dibilang kurang cepat (jika tak boleh dibilang lambat), bahkan ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih sulit untuk dapat mengakses internet. Nah kita coba sedikit bedah yuk bagaimana jaringan kabel bawah laut yang ada di Indonesia. Untuk membedah data jaringan kabel bawah laut kita dapat menggunakan bantuan submarinecablemap.com

Jaringan Kabel Bawah Laut yang Menghubungkan Indonesia dengan Luar Negeri

Seperti yang terdapat pada daftar jaringan kabel jaringan komunikasi bawah laut internasional, ada beberapa kabel yang menghubungkan Indonesia dengan luar negeri, baik yang dibangun oleh provider Indonesia seperti Telkom dan Indosat, ataupun provider dari luar negeri, berikut ini beberapa diantaranya

SeaMeWe-3



RFS: September 1999
Cable Length: 39,000 km
Owners: Orange, BT, KDDI, SingTel, Telecom Italia Sparkle, Telekom Malaysia, OTEGLOBE, AT&T, Belgacom, Communications Authority of Thailand, China Telecom, Deutsche Telekom, Etisalat, Telecom Egypt, CTM, PT Indonesia Satellite Corp., Jabatan Telecom Brunei, KT, Portugal Telecom, Maroc Telecom, PLDT, Saudi Telecom, Sri Lanka Telecom, Turk Telekom, Tata Communications, Chunghwa Telecom, Verizon, KPN, Telekom Austria, SingTel Optus, Telstra, Vietnam Telecom International, Omantel, PCCW, Pakistan Telecommunications Company Ltd., Cyta, eircom, LG Uplus, Softbank Telecom, Telkom South Africa, Rostelecom, Orange Polska, SingTel Optus, Telecom Argentina, Telecom New Zealand, Myanmar Post and Telecommunication, Sprint
URL: http://www.seamewe3.com


Australia-Singapore Cable (ASC)



RFS: March 2015
Cable Length: 4,600 km
Owners: Leighton Holdings, Ontario Teachers Pension Plan (OTTP)
URL: http://www.ascinternational.net


JAKABARE



RFS: November 2009
Cable Length: 1,330 km
Owners: PT Indonesia Satellite Corp.
URL: http://www.indosat.com


Jaringan Kabel Bawah Laut yang Menghubungkan Antar Pulau di Indonesia

Selain jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan internet atau negara lainnya, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dirasa sangat perlu untuk memiliki jaringan kabel bawah laut untuk menghubungkan dan mengirimkan data antar pulau dan meneruskannya ke internet. Berikut ini contoh jaringan kabel laut yang dimiliki Indonesia

JaKa2LaDeMa



RFS: 2010
Cable Length: 1,700 km
Owners: Telkom Indonesia
URL: n.a.


Jika kita coba cek melalui situs submarinecablemap.com, hingga saat ini baru ada 2 jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan antar pulau di Indonesia, yakni jaringan JaKa2LaDeMa yang menghubungkan Jawa-Bali dan Kalimantan-Sulawesi, dan juga jaringan Mataram Kupang Cable System (MKCS) yang menghubungkan kepulauan Nusa Tenggara hingga ke negara Timor Leste, dimana kedua jaringan kabel bawah laut ini dibangun dan dikelola oleh Telkom Indonesia. Lalu bagaimana dengan jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Kepulauan Maluku dan Papua dengan kepulauan lain di Indonesia? hingga kini saya belum tau jawabannya, dulu sih pernah booming mengenai rencana Palapa Ring, tapi entah sekarang bagaimana nasibnya.

Semoga informasi mengenai jaringan kabel bawah laut dan bermanfaat, monggo jika ada yang ingin menambahkan emoticon-Big Grin

Penulis adalah Ardiansyah (ardisragen), pembelajar sistem jaringan komputer, volunteer Ilmu Berbagi.

Referensi:

1. This is what the Internet actually looks like: The undersea cables wiring the Earth

2. List of international submarine communications cables

3. Submarine cables and the oceans: connecting the world

4. http://www.submarinecablemap.com/

sumber: Jaringan Kabel Bawah Laut yang Menghubungkan Internet
0
8.8K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan