Permisi agan dan sistah.. Komunitas Gantijakarta kembali lagi, setelah sebelumnye bikin 2 Crit yang salah satunye pernah HotCrit



Sebelumnye ane mintakan maaf seandainya beberapa materinya ripos atau pernah agan dan sistah pernah lihat sebelumnya. Harap maklum karena di @gantijakarta setiap hari kite promosiin perubahan-perubahan ini di Jakarta. Jadi mungkin ada yang iseng kumpulin terus masupin ke Kaskus. (terutama Waduk Pluit dan Ria Rio yg emang udah terkenal banget Gan)


Kite mulai ye.. eng ing eng..

1. Waduk Papanggo


Normalisasi Waduk Cincin Papanggo , Jakarta Utara dilakukan. Sejak Januari 2014, ekskavator diturunkan untuk mengeruk lumpur serta membersihkan eceng gondok. Hal itu sengaja dilakukan agar danau menjadi tempat penampungan dan resapan air, bukannya malah mendangkal dan menyempit sehingga kehilangan fungsinya.

Pengerukan lumpur oleh Sudin PU Jakut dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi waduk tersebut. Selain untuk menampung air, pengerukan juga menghasilkan tempat rekreasi bagi warga sekitar. Pemandangan waduk papanggo kini menjadi asri, terutama di sore hari.

Sumber

2. Waduk Sunter Selatan

Jelang datangnya musim penghujan petugas mengeruk Danau Sunter Selatan dibersihkan dari enceng dan gondok. Danau yang sebelumnya ditutupi enceng gondok seperti lapangan bola, dan busuk akibat limbah dan sampah, dikeruk hingga tuntas dan bersih.

Sebelumnya, Danau Sunter Selatan dibuat dari pengerukan bantaran Kali Sunter yang kemudian digunakan untuk menampung air banjir. Namun sayangnya karena bertahun-tahun dikeruk, Danau ini mengalami pendangkalan dan kehilangan fungsinya.

Pengerukan dilakukan mulai November 2013 dan selesai Januari 2014 jelang musim banjir dimulai.

Sumber

3. Kali Sekretaris



Kali Sekretaris awalnya adalah salah satu sumber banjir yang sering masup tipi di Jakarta. Pada banjir 2013, dindingnya sempat jebol karena pembangunan yang tidak memperhatikan kekuatan struktur bangunan. Kini, dinding tersebut diperbaiki dan air di Kali Sekretaris bisa mengalir lancar. Rumah-rumah yang secara liar memperparah penyumbatan kali, juga sudah diminta untuk dibongkar dengan kesadaran sendiri sejak November 2012.

Diharapkan dengan normalisasi dan perbaikan tanggul, daerah Jakarta pusat hingga utara bisa berkurang banjirnya di masa depan.

Sumber

4. Kali Pesanggrahan



Kali pesanggrahan yang mengalir di kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini masih dalam proses pelebaran. Lebar aliran sungai Pesanggrahan sekitar 8 – 12 meter dan akan diperlebar menjadi 45 meter. Selain itu pinggiran sungai juga dibangun jalan untuk inspeksi, dengan lebar 10 meter di setiap sisinya. Sudah nampak pemasangan beton dan pengerukan, serta alat berat terlihat di lokasi.

Hal ini dilakukan untuk pencegahan terjadinya banjir dimasa penghujan yang sering terjadi sekarang ini. Karena banyaknya pemukiman warga yang bersarang dipinggiran Kali Pesanggrahan, akhirnyapun terkena dampak pelebaran kali. Sejumlah lahan untuk pemukiman bahkan pemakaman sudah digusur demi kelancaran arus air. Ada sekitar 1.776 yang akan dipindahkan ke Tanah Kusir Jakarta Selatan, menurut Kepala Dinas Petamanan dan Pemakaman DKI.

Normalisasi Kali Pesanggrahan ini diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2014. Namun pada saat ini pengerjaan pelebaran Kali Pesanggrahan terhambat oleh adanya masalah pembebasan lahan, sehingga perlu dilakukan penyelesaian masalah pembesan lahan terlebih dahulu oleh Gubernur Jakarta.

Sumber

5. Waduk Rawa Babon



Untuk mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta Timur, pemerintah DKI sedang mengeruk hingga bersih Waduk Rawa Babon. Diakui oleh Jokowi, penataan waduk ini lebih mudah daripada Ria Rio karena bantaran waduk belum banyak diduduki oleh masyarakat, sehingga tidak diperlukan dialog panjang dan relokasi yang memakan waktu.

Waduk Rawa Babon juga akan dibuatkan taman layaknya Waduk Ria Rio. Diharapkan tidak hanya menampung air, waduk ini beserta tamannya menjadi tempat gratis bagi warga untuk berinteraksi.

Sumber

6. Waduk Pondok Ranggon 1, 2, dan 3



Mulai 1 Maret 2014,, Waduk rangon yang berlokasi di Cipayung, jakarta timur juga sebagai perbatasan Jakarta – Bekasi sedang dibangun 3 waduk, yakni Waduk Rangon I, Waduk Rangon II dan Waduk Rangon III dengan ukuran besar, sedang dan kecil. Antara lain, waduk Pondok Ranggon 1 seluas 11,5 hektar; Pondok Ranggon 2 seluas 5 hektar; dan Pondok Ranggon 3 seluas 2 hektar. Dari luas tersebut diperkirakan bisa menampung air sekitar 550 ribu meter kubik. Dan memiliki kedalaman 6 meter.

Ketiga waduk tersebut diharapkan mampu meminimalisasi banjir yang terjadi di kawasan permukiman sepanjang Kali Sunter, sumber air waduk. Selain memiliki fungsi menampung air, waduk ini juga akan dilengkapi taman dengan fasilitas jogging track untuk rekreasi dan olahraga.

Pengerjaan ketiga waduk tersebut menggunakan delapan eskavator milik Dinas PU DKI. Diperkirakan proyek ini akan rampung sekitar 6 bulan.

Sumber

7. Waduk Ria Rio



Waduk Ria Rio adalah waduk yang terletak di daerah Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Jakarta dengan luas 26 hektar. Pada tahun 1950an, daerah ini masih berupa rawa, dan kemudian pada masa Gubernur Ali Sadikin dibangun waduk untuk mengurangi genangan air dan banjir di daerah ini. Pembangunan dimulai pada 1960, saat PT. Pulomas Jaya membutuhkan tanah urukan untuk membuat lapangan pacuan kuda Pulomas dan akhirnya tanah bekas kerukan tergenang dan berubah menjadi waduk.

Waduk ini awalnya begitu kotor dan tidak terawat sehingga dipenuhi enceng gondok nyaris di seluruh permukaan. Akibatnya banyak yang merasa tidak sadar bahwa Waduk Ria Rio telah berbenah dan bersolek menjadi waduk yang cantik. Waduk Ria Rio diresmikan pada 26 September 2013.

Dilengkapi dengan wifi gratis (password: pulomasjaya) dan pohon baobab yang teduh, serta tanaman eksklusif di seluruh tamannya, Waduk Ria Rio berubah wujud menjadi tempat rekreasi warga Jakarta. Warga bisa berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan dengan memanfaatkan amphiteater dan kursi taman di sekeliling Taman Waduk Ria Rio. Jokowi juga merencanakan akan membuat opera house yang menjadi tempat utama seni pertunjukan bagi warga. Di sekitar kiri dan kanan taman, juga ditanam berbagai pohon yang akan menjadi tambahan hutan kota.

Sumber

8. Banjir Kanal Barat




Selama musim banjir 2013, Kanal Banjir Barat di daerah Latuharhari jebol, sehingga menyebabkan banjir besar yang menggenangi hingga ke Bundaran HI.

Kini bagian mulut BKB yang sebelumnya hanya ditutup karung pasir telah diperkuat dengan beton dan sheet pile, sehingga air tidak lagi merusak dinding sungai, mengalir dengan aman hingga ke Pintu Air Karet. Beberapa dinding yang sebelumnya miring dan nyaris roboh telah diluruskan kembali dan diperkuat.

Sumber

9. Waduk Pluit



Waduk Pluit adalah bagian akhir dari pengaturan air yang vital di Jakarta. Selama puluhan tahun waduk ini dibiarkan kotor, penuh enceng gondok, dan diduduki warga. Akibatnya selain penanganan banjir tidak maksimal, warga yang memenuhi bantaran kali pun ikut menjadi korban banjir setiap tahunnya.

Sejak Ramadhan 2013, Waduk ini telah diinspeksi Jokowi berkali-kali dan akhirnya pengerukan dimulai. Warga yang masih membandel dibujuk untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman di Rumah Susun. Dan penyelesaian akhir bagi warga yang masih menolak, adalah dengan mengajak makan siang di Balaikota bersama Jokowi, sehingga proses relokasi berlangsung manusiawi.

Kini Waduk Pluit telah menjadi waduk berkapasitas raksasa. Waduk ini dilengkapi Taman Kota yang begitu luas dan lapang untuk aktivitas warga dan menjadi ruang publik yang bebas diakses siapa saja. Banyak komunitas seni dan olahraga yang melaksanakan kegiatannya secara rutin di sini bersama-sama. Untuk aktivitas yang lebih serius, disediakan amphiteater yang cukup luas. Di banyak titik terdapat berbagai taman dan bangku taman yang memungkinkan warga berekreasi dan beristirahat dari kesibukan kota. Untuk yang ingin berolahraga lari atau jalan kaki, tersedia jogging track.

Untuk anak muda penggemar teknologi, disediakan Wifi gratis. Toilet yang tersedia juga cukup funky, dengan warna-warni yang menyegarkan mata dan konstruksi dari kontainer yang dikemas kreatif. Interior toilet terawat dan bersih sehingga nyaman digunakan.

Sumber

10. Kali Pakin


Bertahun-tahun Kali Pakin menjadi bagian akhir dari penyumbatan parah di sistem saluran Jakarta akibat sampah dan limbah. Padahal fungsi Kali Pakin sangat vital dalam menyalurkan air dari Kali Krukut ke Waduk Pluit. Saat pengerukannya, timbul bau tidak sedap sebagai tanda sedimen dan sampah sudah terlalu lama tidak pernah dikeruk. Ketahuan bahwa Kali ini tidak pernah disentuh perawatan.

Kini Kali Pakin telah mengalir lancar tanpa ada lagi sumbatan sampah, sehingga masyarakat di sekitarnya tidak lagi was-was tiap kali hujan dengan durasi panjang. Karena kini air telah dengan lancar mengalir ke Waduk Pluit.

Tentu dibutuhkan relokasi warga dari Kali Pakin yang memenuhi bantaran kali. Berbagai mediasi dilakukan sehingga warga dengan sukarela pindah ke rumah susun tanpa gejolak berarti. Dan kini seluruh warga Jakarta menikmati aliran air yang lebih lancar dan mudah surut di sekitar Kali Pakin!

Sumber

BONUS DUA LAGI GAN!

11. Kali Sentiong Dibeton


Sebelumnya Kali Sentiong banyak menyebabkan banjir karena dindingnya hanya dari tanah dan banyak dirusak oleh warga sendiri. Akibatnya dalam musim banjir 2014 daerah di sekitarnya tergenang air banjir untuk waktu yang lama.

Kini dinding Kali Sentiong telah dicor oleh pihak Dinas PU DKI Jakarta. Ketinggian dindingnya bertambah dari 1 menjadi 1,5 meter. Sedimen pasir di kali tersebut juga dikeruk sehingga kedalamannya bertambah dari 1 meter menjadi 2 meter. Sehingga diharapkan kali ini mampu mengalirkan air dengan lancar.

Sumber


12. Cengkareng Drain


Setelah bertahun-tahun tidak dirawat, Cengkareng Drain kembali dikeruk hingga bersih . Proyek kerjasama antara Ditjen SDA dengan International Bank of Reconstruction and Development (IBRD) itu akan menelan biaya Rp 209 miliar dan diharapkan selesai dalam waktu dua tahun. Project yang merupakan bagian dari JEDI menelan dana untuk mengeruk sepanjang 7,8 kilometer.

Sebelumnya, Cengkareng Drain dipenuhi sampah dan endapan sehingga dikhawatirkan warga di sekitar terkena dampak banjir yang lebih berat. Dengan normalisasi ini, diharapkan debit air Cengkareng Drain bisa meningkat dari 300 meter kubik menjadi 500 meter kubik per detik dan meminimalisir banjir di daerah Cengkareng.

Sumber:


Sekian agan dan sistah sekaliannye, persembahan crit dari nubitol ini, semoga menghibur dan jadi nais inpoh bagi kita sekaliannye. Seandainye crit ini dianggap ripos atau jelek, mohonlah ane ga di



Sebaliknye kalau dianggap keren sudilah kiranye ane diberi



Minimal kalau belon ISO sudilah kiranya memberi



Dan kalau momod dan mimin berkenan, berilah nubitol ini sedekah



Agar kite semua bangga punya Jakarta sebagai Kota Tercinta