Sepertinya sistem parlementernya harus dirubah. saat ini anggota DPR dan DPD banyak yang tidak memiliki bekal keilmuan cukup untuk membuat Undang-undang. apa mungkin bisa dirubah isi DPR menjadi perwakilan dari masing-masing daerah.

1. pengelompokan berdasarkan daerah asal dan komisi apa yang hendak dimasuki. Jadi setiap provinsi punya jatah wakil disetiap komisi. nah calon perwakilan itu harus mengikuti tes, yang soal tesnya berbeda disetiap komisi. ex: komisi 1 bertanggung jawab pada aturan pertahanan, intelejen, luar negri, komunikasi dan informatika, maka soal tesnya haruslah untuk menilai pengetahuan para calon wakil ini mengenai bidang komisi tersebut. Sistem penilaiannya pun bukan berdasarkan siapa yang paling pintar, tapi berdasarkan siapa yang bisa mencapai nilai minimal. Kalau bisa mencapai nilai minimal otomatis dia lolos untuk tahap selanjutnya.

2. setelah lulus tes, baru nama-nama tersebut disodorkan pada rakyat untuk dipilih. Nah pada tahap ini penilaiannya berdasarkan siapa yang paling banyak dipilih rakyat.

Mudah-mudahan kalo pemilihan anggota DPRnya begini, gak ada lagi orang2 yang gak ngerti suatu bidang mengurusi undang2 dan aturan dibidang itu. (pemilunya tetap 5 tahun sekali)

DENGAN SISTEM INI PARTAI-PARTAI JADI TIDAK DIPERLUKAN