- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Masih layak kah di anggap polisi


TS
DanaCore
Masih layak kah di anggap polisi
07-04-2014 dini hari di bogor.
anggap saja aku mabuk wahai pak polisi pemabuk.lucuti saja semua hak-hak ku.peras semua sisa uang yang ada..
di kantongku untuk kau belikan minuman beralkohol untuk kau nikmati bersama teman-teman premanmu yang..
tengah asik pesta miras bersamamu dan menunggu orang-orang selain ku,yang aku yakin memang benar-benar..
tidak tau jalan.kalaupun aku punya sejumlah uang yang kau maksud,aku tidak akan memberikannya begitu saja..
malam itu aku memang minum.malam itu,aku memang melanggar lalu lintas karena melewati one way berlawanan..
arah.tetapi jujur,aku memang tidak tau.ketika kau menghentikanku pun,aku tidak punya niatan untuk pergi menjauh..
dan lari darimu.ketika kau tanya kelengkapan dokumenku,bukannya aku tidak mau memberikannya.hanya saja..
aku merasa curiga dengan keberadaanmu berseragam dinas yang tertutup rapih oleh jaket kulit yang kau kenakan..
itu,bersama preman-preman mabuk yang akhirnya kau panggil untuk menakut-nakuti ku.mulutmu saja bau minuman..
beralkohol;kenapa kau bertanya padaku tentang mabuk atau tidaknya diriku?
kau suruh 2 teman premanmu membawaku secara paksa seolah-olah aku ini pelaku tindak kejahatan,melihat sign
di persimpangan jalan yang sebelumnya ku lewati tadi.salah seorang dari mereka melayangkan tangannya ke kepalaku.kau fikir,mereka punya hak apa atas aku yang melanggar lalu lintas?
bukannya jika seharusnya kau sedang bertugas (dan malam itu jelas-jelas kau melihat kejadian itu) kau membelaku?
toh pun setelah aku tau kalau aku melanggar lalu lintas,aku mengakuinya.tetapi kenapa ketika aku minta kau proses secara hukum
pelanggaranku dengan memberikan surat bukti pelanggaran kau tidak melakukannya?
aku pikir,setelah kau membawaku ke pos polisi yang malam itu sudah tutup,gelap,dan sudah tidak ada aktifitas seperti layaknya pos polisi yang aku tau,kau akan mengabulkan permintaanku dengan memberiku surat bukti pelanggaran..
tetapi pada kenyataannya tidak.padahal waktu itu,aku sudah menyerahkan STNK dan SIM yang kau minta tetapi malah terus saja kau menanyaiku seolah-olah aku ini pelaku tindak kejahatan..
aku hanya salah jalan pak.aku juga sudah meminta maaf dan mengakui kesalahanku berulang kali.tetapi kenapa kau tidak juga menindakku secara hukum yang berlaku?
ketika aku sedikit melunak dan bertanya kepadamu bagaimana solusi terbaiknya,kau malah semakin menyudutkanku dengan menuduhku mabuk.sudah ku jelaskan dari awal percakapan kalau aku hanya sedikit minum untuk sedikit menghangatkan badan di perjalananku pulang pak...
sejenak aku berfikir,apa justru kau yang sudahmulai mabuk?
kalaupun ternyata tidak,mengapa kau tidak mengerti apa yang ku ucapkan sedari tadi?
aku hanya ingin sesegera mungkin pulang,karena pagi itu sudah terlalu pagi menurutku untuk melakukan perjalanan pulang dari bogor ke jakarta..
ketika teman premanmu memberikan saran padaku untuk melakukan jalan damai denganbertanya lagi kepadamu bagaimana baiknya,akupun melakukannya.akupun sudah bersedia memberikan uang uang ku punya untuk melakukan jalan damai..
tetapi kenapa kau tetap beranggapan bahwa aku ini mabuk dan kali ini,menurutmu aku harus di sadarkan dengan cara mengguyurku dengan air panas?apa itu manusiawi?
walaupun kau tak melakukannya,setidaknya aku sedikit tau tentang jenis manusia seperti apa kau ini,dan apa isi otakmu..
sudah hampir 1 jam berlalu,dan sepertinya kau mulai jenuh denganku.kau membawaku kembali lagi ke tempat dimana kau memberhentikanku.tempat dimana preman-preman itu mabuk.disitu,di seberang bengkel tambal ban..
di depan bengkel mobil kau berbincang sejenak kepada 2 teman premanmu yang tengah asik minum minuman keras.seolah dapat perintah darimu,tak lama mereka membawaku dan seorang temanku ke dalam garasi bengkel itu..
preman yang 1 berambut panjang,membawaku ke sudut bengkel dan memerintahkanku untuk duduk di kursi yang ada di situ.setelah aku duduk,dia menyuruhku dengan nada membentak untuk melepas piercing yang ada di telingaku..segera aku melepasnya,dan bertanya kenapa harus?
lalu ia menyambutnya dengan suara membentak bertanya balik kepadaku,kamu mabuk obat ya?
belum sempat aku menjawabnya,ia menyuruhku untuk melepaskan switer yang ku kenakan.belum sempat aku melepasnya,preman yang 1 lagi,yang seperti sedang mengintrogasi temanku di sudut lain bengkel memanggil temannya yang tengah berusaha melucuti hak hidupku..
seraya berkata "sudah".dan seiring perkataan itu,ia meninggalkanku dan temanku,disusul temannya keluar dari garasi bengkel.sejenak aku berfikir apakah ini berarti sudah selesai?
dan akupun menyusul kawanku yang mengikutui kedua preman itu keluar dari garasi bengkel.di luar,di depan garasi bengkel tempat preman- preman itu
pesta miras,salah seorang dari mereka menyuruh kami untuk pulang.tetapi aku ingat STNK dan SIM ku nasih ada padamu.sejenak aku menoleh ke sekitaran jalan mencarimu,dan mendapati sebuah mobil yang juga kau berhentikan di depan bengkel tambal ban,dan sepertinya bernasib sama denganku malam itu.
segera aku meminta kepada salah satu dari teman-teman premanmu untuk mengambil STNK dan SIM milikku.segera salah satu dari mereka memanggil dan menghampirimu.dengan tetap sembari melakukan percakapan kepada pengemudi mobil..
kau memberikannya untuk kemudian dikembalikan padaku.tanpa basa-basi,setelah aku mendapatkan kembali STNK dan SIM ku,aku dan temanku meninggalkan tempat itu.di perjalanan,aku masih memikirkan kejadian tadi..
aku memikirkan tentang bagaimana kau dan teman-teman premanmu memeras semua kendaraan yang tidak tau jalan,yang tidak sengaja karena tidak tau dan kau berhentikan untuk kemudian kau peras.di tengah-tengah perjalanan,sejenak kami beristirahat menghabiskan sebatang rokok.disitu juga kemudian aku tau,ia memberikan sejumlah uang kepada preman yang mengintrogasinya sebesar Rp.30.000..
sungguh sampai sekarang aku masih tidak habis fikir tentang kelakuanmu pak.hanya demi uang yang jumlahnya tidak seberapa,kau rela melakukan itu.saya yakin suatu saat orang-orang seperti kalian dapat ganjaran yang setimpal terhadap apa yang telah kalian lakukan..
anggap saja aku mabuk wahai pak polisi pemabuk.lucuti saja semua hak-hak ku.peras semua sisa uang yang ada..
di kantongku untuk kau belikan minuman beralkohol untuk kau nikmati bersama teman-teman premanmu yang..
tengah asik pesta miras bersamamu dan menunggu orang-orang selain ku,yang aku yakin memang benar-benar..
tidak tau jalan.kalaupun aku punya sejumlah uang yang kau maksud,aku tidak akan memberikannya begitu saja..
malam itu aku memang minum.malam itu,aku memang melanggar lalu lintas karena melewati one way berlawanan..
arah.tetapi jujur,aku memang tidak tau.ketika kau menghentikanku pun,aku tidak punya niatan untuk pergi menjauh..
dan lari darimu.ketika kau tanya kelengkapan dokumenku,bukannya aku tidak mau memberikannya.hanya saja..
aku merasa curiga dengan keberadaanmu berseragam dinas yang tertutup rapih oleh jaket kulit yang kau kenakan..
itu,bersama preman-preman mabuk yang akhirnya kau panggil untuk menakut-nakuti ku.mulutmu saja bau minuman..
beralkohol;kenapa kau bertanya padaku tentang mabuk atau tidaknya diriku?
kau suruh 2 teman premanmu membawaku secara paksa seolah-olah aku ini pelaku tindak kejahatan,melihat sign
di persimpangan jalan yang sebelumnya ku lewati tadi.salah seorang dari mereka melayangkan tangannya ke kepalaku.kau fikir,mereka punya hak apa atas aku yang melanggar lalu lintas?
bukannya jika seharusnya kau sedang bertugas (dan malam itu jelas-jelas kau melihat kejadian itu) kau membelaku?
toh pun setelah aku tau kalau aku melanggar lalu lintas,aku mengakuinya.tetapi kenapa ketika aku minta kau proses secara hukum
pelanggaranku dengan memberikan surat bukti pelanggaran kau tidak melakukannya?
aku pikir,setelah kau membawaku ke pos polisi yang malam itu sudah tutup,gelap,dan sudah tidak ada aktifitas seperti layaknya pos polisi yang aku tau,kau akan mengabulkan permintaanku dengan memberiku surat bukti pelanggaran..
tetapi pada kenyataannya tidak.padahal waktu itu,aku sudah menyerahkan STNK dan SIM yang kau minta tetapi malah terus saja kau menanyaiku seolah-olah aku ini pelaku tindak kejahatan..
aku hanya salah jalan pak.aku juga sudah meminta maaf dan mengakui kesalahanku berulang kali.tetapi kenapa kau tidak juga menindakku secara hukum yang berlaku?
ketika aku sedikit melunak dan bertanya kepadamu bagaimana solusi terbaiknya,kau malah semakin menyudutkanku dengan menuduhku mabuk.sudah ku jelaskan dari awal percakapan kalau aku hanya sedikit minum untuk sedikit menghangatkan badan di perjalananku pulang pak...
sejenak aku berfikir,apa justru kau yang sudahmulai mabuk?
kalaupun ternyata tidak,mengapa kau tidak mengerti apa yang ku ucapkan sedari tadi?
aku hanya ingin sesegera mungkin pulang,karena pagi itu sudah terlalu pagi menurutku untuk melakukan perjalanan pulang dari bogor ke jakarta..
ketika teman premanmu memberikan saran padaku untuk melakukan jalan damai denganbertanya lagi kepadamu bagaimana baiknya,akupun melakukannya.akupun sudah bersedia memberikan uang uang ku punya untuk melakukan jalan damai..
tetapi kenapa kau tetap beranggapan bahwa aku ini mabuk dan kali ini,menurutmu aku harus di sadarkan dengan cara mengguyurku dengan air panas?apa itu manusiawi?
walaupun kau tak melakukannya,setidaknya aku sedikit tau tentang jenis manusia seperti apa kau ini,dan apa isi otakmu..
sudah hampir 1 jam berlalu,dan sepertinya kau mulai jenuh denganku.kau membawaku kembali lagi ke tempat dimana kau memberhentikanku.tempat dimana preman-preman itu mabuk.disitu,di seberang bengkel tambal ban..
di depan bengkel mobil kau berbincang sejenak kepada 2 teman premanmu yang tengah asik minum minuman keras.seolah dapat perintah darimu,tak lama mereka membawaku dan seorang temanku ke dalam garasi bengkel itu..
preman yang 1 berambut panjang,membawaku ke sudut bengkel dan memerintahkanku untuk duduk di kursi yang ada di situ.setelah aku duduk,dia menyuruhku dengan nada membentak untuk melepas piercing yang ada di telingaku..segera aku melepasnya,dan bertanya kenapa harus?
lalu ia menyambutnya dengan suara membentak bertanya balik kepadaku,kamu mabuk obat ya?
belum sempat aku menjawabnya,ia menyuruhku untuk melepaskan switer yang ku kenakan.belum sempat aku melepasnya,preman yang 1 lagi,yang seperti sedang mengintrogasi temanku di sudut lain bengkel memanggil temannya yang tengah berusaha melucuti hak hidupku..
seraya berkata "sudah".dan seiring perkataan itu,ia meninggalkanku dan temanku,disusul temannya keluar dari garasi bengkel.sejenak aku berfikir apakah ini berarti sudah selesai?
dan akupun menyusul kawanku yang mengikutui kedua preman itu keluar dari garasi bengkel.di luar,di depan garasi bengkel tempat preman- preman itu
pesta miras,salah seorang dari mereka menyuruh kami untuk pulang.tetapi aku ingat STNK dan SIM ku nasih ada padamu.sejenak aku menoleh ke sekitaran jalan mencarimu,dan mendapati sebuah mobil yang juga kau berhentikan di depan bengkel tambal ban,dan sepertinya bernasib sama denganku malam itu.
segera aku meminta kepada salah satu dari teman-teman premanmu untuk mengambil STNK dan SIM milikku.segera salah satu dari mereka memanggil dan menghampirimu.dengan tetap sembari melakukan percakapan kepada pengemudi mobil..
kau memberikannya untuk kemudian dikembalikan padaku.tanpa basa-basi,setelah aku mendapatkan kembali STNK dan SIM ku,aku dan temanku meninggalkan tempat itu.di perjalanan,aku masih memikirkan kejadian tadi..
aku memikirkan tentang bagaimana kau dan teman-teman premanmu memeras semua kendaraan yang tidak tau jalan,yang tidak sengaja karena tidak tau dan kau berhentikan untuk kemudian kau peras.di tengah-tengah perjalanan,sejenak kami beristirahat menghabiskan sebatang rokok.disitu juga kemudian aku tau,ia memberikan sejumlah uang kepada preman yang mengintrogasinya sebesar Rp.30.000..
sungguh sampai sekarang aku masih tidak habis fikir tentang kelakuanmu pak.hanya demi uang yang jumlahnya tidak seberapa,kau rela melakukan itu.saya yakin suatu saat orang-orang seperti kalian dapat ganjaran yang setimpal terhadap apa yang telah kalian lakukan..
Diubah oleh DanaCore 08-04-2014 23:02
0
2.9K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan