gan , di daerah agan lagi marak gak pedagang dadakan yg jualan ginian ??

menu :

1 hak pilih untuk DPRD Kab : 20Ribu s/d 50 Ribu
1 hak pilih untuk DPR Provinsi : 20Ribu s/d 30 Ribu
1 hak pilih untuk DPR RI : 10Ribu s/d 20ibu

Nb : harga tersebut bisa berubah sewaktu - waktu , tergantung situasi dan kondisi



biasanya pedagang dadakan tersebut akan membentuk team
terdiri dari

1 orang ketua ( Merangkap Bendahara dan sekretaris )
10 orang kordinator

tiap 1 orang kordinator membawahi 50 hak pilih ( biasanya satu komplek perumahan di kampung )

ketua bertugas untuk memediasi antara Calon legeslatis ( Pembeli ) dengan Hak Pilih ( Penjual ) ...

Kordinator bertugas untuk , mengumpulkan , mendata , mengingatkan , dan mengarahkan setiap 50 orang anggotanya ( hak pilih ) untuk mencoblos nomor urut dan nama calon legeslatif



dan biasanya mereka menggunakan kedok
bahwa itu bukan jual beli suara , tapi uang tersebut hanya sebagai uang ganti transport untuk hak pilih yg mau meluangkan waktunya untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya ....


Rapi banget gak gan ?

Tanya : DImana tempat pedagang tersebut berkumpul ??
Jawab : biasanya di warung kopi , musholla , rumah ketua !


tanya : apa yg mereka dapatkan dari jual beli tersebut ?
Jawab : 25 persen dari harga jadi hak pilih , jadi gini : klo kesepakatan 20Ribu perkepala , maka uang yg akan disampaikan kepada hak pilih akan menjadi 15Ribu karna udah di potong ketua n kordinator tersebut

coba agan hitung ,
10 orang kordinator x 50 hak pilih = 500 hak pilih ( ini untuk DPRD kabupaten saja )

500 hak pilih x 5 ribu ( potongan yg di dapat tadi ) = 2,5 juta

2,5juta tersebut akan dibagi 11 ( ketua dan kordinator ) di tambah lagi komisi dari pembeli , jumlahnya berfariasi , ( Ketua mendapatkan lebih banyak dari kordinator )

itu untuk Calon legislatif DPRD kabupaten , terus bagaimana dengan Provinsi dan Pusat ??? Penerapannya sama aja gan yg jelas antara ketua dan kordinator akan mendapat penghasilan dari penjualan suara tingkat Kabupaten , Provinsi dan Pusat di tambah lagi dari komisi si pembeli ( Calon legeslatif tersebut ) nominalnya bervareasi gan








maaf ya gan , masih berantakan , ane masih newbi


update gan