- Beranda
- Komunitas
- Buat Latihan Posting
Beteng Vredeburg Yogyakarta


TS
khalilkapugu
Beteng Vredeburg Yogyakarta
Newbi blajar ngethread jangan di
tapi di kasih
aja yaaa
,



Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang terletak di depan Gedung Agung dan istana Kesultanan Yogyakarta. Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia. :

Quote:
Spoiler for MASUK GAN >> >:
Quote:
Jikalau agan-agan berjalan menelusuri Malioboro, mentok di ujung jalan bagian selatan, pastilah pernah lihat benteng ini. tepat dibelakang Monumen Serangan Umum 1 Maret, berdiri bangunan yang dulu pernah dipakai Belanda untuk mengamankan pemerintahan Gubernur Hindia Belanda yang saat itu bermukim di seberang benteng (Gedung Gubernuran/Gedung Agung). Di atas tanah milik Sri Sutan ini dahulu dipasangi meriam yang mengarah ke Keraton Yogyakarta konon untuk jaga2 dari serangan pemberontakan.
pada awalnya bentenRustenburg atau Benteng Peristirahatan. Tahun 1765 bangunan benteng disempurnakan dan berubah nama menjadi Benteng Vredeburg yang berarti Benteng Perdamaian. Selain sebagai benteng pertahanan (1760-1830), Vredeburg pernah dipakai jg sebagai markas militer Belanda dan Jepang. Dan sejak RI merdeka, benteng sempat beralih fungsi menjadi markas militer RI. Pemugaran kemudian dilakukan di bagian dalam guna menyesuaikan dengan fungsi barunya sebagai museum dan tanggal 23 November 1992 diresmikan sebagai Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Yogyakarta. Bangunan bersegi 4 dengan menara dimasing2 sudut ini kini lebih banyak diisi diorama2 yang menceritakan perjuangan sebelum kemerdekaan s.d. masa orde baru. Beberapa koleksi seperti foto2 jaman perang jg ada disini.
Spoiler for Gambar:

Spoiler for Gambar:

Quote:
Tahun 1788 – 1799
Spoiler for gambar:
Periode ini merupakan saat digunakannya benteng secara sempurna oleh Belanda (VOC). Bangkrutnya VOC tahun 1799 menyebabkan penguasaan benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintah Belanda). Sehingga secara de facto menjadi milik pemerintah kerajaan Belanda.
Pada periode ini status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, secara de facto dikuasai Belanda.
Pada periode ini status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, secara de facto dikuasai Belanda.

Quote:
Tahun 1799 – 1807
Spoiler for Gambar:
Status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, tetapi penggunaan benteng secara de facto menjadi milik Bataafsche Republik (Pemerintah Belanda) di bawah Gubernur Van Den Burg. Benteng tetap difungsikan sebagai markas pertahanan.

Quote:
Tahun 1807 – 1811
Spoiler for Gambar:
Pada periode ini benteng diambil alih pengelolaannya oleh Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Maka secara yuridis formal status tanah tetap milik kasultanan, tetapi secara de facto menjadi milik Pemerintah Kerajaan Belanda di bawah Gubernur Herman Willem Daendels.

Quote:
Tahun 1811 – 1816
Spoiler for Gambar:
Ketika Inggris berkuasa di Indonesia 1811 – 1816, untuk sementara benteng dikuasai Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Namun dalam waktu singkat Belanda dapat mengambil alih. Secara yuridis formal benteng tetap milik kasultanan.

Quote:
Tahun 1816 – 1942
Spoiler for Gambar:
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti 'Benteng Perdamaian'. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu.
Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada keempat sudutnya dibangun ruang penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Pintu gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di dalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit dan rumah residen. Di Benteng Vredeburg ditempati sekitar 500 orang prajurit, termasuk petugas medis dan paramedis. Disamping itu pada masa pemerintahan Hindia Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para residen yang sedang bertugas di Yogyakarta. Hal itu sangat dimungkinkan karena kantor residen yang berada berseberangan dengan letak Benteng Vredeburg. Sejalan dengan perkembangan politik yang berjadi di Indonesia dari waktu ke waktu, maka terjadi pula perubahan atas status kepemilikan dan fungsi bangunan Benteng Vredeburg.
Status tanah benteng tetap milik kasultanan, tetapi secara de facto dipegang oleh pemerintah Belanda. Karena kuatnya pengaruh Belanda maka pihak kasultanan tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi masalah penguasaan atas benteng. Sampai akhirnya benteng dikuasai bala Tentara Jepang tahun 1942 setelah Belanda menyerah kepada Jepang dengan ditandai dengan Perjanjian Kalijati bulan Maret 1942 di Jawa Barat.
Surat Perjanjian dengan VOC yang ditulisa dengan bahasa Melayu menggunakan huruf Arab
Bentuk benteng tetap seperti awal mula dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada keempat sudutnya dibangun ruang penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Pintu gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Di dalamnya terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit dan rumah residen. Di Benteng Vredeburg ditempati sekitar 500 orang prajurit, termasuk petugas medis dan paramedis. Disamping itu pada masa pemerintahan Hindia Belanda digunakan sebagai tempat perlindungan para residen yang sedang bertugas di Yogyakarta. Hal itu sangat dimungkinkan karena kantor residen yang berada berseberangan dengan letak Benteng Vredeburg. Sejalan dengan perkembangan politik yang berjadi di Indonesia dari waktu ke waktu, maka terjadi pula perubahan atas status kepemilikan dan fungsi bangunan Benteng Vredeburg.
Status tanah benteng tetap milik kasultanan, tetapi secara de facto dipegang oleh pemerintah Belanda. Karena kuatnya pengaruh Belanda maka pihak kasultanan tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi masalah penguasaan atas benteng. Sampai akhirnya benteng dikuasai bala Tentara Jepang tahun 1942 setelah Belanda menyerah kepada Jepang dengan ditandai dengan Perjanjian Kalijati bulan Maret 1942 di Jawa Barat.

Spoiler for Perjanjian kalijati:

Quote:
Spoiler for SUMUR:
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Benteng_Vredeburg
Sekian gann. . Orang baik selalu kasih cendol, terutama buat newbie kyak anee. .



0
616
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan