Malaysia: Penculik Turis Tiongkok Telah Hubungi Keluarga
Diduga, para pelaku penculikan dari kelompok Abu Sayyaf.
ddd
Senin, 7 April 2014, 08:36 Aries Setiawan, Santi Dewi







VIVAnews - Direktur Jenderal Komando Keamanan bagian timur Sabah, Mohammad Mentek, mengatakan penculik turis asal Tiongkok telah menghubungi keluarganya di Negeri Tirai Bambu.

Namun, Mentek menolak untuk berkomentar apakah para penculik yang diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf itu mulai bernegosiasi soal tebusan.

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Minggu 6 April 2014, korban penculikan bernama Gao Hua Yuan dan seorang pekerja resort Singamata Reef, Marcy Dayawan, diduga telah disekap di Pulau Jolo, di bagian selatan Filipina.

"Mereka telah melakukan kontak melalui telepon dengan keluarganya. Kami berharap mereka akan kembali ke keluarga masing-masing secepatnya," ujar Mentek.

Dalam kesempatan itu, dia kembali menyampaikan bahwa otoritas keamanan Malaysia telah memperkuat kehadiran mereka di perairan Sabah. Salah satu caranya dengan menambah petugas patroli laut di sepanjang tepi pantai Perairan Sabah yang kerap dijadikan lokasi penyelaman oleh turis asing.

"Namun, kami tidak mungkin selalu berada di mana pun setiap saat. Karena wilayah perbatasan laut kami dengan Filipina begitu luas dan banyak celah untuk dimasuki," kata Mentek.

Operasi penyelamatan tidak hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi juga militer Filipina. Pada Minggu kemarin, seorang pejabat militer mengatakan pasukan mereka secara intensif menyisir area terpencil di bagian selatan pulau tersebut.

Selain itu, mereka juga menyisir perairan yang mengelilingi dua lokasi penyekapan dua sandera perempuan itu.

Proses pencarian difokuskan di area Basilan, Tawi-Tawi dan Pulau Sulu. Menurut Kepala Militer Filipina, Letnan Jenderal Rustico Guerro, area tersebut merupakan sarang dari kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Guerrero, pasukan Angkatan Laut telah melakukan pencarian secara menyeluruh dan memblokade kapal laut yang diduga digunakan untuk melakukan penculikan. Sementara itu, pasukan AL lainnya dikerahkan untuk menyisir area darat.

Area pencarian juga dilakukan di Kepulauan Sulu, termasuk area Basilan, yang sebelumnya pernah dijadikan lokasi penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf di masa lampau.

"Namun, hal tersebut membutuhkan sumber dan upaya yang lebih untuk menyisir seluruh area laut. Sementara area laut begitu besar dan kami memiliki keterbatasan," kata Guerrero.

Dia turut menambahkan belum memperoleh konfirmasi apakah para korban penculikan dan pelaku telah mencapai area darat. Sementara itu, juru bicara tentara militer Filipina, Letnan Kolenel Ramon Zagala, pada Minggu kemarin mengatakan telah memiliki petunjuk positif dari area pencarian.

Aksi penculikan itu terjadi pada Rabu malam, 2 April 2014. Gao dan Marcy diduga diculik tujuh pria bersenjata misterius dengan menggunakan speedboat berwarna putih. Perahu diduga melintasi perbatasan pulau terpencil, Tawi-Tawi di bagian selatan Filipina. (one)


© VIVA.co.id

====================================================

mirip ibunya Rafi Mamat