- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suasana Pelaksanaan Pemilu Warga Indonesia diberbagai Negara


TS
vandiansyag
Suasana Pelaksanaan Pemilu Warga Indonesia diberbagai Negara
Quote:
Pemilu sebentar lagi, pemilu sebentar lagi, yap akhirnya pesta demokrasi akan segera berlangsung pada 9 april 2014 gan, jangan GOLPUT yah gan
, Ayoo Memilih untuk Negeri 

Kalau diindonesia pemilu baru berlangsung tanggal 9 april 2014, tetapi WNI di berbagai negara didunia ternyata sudah ada yang menggunakan hak pilihnya gan
, penasaran WNI dinegara mana aja dan gimana suasana memilih di luar negeri, langsungg cekidottt aja gan 



Kalau diindonesia pemilu baru berlangsung tanggal 9 april 2014, tetapi WNI di berbagai negara didunia ternyata sudah ada yang menggunakan hak pilihnya gan



Spoiler for WNI Coblos di Beijing:
Quote:
WNI di Beijing Coblos Pemilu 2014 Lebih Awal

Hajatan pesta demokrasi 2014 dimulai dari luar negeri. Dan Beijing menjadi salah satu kota pertama di luar negeri yang menggelar pemilihan umum (pemilu) pada tanggal 30 Maret 2014, lebih cepat 10 hari dari pemilu di Indonesia yang digelar tanggal 9 April 2014.
Salam demokrasi dari Beijing

Hajatan pesta demokrasi 2014 dimulai dari luar negeri. Dan Beijing menjadi salah satu kota pertama di luar negeri yang menggelar pemilihan umum (pemilu) pada tanggal 30 Maret 2014, lebih cepat 10 hari dari pemilu di Indonesia yang digelar tanggal 9 April 2014.
Salam demokrasi dari Beijing
Spoiler for WNI Coblos di Kuwait:
Spoiler for WNI Coblos di Singapura:
Quote:
WNI di Singapura Rela Pagi-pagi Antre Ikuti Pemilu

BANJARMASINPOST.CO.ID, SINGAPURA -- Warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Singapura berduyun-duyun mendatangi Kedubes (KBRI) di Singapura, Minggu (6/4/2014) ini, untuk menggunakan hak suara mereka.
Pengamatan Kompas.com, hari ini sekitar pukul 11.00, antrean pemilih mengular dan warga terlihat bersemangat menggunakan hak pilihnya. Pemilih memiliki kesempatan untuk memilih dari pukul 08.00 pagi sampai 18.00 waktu setempat. Bahkan sudah ada yang mengantre sejak pukul 05.30 pagi di depan pintu Kedubes yang berlokasi di 7 Chatsworth Road itu.
Hingga pukul 14.00 waktu setempat, tercatat sekitar 10.000 orang dari total DPT 112.123 orang telah memilih. Adapun Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (DPTBLN) berjumlah 3.556 orang dan pemilih via pos sebanyak 12.608 orang. Pemilih luar negeri memilih anggota DPR Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri).
Dubes RI untuk Singapura Andri Hadi telah menggunakan hak suaranya pagi ini bersama dengan istri. Pengamatan di lapangan menunjukkan, buruh migran terlihat mendominasi demografi pemilih di Negeri Merlion ini.
Sumariati, PRT yang diwawancarai, menuturkan senang dapat kembali memilih. Ini adalah kedua kalinya ia memilih di luar negeri. “Lima tahun lalu saya di Malaysia, semoga Indonesia kembali 'tegak', dan anggota dewan terpilih lebih memikirkan kita-kita TKI ini," ujarnya.
Widy, pekerja profesional, menyampaikan bahwa memilih sangatlah penting baginya. “Kalau kita golput, sama saja menyerahkan nasib bangsa ke tangan orang lain.”
Sementara Ferdiano Pradipta Salim, mahasiswa National University of Singapore, memuji kelancaran proses pemilu. “Jempol perlu diberikan kepada PPLN sehingga pemilih tidak mengalami kesulitan," ujarnya. Ferdiano menambahkan, semoga DPR yang terpilih dapat bersinergi dengan presiden terpilih kelak.
Spoiler for WNI Coblos di Tiongkok:
Quote:
WNI di Tiongkok Mulai Lakukan Pemungutan Suara
JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) di Kota Tianjin, China mulai melakukan pemungutan suara pada pemilihan umum. Dengan penuh semangat, 48 orang WNI di Tianjin menggunakan hak pilihnya untuk memilih anggota DPR RI.
"Pada tanggal 23 Maret 2014 lalu, kami, WNI di Tiongkok sudah melakukan pemungutan suara. Sesuai peraturan KPU no 28 tahun 2013, Pelaksanaan Pemilu legislatif di luar negeri memang dilaksanakan lebih awal," ujar Eddy Prabowo, anggota PPLN yang bertugas melalui siaran pers yang diterima, Rabu (26/3/2014).
Khusus untuk kota Tianjin menggunakan sistem dropbox, dimana Panitia Pemilihan Luar Negeri datang ke Tianjin untuk melakukan pemungutan suara. Tim PPLN datang dari Kedutaan Besar RI di Beijing dengan membawa surat suara dan berbagai peralatan atau perlengkapan yang diperlukan dengan menggunakan mobil kedutaan.
Acara yang berlangsung pada pukul 13.30-17.00 waktu setempat (China Standard Time) di rumah makan Perfect Days ini dimulai dengan pembukaan dan penyuluhan tata cara pemilu dari tim PPLN. Pemilih yang berada di Luar Negeri memilih calon legislatif dari Daerah Pemilihan Jakarta 2 (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri). Pemilih dapat mencoblos nama calegnya atau gambar partainya saja.
Setelah namanya dinyatakan terdaftar dalam DPT dan mendapatkan surat suara, demi menjaga asas langsung, umum, bebas dan rahasia pemilih masuk ke dalam suatu ruangan khusus untuk mencoblos. Setelah memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, pemilih mencelupkan jarinya ke dalam tinta.
Berbeda dengan pelaksanaan pemilu di kota-kota lain, acara yang difasilitasi oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok Cabang Tianjin ini dilaksanakan di sebuah rumah makan, dimana selain menyukseskan pesta demokrasi, acara ini juga digunakan sebagai ajang kumpul-kumpul dan silaturahmi sesama WNI yang ada di Kota Tianjin. Selama berlangsungnya acara rumah makan Perfect Days terus dipadati oleh WNI yang mayoritas merupakan pelajar.
“Senang ikut acara ini, selain ikut pemilu kita juga bisa kumpul-kumpul sesama orang Indonesia. Jadi sambil nunggu antrian kita bisa ngobrol-ngobrol, makan bareng. Nambah kenalan, juga jadi nambah wawasan karena banyak dengar cerita-cerita menarik dari WNI lain yang tinggal di sini," ujar Wiwi, mahasiswa program S2 di Tianjin University of Chinese Medicine yang hadir di acara tersebut.
“Saya merasa terbantu dengan adanya pemilu sistem dropbox ini, karena dengan demikian sekalipun berada di luar negeri saya tetap bisa berperan aktif menentukan nasib bangsa tanpa perlu repot-repot harus ke Beijing. Selain itu saya juga merasakan suasana kekeluargaan diantara sesama orang Indonesia disini,” komentar Andrew, mahasiswa Tianjin University.
“PPI Tianjin membantu PPLN dan KBRI Beijing memfasilitasi pelaksanaan pemilu legislatif di kota Tianjin ini merupakan bukti nyata kami memberikan bantuan bagi sesama WNI umumnya, dan seluruh pelajar Indonesia khususnya, dalam menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. PPI Tianjin tidak berpolitik, namun kami berperan aktif terhadap kegiatan yang bermanfaat dan menentukan masa depan bangsa dan negara sebagai bukti cinta kami terhadap Tanah Air Indonesia. Di sisi lain, kegiatan ini juga mampu mempererat keakraban di antara sesama WNI dan Pelajar di Kota Tianjin,” kata Wijayani Mardiana, ketua PPI Tiongkok cabang Tianjin.
Di akhir acara, sejumlah mahasiswa menjadi saksi penandatanganan berita acara Pemilu Dropbox di Tianjin. Ketua Umum PPI Tiongkok cabang Tianjin juga mendapat kesempatan melakukan penyegelan kotak suara.
Pada pelaksanaan pemilu sistem dropboks tidak dilakukan penghitungan suara. Penghitungan surat suara akan dilakukan di KBRI Beijing bersama-sama dengan penghitungan surat suara dari kota-kota lainnya.
(hol)
Spoiler for WNI Coblos di Hongkong:
Quote:
Menyaksikan Coblosan di Hongkong, Wow... Semangat Sekali

LEMBAGA Pemantau Pileg 2014 memutuskan, pelaksanaan Pemilu di luar negeri dipercepat. Berikut laporan wartawan KR, Esti Susilarti, yang menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara di Hong Kong, Minggu (30/03/2014):
***
SEROMBONGAN perempuan muda itu nampak riang keluar dari area Pemilu 2014 di Victoria Park Hong Kong, Minggu (30/03/2014) pagi. BUsana mereka sangat modis, sebagian berhijab semarak. Ketika wartawan KR bertanya, apakah sudah ikut Pemilu -- mereka sertamerta menunjukkan kelingking bernoda biru tinta, tanda sah partisipasi Pemilu.
"Kami sudah nyoblos, partai paling bersih dari korupsi. Pokoknya partai surga..," kata Yuyun, Kiki dan Eni sambil menyebut nomor partai favorit mereka. Mereka bergegas hendak bertemu teman lain di kawasan taman kota itu untuk bersama memakan makanan yang mereka bawa dari rumah.
Suasana taman di antara pencakar langit Hongkong.

Itulah suasana di Victoria Park, Hong Kong, yang memang biasa menjadi tempat berkumpul para pekerja migran dari Indonesia. Minggu (30/03/2014) kemarin, telah semarak sejak pagi pukul 09.00. Di sana-sini terpasang poster yang menunjukkan sedang ada perhelatan Pemilihan Umum Legislatif 2014 bagi warna negara Indonesia. Mereka berbondong hendak mengikuti Pemilu, karena Minggu mereka mendapat hak libur.
Pukul 11.00 ratusan peserta Pemilu yang sebagian besar perempuan pekerja migran telah 'mengular' panjang dan rapi, patuh pada pagar besi yang disediakan panitia. Celoteh dan gelak tawa mewarnai lapangan Victoria. Meski siang itu cuaca tak menentu. Cuaca 16 derajat Celcius, mendung, sedikit gerimis, lalu hujan lebat.
Kesi dari Lampung, merasa wajib mengikuti Pemilu. Meski sudah 4 tahun di Hong Kong, dia merasa Indonesia tetap negara yang dirindukan. Dia mendapat informasi Pemilu, dari komunitas sesama migran Indonesia. Juga, melalui kelompok pengajian yang selalu diikuti setiap Minggu. Menurut Kesi, banyak teman yang tidak peduli Pemilu, karena merasa tidak kenal dengan partai peserta Pemilu. "Tapi besok kalau pilihan presiden, mereka akan ikut, karena kami sudah punya calon," kata Kesi yang diangguki Rini, dari Magetan Jawa Timur.

Beberapa perempuan sambil menunggu antrian, ketika ditanya juga menyatakan harus ikut Pemilu. "Karena Pemilu menentukan nasib kita juga," kata mereka yang mengaku sengaja datang dengan busana merah. Mereka juga sudah percaya pada salah satu partai 'senior'. Ketika ditanya, apakah ada yang kampanye di Hong Kong? Ternyata mereka aktif mengikuti kampanye melalui jejaring sosial. Bahkan rajin membawa berita versi online.
"Kami tak putus lho untuk online dengan Indonesia," kata Widi asal Pekalongan. Di rumah majikan, komputer tak pernah mati. Selain itu, nyaris semua pekerja migran, memiliki perangkat gadget canggih. Sehingga selalu memantu berita dari Indonesia. Soal partai pilihan, kata Widi, lebih banyak ditentukan dari hasil diskusi dengan para teman sesama migran.
Sabar mengantri untuk menuju bilik suara.
Sam Aryadi, salah satu petugas Pelaksana Pemilu Luar Negeri (PPLN) Pemilu Legislatif 2014, Hong Kong dan Makau, mengatakan, dari 160.000 orang di yang terdafatar sementara, hanya 102.265 orang yang Daftar Pemilih tetap (DPT). Diperkirakan Minggu (30/3) yang dibuka sampai pukul 16.00 itu akan diikuti sekitar 30 ribu.
Mengapa pemilu di Hong Kong dilaksanakan cukup awal dari 9 April, menurut Sam Aryadi, karena pada bulan Maret-April rawan badai taifun yang berbahaya. "Kami sudah bekerja keras untuk memaksimalkan keikutsertaan WNI yang ada di Hong Kong dan Makau," tegas Sam yang juga Konsul Muda Penerangan Sosial dan Budaya, Konjen Hong Kong itu.
Seperti banyak diekpose media, meski dibayangi sejumlah kemungkinan kecurangan-- penyelenggaraan pemilu di luar negeri yang dipercepat dari agenda Pemilu 9 april 2014, diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah demokrasi Indonesia. Khusus Pemilu di Hong Kong, menurut Anisa Hidayah (Direktur Eksekutif Migrant Care) menjadi sejarah demokrasi Indonesia dalam memenuhi hak politik buruh migran. "Kami juga memantau Malaysia dan Singapura, negara yang signifikan dengan banyaknya buruh migran dari Indonesia, khususnya perempuan," kata Anisa kepada KR, di sela pendampingan para pemilih di Victoria Park. (Esti Susilarti)
Spoiler for WNI Coblos di Den Haag:
Quote:
Animo Naik Tajam, Pemilih di TPSLN Den Haag 167% dari Pemilu 2009

Den Haag - Sejak Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Den Haag di Ruang Nusantara KBRI dibuka, Sabtu (5 April 2014) tepat pukul 10.00 waktu setempat, antrean pemilih sudah mengular sampai pintu gerbang.
Situasi ramai pemilih yang memadati TPSLN Den Haag berlangsung sampai pukul 15.35, baru setelah itu antrean mulai terlihat mengendur.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Retno Marsudi mendapat giliran pertama mencoblos dengan nomor urut 1. Seusai mencoblos dan keluar dari bilik tertutup, Dubes memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, kemudian mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam botol tinta sebagaimana pemilih lainnya sesuai ketentuan.
"Seperti kita saksikan sendiri WNI di Belanda terlihat antusias untuk melaksanakan hak demokrasinya. Dan kita bersyukur pelaksanaan pemungutan suara secara langsung di TPSLN Den Haag berlangsung lancar, tertib dan aman, sehingga warga asing terutama warga Belanda yang ikut menyaksikan menjadi tahu bahwa bangsa Indonesia dalam berdemokrasi sudah semakin maju dan dewasa," ujar Dubes kepada insan pers di lokasi.
Dubes sendiri seusai melaksanakan hak pilihnya tidak langsung meninggalkan tempat, tapi melayani warga yang ingin berdialog dan memantau dari dekat jalannya pemungutan suara sampai selesai dan ditutup tepat pukul 17.00, sebagaimana waktu yang telah disepakati oleh KPU sesuai kondisi negara setempat.
Jalannya pelaksanaan pemungutan suara di TPSLN Den Haag juga diawasi langsung oleh tim Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari Jakarta, yang diketuai oleh Endang Wihdatiningtyas.
Tim mengawasi seluruh rangkaian pemungutan suara, merekam dan mencatat, sampai kegiatan di TPSLN selesai. Bahkan tim juga mendatangi dan memeriksa ruang tempat penyimpanan kotak suara yang diberi pengamanan berlapis, termasuk dua kamera CCTV yang hasil rekamannya harus dikirim ke KPU di Jakarta.
"Sejauh ini kami melihat semua telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pemilu. Kami juga surprised warga asing setempat dibolehkan menyaksikan pemungutan suara dari dekat, tapi di luar area TPS. Ini promosi yang bagus untuk mengenalkan bangsa kita," cetus Endang.
Sementara itu Ketua PPLN Den Haag Moeljo Wijono menjawab pertanyaan detikcom mengatakan bahwa terlihat ada animo tinggi di kalangan pemilih di Belanda dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya.
"Tanda-tandanya sudah terlihat pada saat pembukaan di mana sepagi itu antrean sudah memanjang," terang Moel, yang sudah empat kali pemilu menjadi Ketua PPLN.
Menurut Moel, pemilih yang mendaftarkan diri secara aktif dan menyatakan akan datang ke TPSLN Den Haag adalah 569 orang.
"Tetapi yang datang langsung ke TPSLN Den Haag ternyata hampir dua kali lipat, yakni 1092 pemilih. Mereka mendaftar di tempat dengan menunjukkan paspor. Jumlah 1092 ini berarti 167% dari Pemilu 2009 yang hanya 654 pemilih," papar Moel.
Moel mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan akan terjadi lonjakan pemilih yang tak terduga, dengan cara menyediakan formulir pendaftaran lebih dari cukup. Formulir pendaftaran ini sekaligus mencantumkan opsi mau mencoblos via pos atau datang ke TPSLN untuk Pilpres 9 Juli 2014.
Dijelaskan juga bahwa selain pemilih di TPSLN, yang surat suaranya akan dihitung pada 9 April, juga masih ada sejumlah 1351 pemilih melalui pos.
"Rekapitulasi dan hasil akhir total untuk pemungutan suara di luar negeri akan dilakukan pada 15 April akan datang," demikian Moel.

Den Haag - Sejak Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Den Haag di Ruang Nusantara KBRI dibuka, Sabtu (5 April 2014) tepat pukul 10.00 waktu setempat, antrean pemilih sudah mengular sampai pintu gerbang.
Situasi ramai pemilih yang memadati TPSLN Den Haag berlangsung sampai pukul 15.35, baru setelah itu antrean mulai terlihat mengendur.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Retno Marsudi mendapat giliran pertama mencoblos dengan nomor urut 1. Seusai mencoblos dan keluar dari bilik tertutup, Dubes memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, kemudian mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam botol tinta sebagaimana pemilih lainnya sesuai ketentuan.
"Seperti kita saksikan sendiri WNI di Belanda terlihat antusias untuk melaksanakan hak demokrasinya. Dan kita bersyukur pelaksanaan pemungutan suara secara langsung di TPSLN Den Haag berlangsung lancar, tertib dan aman, sehingga warga asing terutama warga Belanda yang ikut menyaksikan menjadi tahu bahwa bangsa Indonesia dalam berdemokrasi sudah semakin maju dan dewasa," ujar Dubes kepada insan pers di lokasi.
Dubes sendiri seusai melaksanakan hak pilihnya tidak langsung meninggalkan tempat, tapi melayani warga yang ingin berdialog dan memantau dari dekat jalannya pemungutan suara sampai selesai dan ditutup tepat pukul 17.00, sebagaimana waktu yang telah disepakati oleh KPU sesuai kondisi negara setempat.
Jalannya pelaksanaan pemungutan suara di TPSLN Den Haag juga diawasi langsung oleh tim Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari Jakarta, yang diketuai oleh Endang Wihdatiningtyas.
Tim mengawasi seluruh rangkaian pemungutan suara, merekam dan mencatat, sampai kegiatan di TPSLN selesai. Bahkan tim juga mendatangi dan memeriksa ruang tempat penyimpanan kotak suara yang diberi pengamanan berlapis, termasuk dua kamera CCTV yang hasil rekamannya harus dikirim ke KPU di Jakarta.
"Sejauh ini kami melihat semua telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pemilu. Kami juga surprised warga asing setempat dibolehkan menyaksikan pemungutan suara dari dekat, tapi di luar area TPS. Ini promosi yang bagus untuk mengenalkan bangsa kita," cetus Endang.
Sementara itu Ketua PPLN Den Haag Moeljo Wijono menjawab pertanyaan detikcom mengatakan bahwa terlihat ada animo tinggi di kalangan pemilih di Belanda dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya.
"Tanda-tandanya sudah terlihat pada saat pembukaan di mana sepagi itu antrean sudah memanjang," terang Moel, yang sudah empat kali pemilu menjadi Ketua PPLN.
Menurut Moel, pemilih yang mendaftarkan diri secara aktif dan menyatakan akan datang ke TPSLN Den Haag adalah 569 orang.
"Tetapi yang datang langsung ke TPSLN Den Haag ternyata hampir dua kali lipat, yakni 1092 pemilih. Mereka mendaftar di tempat dengan menunjukkan paspor. Jumlah 1092 ini berarti 167% dari Pemilu 2009 yang hanya 654 pemilih," papar Moel.
Moel mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan akan terjadi lonjakan pemilih yang tak terduga, dengan cara menyediakan formulir pendaftaran lebih dari cukup. Formulir pendaftaran ini sekaligus mencantumkan opsi mau mencoblos via pos atau datang ke TPSLN untuk Pilpres 9 Juli 2014.
Dijelaskan juga bahwa selain pemilih di TPSLN, yang surat suaranya akan dihitung pada 9 April, juga masih ada sejumlah 1351 pemilih melalui pos.
"Rekapitulasi dan hasil akhir total untuk pemungutan suara di luar negeri akan dilakukan pada 15 April akan datang," demikian Moel.
Spoiler for Sumber:
Quote:
http://arisheruutomo.com/2014/03/31/...14-lebih-awal/
http://ardisfamily.blogspot.com/2014...=1396749248246
http://banjarmasin.tribunnews.com/20...e-ikuti-pemilu
http://pemilu.okezone.com/read/2014/...mungutan-suara
http://kr.co.id/read/210493/menyaksi...ngat-sekali.kr
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...ri-pemilu-2009
Ayoo Memilih Jangan GOLPUT GAN


Diubah oleh vandiansyag 07-04-2014 05:43
0
4.5K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan