baik gan, Terimakasih sudah mampir..
ini merupakan sebuah cerita tentang persahabatan, ane menulis sendiri alias fiksi.
ane akan menulis dan melanjutkan cerita ini terus, jika ane punya luang waktu. jadi mohon bersabar ya gan, kalau berhenti di tengah jalan.
daripada banyak omong atau menuliskan segala peraturan, ane akan langsung menuliskan cerita di bawah ini.
untuk partnya belum jelas yang pasti akan terus ada sampai selesai.
Part 1
Namaku Andi seorang anak bersekolah di tingkat SMA kelas 3, aku tidak memiliki banyak teman di sekolah, aku suka hal-hal yang berbau pengembangan diri. Dan Aku memiliki teman yang cukup akrab di sekolah meraka adalah Tedy dan Boby. Kami selalu bersama di sekolah, bahkan ketika di luar sekolah sekalipun. Boby sering sekali mengajak kami untuk berkumpul di tempat makan yang cukup berkelas, itu semua karena temanku yang satu ini adalah anak orang kaya.
Kami sering berkumpul untuk untuk membicarakan hal yang tidak penting.Tapi semuanya telah menjadi begitu berbeda saat salah-satu temanku menjadi berubah, dia menjauh dari kami, dia adalah Boby.
“Boby..boby..bangunlah pak guru sudah datang” kataku sembari
membangunkan temanku yang sedang tertidur.
Di pun kemudian terbangun sambil mengucek matanya yang masih mengantuk, Pak guru menghukumnya.Dia di usir dari kelas.akhir-akhir ini Boby sering sekali tidur di kelas, aku juga sudah jarang sekali berkunjung di rumahnya, itu karena dia sudah memilih menjauh dari aku dan Tedy sebagai temannya.
Aku sudah mencoba mendekatinya seperti biasa, tapi dia sudah menjadi begitu asing bagiku,seperti orang yang belum pernah kukenal.
“di, tadi aku bertemu dengan Boby, tapi dia pura-pura tidak mengenaliku” kata Tedy.
“ya, aku juga membelikan minuman kesukaannya, dia malah menolaknya” sahutku.
Sudah seminggu lebih seingatku kejadian ini berlangsung.Aku tahu bahwa Boby sosok yang pendiam dan serius, tapi tidak saat dengan kami.ini semua membuatku untuk menyelidikinya lebih jauh. Aku dan Tedy sehabis pulang sekolah akan ke rumahnya.
“Ted, nanti kamu yang bawa motor saja, motorku sedang di gunakan oleh ayahku”
“tenang, motorku siap selalu” jawab tedy.
Sesuai denga rencana kami pergi menuju ke rumah Boby yang terletak di komplek perumahan mewah, karena Boby memang anak orang kaya.Ayahnya seorang keturunan Amerika yang menikahi orang Indonesia, makanya tampang Boby mirip orang barat, alias blesteran.
“dari tadi puter-puter ted?” tanyaku.
“hmm..aku lupa rumahnya yang mana?” jawab Tedy yang merasa
kebingungan.
“belok kanan, dan lurus terus, rumahnya terletak di paling ujung” kataku.
Akhirnya kami sampai persis di depan rumahnya, aneh sekali rumahnya begitu kotor. Dahan-dahan maupun daun pohon berserakan, begitu pula sampahnya. Kami terpaku untuk beberapa menit di depan gerbang rumah Boby. Kulihat seorang pria separuh baya menghampiri kami berdua, wajahnya cukup menyeramkan, mirip pembunuh berantai yang ada di film.
“Rumah ini sudah di tinggalkan oleh pemiliknya, sekitar 3 bulan yang lalu” kata pria yang mirip pembunuh berantai, dengan nada suara yang dalam.
Setelah mengatakan hal itu dia memutar balik badan meninggalkan aku dan Tedy. Hal ini membuat kami semakin binggung, aku baru tahu kalau Boby sudah tidak tinggal di sini selama 3bulan?,aneh sekali bukan??. Setelah itu aku memutuskan untuk ke rumah Tedy untuk berdiskusi mengenai hal ini. Kejadian ini membuatku penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Boby.
Seperti yang kukatakan bahwa Boby merupakan anak orang kaya, dan pendiam.Tapi orang seperti ini hanya terlihat ketika saat aku belum begitu mengenalnya, begitu aku cukup dekat dalam hubungan pertemanan ini, dia dalah orang yang loyal dan suka makan. Dia orang yang ramah, tidak mudah marah walaupun sering di ejek gendut oleh teman-teman yang lain. Tapi dekarang dia menjadi orang yang berbeda, baru kusadari walaupun aku dan Tedy begitu dekat dengannya, kami melakukan kesalahan yang fatal.Yaitu tidak pernah tahu soal masalah pribadinya, dan keinginannya.Aku pun mengusulkan.
“Ted, hari ini kita akan mengikuti Boby, untuk tahu di mana ia tinggal”
“kenapa tidak langsung Tanya saja pada orangnya” Tanya Tedy.
“jika cara itu berhasil, sudah kulakukan sendiri” jawabku.
Rencana yang sudah kubuat denga Tedy, tidak berjalan sama sekali. Ini karena di sebabkan hari ini Boby tidak masuk sekolah.Jadi kami tak tahu di mana dia berada sekarang.
“besok saja, tunggu dia masuk sekaolah dulu” kata Tedy.
“bagaimana jika besok dia tidak masuk sekolah lagi?”kataku.
Tedy terdiam saja, akhirnya kami putuskan untuk menunggu, besok saat Boby masuk ke sekolah.sebenarnya aku tidak sabar untuk segera mencari tahu, tapi besok adalah jawabannya. Kami menunggu.
nanti akan ane lanjutkan jika ada waktu, dan jangan lupa komentarnya ya gan..