- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Solusi Kemacetan Jakarta


TS
bimbim.pratama
Solusi Kemacetan Jakarta
Halo semua warga Kaskus !!!
Bosen sama kemacetan Jakarta?

Ane yakin semua masyarakat Jakarta muak sama hal yang satu ini
Nah untuk itu ane sama temen ane mencari solusi buat kemacetan Jakarta melalui lomba menulis artikel. Nah untuk itu ane minta dukungannya buat VOTE artikel yang ane bikin
Jakarta merupakan pusat dari segala aktivitas perekonomian di Indonesia yang juga menjadi cerminan bangsa, dimana berjuta-juta orang berbondong-bondong bermigrasi ke Jakarta sehingga menimbulkan kepadatan penduduk. Kemacetan pun menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Jakarta dan akhirnya menjadi masalah menahun yang tak kunjung berakhir. Mulai dari pukul lima pagi hingga sepuluh malam, pengguna jalan harus “mengakrabkan diri” dengan kemacetan.
Ciri-ciri negara maju salah satunya adalah bukan negara yang perekonomian penduduknya menengah ke bawah mampu membeli kendaraan pribadi, tetapi negara maju adalah ketika orang yang berpenghasilan menengah ke atas maupun ke bawah bepergian menggunakan transportasi umum. Itu berarti transportasi umum di Indonesia terutama Jakarta dan sekitarnya harus segera dibenahi agar pengguna jalan merasa nyaman dan aman. Untuk itu dibutuhkan ketegasan dan keseriusan mengatasi itu semua. Ada dua point utama yang menjadi pokok masalah kemacetan ini. Yang pertama adalah kendaraan pribadi yang terlalu banyak serta tidak taat aturan dan yang kedua adalah transportasi umum yang tidak memadai.
Untuk masalah pertama, seperti kita ketahui pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi kian melonjak setiap tahunnya. Kita tidak dapat menyalahkan mereka karena mereka terus menerus membeli kendaraan pribadi. Setiap individu memiliki kebutuhan untuk cepat sampai ke tujuan dan biaya transportasi yang murah. Maka dengan belum memadainya transportasi umum di Jakarta, menggunakan kendaraan pribadi merupakan solusi yang tepat untuk mereka karena waktu dan biaya yang lebih efisien. Untuk itu, perlu dilakukan pengurangan jumlah kendaraan pribadi karena pertumbuhannya tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan di Jakarta. Oleh karena itu, salah satu solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan biaya penggunaan kendaraan pribadi serta menertibkan perilaku berlalulintas bagi pengguna kendaraan di Jakarta. Berikut beberapa solusi untuk mengurangi kendaraan pribadi di Indonesia:
Pertama, manajemen perparkiran di Jakarta harus dikelola oleh BUMD, seperti yang ada di Denpasar, Bali. BUMD perparkiran tersebut mengatur pengelolaan parkir di Jakarta dan biaya perparkiran di Jakarta harus ditingkatkan. Dengan dikelola oleh satu instansi, maka pengelolaannya dapat menjadi lebih mudah.
Kedua, karena Jakarta merupakan konsumen terbesar pengguna BBM bersubsidi di Indonesia maka Pemprov DKI perlu bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk berani mengambil tindakan dengan mengurangi subsidi BBM untuk kendaraan pribadi bahkan mencabut subsidi tersebut. Jadi, subsidi hanya berlaku untuk transportasi umum saja. Dengan pengurangan subsidi, maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk membenahi transportasi umum di Indonesia.
Ketiga, pajak kendaraan pribadi perlu ditingkatkan, sehingga mengurangi pembelian kendaraan pribadi tersebut. Keempat, mempersulit pembelian kendaraan pribadi seperti menaikkan uang muka serta persyaratan pembelian yang diperketat lagi. Fakta di lapangan, cukup mempunyai uang sebesar Rp. 500.000 serta fotocopy KTP dan KK, kita dapat membawa 1 unit kendaraan bermotor.
Kelima, memperketat pembuatan SIM dan menaikan biaya pembuatan SIM serta biaya perpanjangan SIM tersebut serta memberi sanksi yang tegas kepada para calo SIM ataupun membuat SIM diluar prosedur yang telah ditentukan. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka peserta ujian SIM tersebut akan sedikit, begitupun peserta ujian yang berhasil lulus ujian, namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan ketegasan aparat penegak hukum di Indonesia. Apakah efeknya? Dengan menurunkan pemilik SIM, maka pengguna kendaraan pribadi akan menurun karena mereka berfikir lebih baik menggunakan kendaraan umum.
Selanjutnya, masalah kedua yaitu pembenahan transportasi umum di Indonesia khususnya di Jakarta. Seperti kita semua ketahui transportasi umum di Jakarta jauh dari kata manusiawi. Banyak kendaraan umum yang tidak layak jalan, kotor, tidak melakukan pemeriksaan berkala, supir ugal-ugalan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas seperti berhenti disembarang tempat dan menerobos lampu merah serta kedatangan kendaraan yang tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan penumpukan penumpang. Berikut solusi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi masalah tersebut :
Pertama, melanjutkan proyek MRT serta diintegrasikan dengan Transjakarta serta tempat-tempat umum. Kedua, seluruh pengelolaan transportasi umum di Jakarta dikelola oleh satu BUMD sehingga pengelolaan dan pengawasannya lebih mudah. Ketiga, membagi daerah operasi transportasi umum di Jakarta. Angkutan umum (Angkot) sebagai kendaraan di jalan lokal, lalu bis ¾ seperti metromini dan kopaja sebagai feeder bagi transportasi utama seperti kereta api, MRT dan Transjakarta. Hal tersebut mencegah adanya kendaraan umum yang rutenya saling bersinggungan dan dapat memicu perselisihan.
Keempat, para supir kendaraan umum tidak lagi diterapkan sistem “setoran”, mereka dapat dijadikan pegawai tetap dan diberikan gaji yang layak setiap bulannya sehingga mereka tidak perlu lagi mengemudi dengan ugal-ugalan dan melanggar peraturan lalu lintas demi mengejar “setoran”.
Kelima, fasilitas transportasi umum harus ditingkatkan. Hentikan penggunaan kendaraan yang tidak layak jalan dan memiliki polusi tinggi. Sebagai penggantinya adalah dengan kendaraan yang ramah lingkungan seperti kendaraan yang menggunakan BBG ataupun kendaraan dengan fasilitas yang nyaman dan aman.
Keenam, penambahan armada kendaraan. Terutama transportasi umum utama seperti Transjakarta dan kereta api. Bayangkan saja apabila kita menggunakan Transjakarta yang tiba di halte 5 menit sekali atau kereta api yang tiba 10 menit sekali. Dapat dipastikan penumpukan penumpang dapat diminimalisir sehingga penumpang menjadi lebih nyaman dan efisiensi waktu juga lebih baik.
Dari keenam poin diatas banyak orang yang berfikir, darimanakah sumber dana untuk menyelesaikan masalah tersebut? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengurangan subsidi BBM atau bahkan menghilangkan subsidi BBM tersebut, dapat dipastikan akan terjadi penghematan anggaran sehingga dana tersebut yang akan digunakan untuk membiayai keenam poin diatas.
Masalah yang dihadapi ini memang merupakan masalah klasik, namun karena masalah yang klasik ini tidak tersentuh dan teratasi, maka selalu menjadi hal yang penting untuk diangkat ke permukaan dan membahasnya agar solusi-solusi untuk mengatasinya dapat segera ditemukan sehingga masalah-masalah tersebut tidak semakin rumit. Jakarta tempo dulu merupakan Jakarta yang sangat indah, nyaman dan aman dibandingkan Jakarta yang sekarang, walau Jakarta tempo dulu lebih sedikit penduduknya dibanding sekarang, namun bukankah dengan kemajuan teknologi sekarang ini dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat akan memudahkan segala sesuatunya dengan lebih baik dan cepat, karena tidak ada suatu masalah yang tidak dapat diatasi asalkan orang-orang yang bersangkutan dalam hal ini adalah pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik untuk mengatasi masalah-masalah di Jakarta ini secara optimal.
1. buka link ini gan => Solusi Kemacetan Jakarta
2. Geser sampe paling bawah, nanti ada tulisan "VOTE THIS ARTICLE"
3. Masukin Capcay nya dan "SUBMIT VOTE"
4. Kalo vote agan sukses, bakal ada tulisan 'VOTE BERHASIL TERSUBMIT. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA"
5. Vote dapat dilakukan 1 jam sekali.
Ane gag minta Cendol ko gan, ane cuma minta VOTE sama
Thanks berat kaskus, ane doakan semoga agan-agan yang bantu Vote diberi balasan yang lebih oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

Sumber
Bosen sama kemacetan Jakarta?

Ane yakin semua masyarakat Jakarta muak sama hal yang satu ini

Nah untuk itu ane sama temen ane mencari solusi buat kemacetan Jakarta melalui lomba menulis artikel. Nah untuk itu ane minta dukungannya buat VOTE artikel yang ane bikin

Spoiler for Isi Artikel:
Jakarta merupakan pusat dari segala aktivitas perekonomian di Indonesia yang juga menjadi cerminan bangsa, dimana berjuta-juta orang berbondong-bondong bermigrasi ke Jakarta sehingga menimbulkan kepadatan penduduk. Kemacetan pun menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Jakarta dan akhirnya menjadi masalah menahun yang tak kunjung berakhir. Mulai dari pukul lima pagi hingga sepuluh malam, pengguna jalan harus “mengakrabkan diri” dengan kemacetan.
Ciri-ciri negara maju salah satunya adalah bukan negara yang perekonomian penduduknya menengah ke bawah mampu membeli kendaraan pribadi, tetapi negara maju adalah ketika orang yang berpenghasilan menengah ke atas maupun ke bawah bepergian menggunakan transportasi umum. Itu berarti transportasi umum di Indonesia terutama Jakarta dan sekitarnya harus segera dibenahi agar pengguna jalan merasa nyaman dan aman. Untuk itu dibutuhkan ketegasan dan keseriusan mengatasi itu semua. Ada dua point utama yang menjadi pokok masalah kemacetan ini. Yang pertama adalah kendaraan pribadi yang terlalu banyak serta tidak taat aturan dan yang kedua adalah transportasi umum yang tidak memadai.
Untuk masalah pertama, seperti kita ketahui pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi kian melonjak setiap tahunnya. Kita tidak dapat menyalahkan mereka karena mereka terus menerus membeli kendaraan pribadi. Setiap individu memiliki kebutuhan untuk cepat sampai ke tujuan dan biaya transportasi yang murah. Maka dengan belum memadainya transportasi umum di Jakarta, menggunakan kendaraan pribadi merupakan solusi yang tepat untuk mereka karena waktu dan biaya yang lebih efisien. Untuk itu, perlu dilakukan pengurangan jumlah kendaraan pribadi karena pertumbuhannya tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan di Jakarta. Oleh karena itu, salah satu solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan biaya penggunaan kendaraan pribadi serta menertibkan perilaku berlalulintas bagi pengguna kendaraan di Jakarta. Berikut beberapa solusi untuk mengurangi kendaraan pribadi di Indonesia:
Pertama, manajemen perparkiran di Jakarta harus dikelola oleh BUMD, seperti yang ada di Denpasar, Bali. BUMD perparkiran tersebut mengatur pengelolaan parkir di Jakarta dan biaya perparkiran di Jakarta harus ditingkatkan. Dengan dikelola oleh satu instansi, maka pengelolaannya dapat menjadi lebih mudah.
Kedua, karena Jakarta merupakan konsumen terbesar pengguna BBM bersubsidi di Indonesia maka Pemprov DKI perlu bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk berani mengambil tindakan dengan mengurangi subsidi BBM untuk kendaraan pribadi bahkan mencabut subsidi tersebut. Jadi, subsidi hanya berlaku untuk transportasi umum saja. Dengan pengurangan subsidi, maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk membenahi transportasi umum di Indonesia.
Ketiga, pajak kendaraan pribadi perlu ditingkatkan, sehingga mengurangi pembelian kendaraan pribadi tersebut. Keempat, mempersulit pembelian kendaraan pribadi seperti menaikkan uang muka serta persyaratan pembelian yang diperketat lagi. Fakta di lapangan, cukup mempunyai uang sebesar Rp. 500.000 serta fotocopy KTP dan KK, kita dapat membawa 1 unit kendaraan bermotor.
Kelima, memperketat pembuatan SIM dan menaikan biaya pembuatan SIM serta biaya perpanjangan SIM tersebut serta memberi sanksi yang tegas kepada para calo SIM ataupun membuat SIM diluar prosedur yang telah ditentukan. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka peserta ujian SIM tersebut akan sedikit, begitupun peserta ujian yang berhasil lulus ujian, namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan ketegasan aparat penegak hukum di Indonesia. Apakah efeknya? Dengan menurunkan pemilik SIM, maka pengguna kendaraan pribadi akan menurun karena mereka berfikir lebih baik menggunakan kendaraan umum.
Selanjutnya, masalah kedua yaitu pembenahan transportasi umum di Indonesia khususnya di Jakarta. Seperti kita semua ketahui transportasi umum di Jakarta jauh dari kata manusiawi. Banyak kendaraan umum yang tidak layak jalan, kotor, tidak melakukan pemeriksaan berkala, supir ugal-ugalan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas seperti berhenti disembarang tempat dan menerobos lampu merah serta kedatangan kendaraan yang tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan penumpukan penumpang. Berikut solusi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi masalah tersebut :
Pertama, melanjutkan proyek MRT serta diintegrasikan dengan Transjakarta serta tempat-tempat umum. Kedua, seluruh pengelolaan transportasi umum di Jakarta dikelola oleh satu BUMD sehingga pengelolaan dan pengawasannya lebih mudah. Ketiga, membagi daerah operasi transportasi umum di Jakarta. Angkutan umum (Angkot) sebagai kendaraan di jalan lokal, lalu bis ¾ seperti metromini dan kopaja sebagai feeder bagi transportasi utama seperti kereta api, MRT dan Transjakarta. Hal tersebut mencegah adanya kendaraan umum yang rutenya saling bersinggungan dan dapat memicu perselisihan.
Keempat, para supir kendaraan umum tidak lagi diterapkan sistem “setoran”, mereka dapat dijadikan pegawai tetap dan diberikan gaji yang layak setiap bulannya sehingga mereka tidak perlu lagi mengemudi dengan ugal-ugalan dan melanggar peraturan lalu lintas demi mengejar “setoran”.
Kelima, fasilitas transportasi umum harus ditingkatkan. Hentikan penggunaan kendaraan yang tidak layak jalan dan memiliki polusi tinggi. Sebagai penggantinya adalah dengan kendaraan yang ramah lingkungan seperti kendaraan yang menggunakan BBG ataupun kendaraan dengan fasilitas yang nyaman dan aman.
Keenam, penambahan armada kendaraan. Terutama transportasi umum utama seperti Transjakarta dan kereta api. Bayangkan saja apabila kita menggunakan Transjakarta yang tiba di halte 5 menit sekali atau kereta api yang tiba 10 menit sekali. Dapat dipastikan penumpukan penumpang dapat diminimalisir sehingga penumpang menjadi lebih nyaman dan efisiensi waktu juga lebih baik.
Dari keenam poin diatas banyak orang yang berfikir, darimanakah sumber dana untuk menyelesaikan masalah tersebut? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengurangan subsidi BBM atau bahkan menghilangkan subsidi BBM tersebut, dapat dipastikan akan terjadi penghematan anggaran sehingga dana tersebut yang akan digunakan untuk membiayai keenam poin diatas.
Masalah yang dihadapi ini memang merupakan masalah klasik, namun karena masalah yang klasik ini tidak tersentuh dan teratasi, maka selalu menjadi hal yang penting untuk diangkat ke permukaan dan membahasnya agar solusi-solusi untuk mengatasinya dapat segera ditemukan sehingga masalah-masalah tersebut tidak semakin rumit. Jakarta tempo dulu merupakan Jakarta yang sangat indah, nyaman dan aman dibandingkan Jakarta yang sekarang, walau Jakarta tempo dulu lebih sedikit penduduknya dibanding sekarang, namun bukankah dengan kemajuan teknologi sekarang ini dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat akan memudahkan segala sesuatunya dengan lebih baik dan cepat, karena tidak ada suatu masalah yang tidak dapat diatasi asalkan orang-orang yang bersangkutan dalam hal ini adalah pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik untuk mengatasi masalah-masalah di Jakarta ini secara optimal.
Spoiler for Gimana cara votenya?:
1. buka link ini gan => Solusi Kemacetan Jakarta
2. Geser sampe paling bawah, nanti ada tulisan "VOTE THIS ARTICLE"
3. Masukin Capcay nya dan "SUBMIT VOTE"
4. Kalo vote agan sukses, bakal ada tulisan 'VOTE BERHASIL TERSUBMIT. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA"
5. Vote dapat dilakukan 1 jam sekali.
Ane gag minta Cendol ko gan, ane cuma minta VOTE sama

Thanks berat kaskus, ane doakan semoga agan-agan yang bantu Vote diberi balasan yang lebih oleh Tuhan Yang Maha Kuasa



Sumber
0
1.8K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan