PDIP Merahkan Yogya: Jurkam Berorasi, Massa Pilih Konvoi
TS
junkyards
PDIP Merahkan Yogya: Jurkam Berorasi, Massa Pilih Konvoi
PDIP Merahkan Yogya: Jurkam Berorasi, Massa Pilih Konvoi
Spoiler for :
Yogyakarta - Ribuan massa PDI Perjuangan Kota Yogyakarta mengikuti kampanye terbuka di Alun Alun Selatan Yogyakarta, Kamis (3/4/2014). Namun saat juru kampanye naik ke panggung untuk orasi, massa memilih konvoi keliling kota dengan menggunakan sepeda motor.
Meski panitia acara dan MC meminta agar massa tidak menggeber sepeda motor yang cumiakkan telinga di sekitar Alun Alun Selatan, massa PDIP tidak menggubrisnya. Massa yang datang silih berganti sejak pukul 12.00 WIB. Mereka ada yang langsung memarkir kendaraan. Namun ada pula yang tetap berkeliling di sekitar Alun Alun Selatan.
"Mohon agar tidak membunyikan sepeda motor," kata salah satu MC berkali-kali. Namun massa tetap saja menarik kabel gas sepeda motor hingga menimbulkan raungan suara keras dari knalpot motor blombongan.
Tidak hanya itu, bendera lambang partai yang dipasang panitia di tiang besi tenda juga dicopot oleh massa. Bendera itu kemudian dipasang menggunakan bambu pendek untuk berjoget di depan panggung. Mengetahui bendera dicopot, panitia meminta agar tidak dicopot hingga acara selesai. Namun lagi-lagi massa tidak mau dan tetap nekat mencopotnya.
Demikian pula saat para jurkam dan caleg DPR RI seperti Idham Samawi, Supriyanto, Eddy Mihati dan Esti Wijayati bersama caleg DPRD DIY naik ke panggung, massa sudah tidak sabar lagi untuk keluar arena dan segera konvoi keliling kota.
"Tolong saudara-saudara, jangan tinggakan tempat. Acara kampanye baru akan kita mulai," kata panitia acara Gunawan Handoyo.
Melihat massa yang sudah tak sabar lagi itu, Ketua DPD PDIP DIY, Idham Samawi yang juga menjadi jurkam akhirnya memaklumi massa PDIP untuk berkonvoi. Satu demi satu kelompok massa dengan sepeda motor dan mobil mulai meninggalkan arena kampanye menuju jalan raya
Yang penting konvoiiiiiiiii, geber2 motor dengan knalpot corongya
Semoga suara wakil rakyatnya seperti suara knalpot simpatisannya, lantang dan cumiakkan telinga. (walaupun orasi kadernya sendiri ga didenger ama simpatisannya)
Sampai akhirnya kemaren bentrok dengan massa lainnya.