- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bimsalabim, ane sulap plastik menjadi... (Indonesia Butuh!)


TS
aryantoyusuf
Bimsalabim, ane sulap plastik menjadi... (Indonesia Butuh!)
Masih penasaran?? Baca gan.. (RUGI GAK BACA!!)
Quote:
PENDAHULUAN
Pemanfaatan plastik bagi kehidupan manusia memang tidak terelakkan. Sebagian penduduk dunia menggunakan plastik dalam kehidupan sehari hari. Keistimewaan plastik selain memerlukan energi yang lebih hemat, plastik juga memiliki bobot yang ringan, praktis, dan tidak mudah pecah hingga menyebabkan tidak akan pernah bisa terlepas dari plastik. InSWA atau Indonesia Solid Waste Assosiation, yang berdiri pada tahun 2003 dan sebagai wadah asosiasi yang menangani khusus pengelolaan sampah di Indonesia mengungkapkan perlunya bagi setiap unsur masyarakat untuk mendukung pengelolaan dan penggunaan plastik ramah lingkungan. Persoalan persampahan di Indonesia merupakan sebuah fenomena nasional yang memerlukan perhatian khusus untuk menemukan solusi terbaik menyangkut bagaimana melakukan pengelolaan, pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, laju penggunaan plastik pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kemasan plastik meningkat 10 hingga 13 persen per tahun.
Menurut Ketua Umum InSWA Ir Sri Bebassari, MSi, 100 persen manusia di dunia menghasilkan sampah, tapi hanya 1 persen yang peduli tentang pengelolaan sampah. Tidak seorangpun yang bersedia ketempatan sampah, meskipun hasil buangan dari dirinya sendiri (not in my back yard-NIMBY). UU No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pasal 15 berbunyi, “produsen wajib mengelola kemasan dan atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam”.
Pertumbuhan kemasan plastik meningkat 10 hingga 13 persen per tahun. Sebuah penelitian di Amerika juga menemukan fakta bahwa satu keluarga yang terdiri dari empat anggota keluarga, dalam setahun bisa menghabiskan kantong plastik sebanyak 1.460 buah. Menurut kajian peneliti InSWA, setiap hari rata-rata orang Indonesia menghasilkan sampah 0,5 Kg dan 13 persen di antaranya adalah sampah plastik.
Pemanfaatan plastik bagi kehidupan manusia memang tidak terelakkan. Sebagian penduduk dunia menggunakan plastik dalam kehidupan sehari hari. Keistimewaan plastik selain memerlukan energi yang lebih hemat, plastik juga memiliki bobot yang ringan, praktis, dan tidak mudah pecah hingga menyebabkan tidak akan pernah bisa terlepas dari plastik. InSWA atau Indonesia Solid Waste Assosiation, yang berdiri pada tahun 2003 dan sebagai wadah asosiasi yang menangani khusus pengelolaan sampah di Indonesia mengungkapkan perlunya bagi setiap unsur masyarakat untuk mendukung pengelolaan dan penggunaan plastik ramah lingkungan. Persoalan persampahan di Indonesia merupakan sebuah fenomena nasional yang memerlukan perhatian khusus untuk menemukan solusi terbaik menyangkut bagaimana melakukan pengelolaan, pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, laju penggunaan plastik pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kemasan plastik meningkat 10 hingga 13 persen per tahun.
Menurut Ketua Umum InSWA Ir Sri Bebassari, MSi, 100 persen manusia di dunia menghasilkan sampah, tapi hanya 1 persen yang peduli tentang pengelolaan sampah. Tidak seorangpun yang bersedia ketempatan sampah, meskipun hasil buangan dari dirinya sendiri (not in my back yard-NIMBY). UU No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pasal 15 berbunyi, “produsen wajib mengelola kemasan dan atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam”.
Pertumbuhan kemasan plastik meningkat 10 hingga 13 persen per tahun. Sebuah penelitian di Amerika juga menemukan fakta bahwa satu keluarga yang terdiri dari empat anggota keluarga, dalam setahun bisa menghabiskan kantong plastik sebanyak 1.460 buah. Menurut kajian peneliti InSWA, setiap hari rata-rata orang Indonesia menghasilkan sampah 0,5 Kg dan 13 persen di antaranya adalah sampah plastik.
Spoiler for Penasaran??Baca Gan!!!:
Quote:
ANE SULAP PLASTIK MENJADI... 
Dengan teknologi tepat guna tentunya sampah plastik dapat dikelola dengan baik. Salah satunya yang saat ini sedang kami kembangkan adalah mengkonversi sampah plastik menjadi BBM setara solar dan premium. Sistem kerja yang digunakan dengan pirolisis, sampah plastik dipanaskan dengan suhu diatas 300 C sehingga menjadi uap dan didinginkan oleh fluida cair untuk mendapatkan hasil minyaknya.
Alat yang dipakai mengadopsi dari sistem yang dikembangkan oleh Bapak Tri Handoko (SMKN 3 Madiun) dengan modifikasi pada tabung reaktor dan tabung kondensor. Modifikasi dilakukan oleh Syamsiro yang sekarang lagi melanjutkan study S3 di negara Sakura, Jepang bersama timnya di Lab. Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin UGM. Tujuannya mencari pengoptimalan reaktor.

Reaktor pengkonversi sampah plastik menjadi BBM
Tabung reaktor yang dipakai menggunakan material bekas tabung freon dengan ketebalan -/+ 3 mm. Tabung kondensor nomor 1 didesain untuk menghasilkan BBM setara Solar dan tabung kondensor nomor 2 didesain untuk menghasilkan BBM setara premium. Pemanasan menggunakan pembakaran dari LPG atau dari biomassa (potongan kayu, sekam dll).
Pada uji coba pertama dengan menggunakan gas sisa dari reaktor elektrik yang berada di Lab Konversi Energi JTMI UGM. Pada awalnya proses berjalan dengan semestinya, bahkan pada botol mengeluarkan gas dari pemanasan sampah plastik. Temperatur tercatat pada suhu 178 C pada tabung reaktor. Setelah 2 jam pemanasan, gas didalam botol penampung minyak menghilang. Ini menunjukkan bahwa proses pemanasan ada terjadi kesalahan. Pengecekan dilakukan pada reaktor elektrik, dari data tidak ada masalah. Namun sisa gas yang dibakar memang lama kelamaan mengecil. Kesimpulannya ujicoba pertama dengan menggunakan gas sisa pembakaran dari reaktor elektrik gagal dengan asumsi gas sisa yang dibakar menghasilkan panas yang tidak stabil.

Uji coba pertama
Uji coba kedua menggunakan kompor minyak tanah bertekanan atau orang sering menyebutnya dengan kompor ngowos dengan menggunakan bahan bakar 20 persen dari minyak pirolis sampah plastik LDPE dan 80 persen solar. Tabung kompor diisi dengan 2 liter bahan bakar minyak. Panas yang dihasilkan stabil sehingga pada proses uji coba kedua bisa dikatakan berhasil. Minyak yang dihasilkan berwarna jernih. Untuk pengujian lab tunggu update selanjutnya.

Minyak yang dihasilkan dari reaktor modifikasi
Mahalkah alat untuk mengkonversi sampah plastik menjadi BBM?? Munurut Syamsiro alat yang ideal memang mahal bisa mencapai 100 juta rupiah. Untuk skala penelitian dengan ukuran 30x20x40 (PLT) sisa gas pembakaran diposes lagi dengan inverter agar pembuangannya aman bagi manusia. Reaktor modifikasi ini tidak lebih dari 2.500.000,- dengan material sisa. Minyak yang dihasilkan pun juga sangat memuaskan.

Dengan teknologi tepat guna tentunya sampah plastik dapat dikelola dengan baik. Salah satunya yang saat ini sedang kami kembangkan adalah mengkonversi sampah plastik menjadi BBM setara solar dan premium. Sistem kerja yang digunakan dengan pirolisis, sampah plastik dipanaskan dengan suhu diatas 300 C sehingga menjadi uap dan didinginkan oleh fluida cair untuk mendapatkan hasil minyaknya.
Alat yang dipakai mengadopsi dari sistem yang dikembangkan oleh Bapak Tri Handoko (SMKN 3 Madiun) dengan modifikasi pada tabung reaktor dan tabung kondensor. Modifikasi dilakukan oleh Syamsiro yang sekarang lagi melanjutkan study S3 di negara Sakura, Jepang bersama timnya di Lab. Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin UGM. Tujuannya mencari pengoptimalan reaktor.

Reaktor pengkonversi sampah plastik menjadi BBM
Tabung reaktor yang dipakai menggunakan material bekas tabung freon dengan ketebalan -/+ 3 mm. Tabung kondensor nomor 1 didesain untuk menghasilkan BBM setara Solar dan tabung kondensor nomor 2 didesain untuk menghasilkan BBM setara premium. Pemanasan menggunakan pembakaran dari LPG atau dari biomassa (potongan kayu, sekam dll).
Pada uji coba pertama dengan menggunakan gas sisa dari reaktor elektrik yang berada di Lab Konversi Energi JTMI UGM. Pada awalnya proses berjalan dengan semestinya, bahkan pada botol mengeluarkan gas dari pemanasan sampah plastik. Temperatur tercatat pada suhu 178 C pada tabung reaktor. Setelah 2 jam pemanasan, gas didalam botol penampung minyak menghilang. Ini menunjukkan bahwa proses pemanasan ada terjadi kesalahan. Pengecekan dilakukan pada reaktor elektrik, dari data tidak ada masalah. Namun sisa gas yang dibakar memang lama kelamaan mengecil. Kesimpulannya ujicoba pertama dengan menggunakan gas sisa pembakaran dari reaktor elektrik gagal dengan asumsi gas sisa yang dibakar menghasilkan panas yang tidak stabil.

Uji coba pertama
Uji coba kedua menggunakan kompor minyak tanah bertekanan atau orang sering menyebutnya dengan kompor ngowos dengan menggunakan bahan bakar 20 persen dari minyak pirolis sampah plastik LDPE dan 80 persen solar. Tabung kompor diisi dengan 2 liter bahan bakar minyak. Panas yang dihasilkan stabil sehingga pada proses uji coba kedua bisa dikatakan berhasil. Minyak yang dihasilkan berwarna jernih. Untuk pengujian lab tunggu update selanjutnya.

Minyak yang dihasilkan dari reaktor modifikasi
Mahalkah alat untuk mengkonversi sampah plastik menjadi BBM?? Munurut Syamsiro alat yang ideal memang mahal bisa mencapai 100 juta rupiah. Untuk skala penelitian dengan ukuran 30x20x40 (PLT) sisa gas pembakaran diposes lagi dengan inverter agar pembuangannya aman bagi manusia. Reaktor modifikasi ini tidak lebih dari 2.500.000,- dengan material sisa. Minyak yang dihasilkan pun juga sangat memuaskan.
Quote:
Nah demikian yang bisa ane share melalui thread ini, Selanjutnya kita lah yang arif dan bijaksana dalam mengelola sampah apapun. Agar generasi penerus kita dapat mencontoh dan bisa menikmati kebersihan dunia ini.
Quote:
Spoiler for Kaskuser kritis:
Quote:
Original Posted By crystal14a►
Ini Gan, Ane ada ide tapi kagak berani coba, salah satunya karena keterbatasan dana juga.

Kali2 Agan berani coba.
Bahan bakarnya pake sampah foil (bekas kemasan makana ringan atau minuman yg mengandung aluminium foil)
bahannya Air + NaOH + sampah foil (tanpa proses pemanasan), keluarnya ntar gas hidrogen, terus di alirkan ke tabung vacum (seperti metode penyulingan minyak kuno). Ntar Gas itu yang dipakai sebagai bahan bakar (metode LPG).
Kemaren Ane coba pake 500cc air +100gr NaOH + 1 biji aluminium foil bekas seal susu kaleng anak Ane bisa jadi hampir 1 liter (dimensi) hidrogen, Ane bikin bukan utk bahan bakar Gan tapi buat isi balon utk mainan anak Ane.

Ini Gan, Ane ada ide tapi kagak berani coba, salah satunya karena keterbatasan dana juga.

Kali2 Agan berani coba.
Bahan bakarnya pake sampah foil (bekas kemasan makana ringan atau minuman yg mengandung aluminium foil)
bahannya Air + NaOH + sampah foil (tanpa proses pemanasan), keluarnya ntar gas hidrogen, terus di alirkan ke tabung vacum (seperti metode penyulingan minyak kuno). Ntar Gas itu yang dipakai sebagai bahan bakar (metode LPG).
Kemaren Ane coba pake 500cc air +100gr NaOH + 1 biji aluminium foil bekas seal susu kaleng anak Ane bisa jadi hampir 1 liter (dimensi) hidrogen, Ane bikin bukan utk bahan bakar Gan tapi buat isi balon utk mainan anak Ane.

Quote:
Original Posted By crystal14a►Idenya kreatif banget Gan. Bisa lumayan tuh mengurangi sampah.

Tapi bahan pemanasnya dgn minyak yang dihasilkan sebanding kagak Gan? jangan2 utk proses produksi 1 liter "solar" butuh 5 liter minyak tanah. Kan jatuhnya nanti bisa lebih mahal dr solar asli.


Tapi bahan pemanasnya dgn minyak yang dihasilkan sebanding kagak Gan? jangan2 utk proses produksi 1 liter "solar" butuh 5 liter minyak tanah. Kan jatuhnya nanti bisa lebih mahal dr solar asli.

Quote:
Original Posted By imti►Gan bagaimana dampak lingkungan dr pengolahan plastik jadi minyak?? Karena setau ane pemanasan plastik menyisakan residu yg kurang baik untuk lingkungan dan kesehatan.. Tp ini penemuan yg sangat inovatif..
Quote:
Original Posted By KreamCyber►Mantap idenya mg lbh dikembangkan kedepannya.
biar indonesia surplus bbm.
Dan pstinya ni teknologi jgn smp dikuasai bangsa asing.

biar indonesia surplus bbm.
Dan pstinya ni teknologi jgn smp dikuasai bangsa asing.

Quote:
Original Posted By Pi-One►Ini jadinya oplosan solar, gitu?
Cuma kualitasnya jadi lebih bagus?
Cuma kualitasnya jadi lebih bagus?
Quote:
Original Posted By arkydarmawan►
keren gann.. apalagi kalo kerjasama sama pemerintah dan bikin tuh alat. semoga aja si bisa di produksi mesin nya dengan skala yang lebih besar lg jadi bisa ngasilin banyak bbm 



Quote:
Quote:
Original Posted By cumixcode►nah nyang begini nih yg kudu nya jadi perhatian bangsa,.gw bingung napa yg kreatif kaya begini gak pernah ke-ekspos yak,..apakah pemerintah nungguin orang yg nge-bikin sesuatu yg langsung besar & instan gitu,.
coy sesuatu yg besar itu dimulai dari sesuatu yg kecil,.
semangat gan, ente kreatif bgt....
coy sesuatu yg besar itu dimulai dari sesuatu yg kecil,.
semangat gan, ente kreatif bgt....

Quote:
Original Posted By imti►Gan bagaimana dampak lingkungan dr pengolahan plastik jadi minyak?? Karena setau ane pemanasan plastik menyisakan residu yg kurang baik untuk lingkungan dan kesehatan.. Tp ini penemuan yg sangat inovatif..
Spoiler for No Repost:

Spoiler for SUMBER:
Quote:
Spoiler for Terima kasih:

Diubah oleh aryantoyusuf 11-04-2014 01:15
0
15.8K
Kutip
294
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan