- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Peneliti Menemukan Kapal Kuno di Gunung Krakatau !!


TS
kyosenarumi
Peneliti Menemukan Kapal Kuno di Gunung Krakatau !!



Spoiler for Update Hari ini gan:

Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Peneliti independen Hadi Subroto menduga ada sebuah kapal kuno yang tertimbun di Bukit Kepayang, Bakauheni, Lampung Selatan, akibat tsunami terkait letusan Gunung Krakatau tahun 1883.
"Dari hasil pengujian geolistrik tampak jelas bahwa objek yang diduga badan kapal terlihat membentuk anomali yang menyerupai irisan sebuah lambung kapal dengan posisi mengguling menghadap ke timur dengan ukuran tinggi lambung dan dak masing-masing sekitar 15 meter," kata dia, di Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu.
Ia menyebutkan, bentuk itu identik dengan ukuran lambung kapal seperti yang telah diperkirakan melalui foto satelit dan analisa pergeseran jejak longsor.
Menurut dia, dari foto satelit juga telah terjadi adanya kapal yang menyangkut di puncak bukit Kepayang dengan ketinggian 155 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya kapal tersebut bergerak menuruni lereng bukit yang memiliki kemiringan sebesar 20 derajat sejauh sekitar 150 meter di lereng bukit pada ketinggian 125 meter di atas permukan laut.
"Tidak hanya sampai di situ, kapal mengalami longsor untuk kedua kalinya sejuah 150 meter hingga di dasar bukit," ujarnya.
Hadi mengatakan di posisi terakhir ini, pola bayangan berbentuk mirip lambung sebuah kapal berada pada gundukan sepanjaag 200 meter membentang dari utara ke selatan.
Penelitian juga berlanjut dengan melakukan penggalian secara manual dari puncak gundukan longsor dengan metode pembuatan sumur dengan peralatan pahat batu.
"Proses penggalian ini memakan waktu sekitar setahun enam bulan," katanya.
Ia memperkirakan keberadaan kapal tersebut pada kedalaman antara 25--30 meter dari permukaan bukit.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Sutono mengatakan bahwa Pemkab Lampung Selatan mendukung penelitian oleh peniliti independen ini untuk penemuan kapal yang diduga terhempas oleh tsunami Krakatau 1883.
"Poin penting dari penelitian ini adalah untuk pendidikan. Selain itu juga untuk pengetahuan sejarah serta parawisata ke depannya," ujar dia.
Ia menambahkan apabila kapal tersebut benar ada, ke depan kawasan ini akan dijadikan situs wisata budaya, arkeologi, dan pendidikan serta pengetahuan sejarah.
Karena itu, pihaknya akan menyiapkan infrastruktur akses menuju kawasan ditemukannya kapal tesebut dan pembuatan duplikat kapal serta museum
SUMBER
Spoiler for Hadi akan Mengebor Pelat Baja Bangkai Kapal Sisa Krakatau:

Hadi Subroto peneliti independen lulusan Universitas Sumatera Utara sudah melaporkan hasil awal penelitian jejak letusan Gunung Krakatau kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.Laporan juga disampaikan kepada Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief.
HADI Subroto berharap temuan awal yang didapat menjadi rujukan penelitian lebih lanjut agar bisa dilakukan pendeteksian menggunakan alat geolistrik tiga dimensi guna mendapatkan gambaran yang lebih detail. "Kita hanya melakukan penggalian secara manual. Rencananya kita melakukan pengujian dengan mengebor temuan benda yang kita perkirakan sebagai pelat baja. Kita juga akan uji dengan magnet. Namun dari bentuknya kita perkirakan merupakan pelat baja badan kapal kuno," ujar Hadi beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Muharom mengatakan, pemerintah daerah mendukung langkah penelitian yang dilakukan Hadi Subroto.
Dia menjelaskan, pemerintah daerah telah menyurati kementerian pendidikan agar diturunkan tim ahli untuk melakukan penelitian lebih lanjut atas temuan Hadi Subroto.
"Kita tidak memiliki ahli pada bidang arkeologi.Karenanya kita meminta kepada Balai Cagar Budaya melalui Kementerian Pendidikan untuk mengirimkan ahlinya," ujar Muharom.
Ia berharap, hasil penelitian Hadi Subroto bisa menjadi titik awal mempelajari kedahsyatan letusan Gunung Krakatau sehingga bisa dijadikan bahan pembelajaran. Ini Mengingat ancaman akan letusan masih mengintai wilayah pesisir pantai kabupaten Lampung Selatan dari Gunung Anak Krakatau yang juga menjadi gunung api aktif di selat Sunda.
Erupsi 1883
Dikutip dari Wikipedia, Sabtu (5/10) Krakatau meletus Senin 27 Agustus 1883 tepat jam 10.20. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic, ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern.
Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu. Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai volcanic explosivity index terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan.
Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.
Namun gunung-gunung itu meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Bisa dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan itu. (dedi sutomo/wkp)
SUMBER
Spoiler for Bukti Yang Menguatkan:
Rabu, 01 Januari 2014
Tsunami Besar ketika Letusan Krakatau 1883 akibat Lautan Yang Terbelah
Hasil Penelitian Yang Telah dilakukan oleh peneliti Independent Sarjana Lulusan teknik Universitas Sumatera Utara telah mengungkap sebuah teori baru yang sebelumnya belum pernah diungkap oleh Ahli manapun.Teori yang diungkap adalah mengenai Berita kedahsyatan Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang ia temukan setelah ia melakukan Penelitian Dampak Letusan Krakatau selama 2 tahun di sekitar Selat sunda. Riset yang peneliti lakukan pada awalnya hanya untuk mengungkap dan menemukan wilayah yang mengalami terjangan Tsunami tertinggi diwilayah pesisir Jawa dan Sumetera ketika letusan Terjadi.
Dalam melakukan Riset tersebut, langkah ilmiah yang ia terapkan sama seperti yang dilakukan oleh kebanyakan peneliti lain.Langkah pertama yang ia lakukan adalah mengumpulkan data-data mengenai Peristiwa Ledakan Krakatau 1883. Beberapa sumber penting yang dijadikan referensi riset ini adalah cataan Verbeck (1885) seorang ahli geologi yang telah melakukan penelitian dan survey langsung setelah kejadian Ledakan Krakatau , catatan Johanna Beijerink (istri Controlling belanda di wilayah ketimbang sekitar anak kaki Gunung Rajabasa di Sumatera) yang merupakan saksi hidup kejadian pada masa itu, catatan Johan Lindeman (Kapten kapal Loudon) yang merupakan satu-satunya kapal selamat pada saat kejadian dan catatan- catatan lain yang tidak diragukan kebenarannya. Selain mengumpulkan data literatur, peneliti juga mengamati hasil kajian simulasi ledakan Gunung Krakatau dari berbagai versi yang telah dipublish.
Dari Study literatur ini, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan awal yang digunakan sebagai petunjuk awal Penelitian. Petunjuk-petunjuk penring Kejadian Ledakan Krakatau 1883 antara lain :
Dari rangkaian ledakan yang terjadi pada tanggal 26 dan 27 agustus 1883, Ledakan Besar yang terjadi adalah yang terjadi pada hari senin jam 10 20 WIB pada tanggal 27 -8-1883. Pada kejadian ini gunung Krakatau yang merupakan Gunung di tengah laut Sunda yang memiliki tiga Puncak berapi (rakata,danan, perboatan) mengalami ledakan besar sehingga ketiga puncak tersebut tercabut hingga menciptakan kawah bawah laut berdiameter 7 km menghamburkan sekitar 18-21 Milyar kubik material piroclastik. Volume sebanyak itu cukup untuk menimbun lautan sedalam 50 meter dengan luasan 10 km x 40 km.
ledakan Krakatau 1883 bersifat katastrofik yang arah ledakannya Lateral ke arah Utara ( menuju sekitar Gunung RajaBasa di Sumatera).
Wilayah Ketimbang yang lokasinya berada di sekitar anak kaki Gunung Rajabasa yaitu lokasi Johanna Beijerink beserta sekitar 3000 pengungsi dengan jarak sekitar 40 km dari gunung Krakatau ternyata masih mengalami terpaan debu batu apung piroclastik Krakatau. Pada kejadian ini sekitar 1000 orang tewas dan tertimbun debu batu apung.
Aliran Piroklastik juga menimbun Pulau Sebesi di utara Gunung Krakatau dengan jarak sekitar 15 km. Pulau sebesi yang merupakan bekas gunung api dengan ketinggian puncak sekitar 500 meter diatas permukaan laut tertimbun piroklastik Krakatau hingga menutupi puncak pulau tersebut ( catatan lindeman kapten kapal Loudon yang menyusuri kembali lokasi kejadian sehari setelah kejadian letusan).
Hampuran sekitar 18-21 milyar kubik Krakatau ini menciptakan dua buah Pulau timbunan batuan vulkanik Krakatau yang berada diantara pulau sebesi dan Krakatau. Pulau deposit timbunan krakatau ini lama kelamaan hilang terkikis air laut selama beberapa tahun setelah kejadian.
Dari beberapa Fakta penting ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa wilayah yang mendapat paparan Tsunami tertinggi adalah wilayah bibir pantai disekitar kaki Gunung Rajabasa (sebelah utara Gunung Krakatau). Peneliti menduga kuat bahwa wilayah tersebut berada disebuah pangkal Teluk dan wilayah yang tak terhalang Pulau dari gunung krakatau menuju Sumatera. Alasan mengapa wilayah pangkal teluk dijadikan target penelitian adalah berdasarkan catatan verbeck yang mengungkapkan bahwa pada wilayah-wilayah pangkal teluk terjadi penetrasi tsunami yang lebih besar. Berdasarkan Kajian tersebut, peneliti menetapkan pangkal teluk disekitar Belebuk desa kelawi tepatnya di bukit kepayang sebagai target lokasi Penelitian.
Dengan panduan poto pencitraan satelit google earth dan GPS, peneliti mengadakan survey langsung kelokasi wilayah Bukit kepayang. Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti forensik adanya terpaan tsunami disekitar puncak bukit dengan mencari sebaran batu karang laut yang ikut terbawa Tsunami ketika kejadian maupun untuk menemukan benda-benda laut lain yang mungkin masih berada di sekitar lokasi.Selain menemukan adanya koral laut, peneliti sangat terkejut setelah mengamati foto pencitraan satelit di sekitar puncak bukit kepayang. Bagi peneliti, penampakan pola pencitraan permukaan bumi seperti terlihat pada gambar.1 bukanlah penampakan permukaan bumi biasa.
Quote:

Setelah dianalisa, penampakan satelit tersebut membuat suatu cerita ; Telah terjadi adanya Kapal yang menyangkut di puncak bukit Kepayang di ketinggian 155 meter di atas permuakaan laut, Selanjutnya kapal tersebut bergerak menuruni lereng Bukit yang memiliki kemiringan sebesar 20 derajat sejauh ekitar 150 meter di lereng bukit pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut.Tidak hanya sampai disitu, kapal mengalami longor kedua kalinya sejauh 150 meter hingga di dasar bukit. Di posisi terakhir ini, pola bayangan berbentuk mirip lambung sebuah kapal berada pada gundukan sepanjang 200 meter membentang dari utara ke selatan. puncak gundukan tempat berada pola bayangan kapal terkubur berada diketinggian 95 meter diatas permukaan laut.
Tentu saja fakta ini saja belum cukup kuat untuk mengindikasikan bahwa memang terdapat kapal tertimbun dibawah gundukan longsor. Untuk menguatkan hipotesa, Peneliti mencari fakta ilmiah lainnya untuk menguatkan dugaan tersebut. Pertama; peneliti melakukan serangkaian percobaan dengan eksprimen peraga berupa membuat miniatur Bukit kepayang dari bahan pasir yang dipadatkan dan membuat miniatur lambung kapal dari bahan kayu. peneliti melakukan ujicoba simulasi gerakan longsor kapal ketika menuruni lereng bukit. dari ujicoba tersebut, ternyata pola bentukan gerakan longsor antara hasil ujicoba peraga dan pola yang terlihat di poto satelit hasilnya sangat mirip. Kedua; peneliti mencoba mengkalkulasikan kedalaman timbunan longsor yang menutupi objek yang diduga kapal. Setelah memprediksikan bentuk lereng bukit kepayang sebelum terjadinya longsor dan setelah terjadinya longsor, maka kedalaman lubang penggalian yang harus digali untuk membuktikan kebenaran adanya Kapal dibawah timbunan longsor adalah sekitar 30 meter.
Setelah melengkapi dengan beberapa fakta ilmiah pendukung lainnya, Peneliti mencoba untuk melakukan penggalian secara manual dari puncak gundukan longsor dengan metode pembuatan sumur penggalian dengan peralatan Pahat batu. Proses penggalian ini berjalan hingga memakan setahun setengah lamanya. Fakta-fakta yang ditemukan Peneliti selama menggali lapisan demi lapisan Timbunan Longsor menemukan beberapa hal yang sangat mencengangkan Peneliti. Pada kedalaman 20 - 25 meter kedalaman penggalian, peneliti menemukan lapisan debu batu apung halus yang telah memadat. debu batu apung halus ini disimpulkan oleh peneliti sebagai debu batu apung panas yang sejenis dengan debu yang menerpa Desa Ketimbang yang dialami oleh Johanna Beijerink 130 tahun yang lalu pada saat krakatau meletus.Pada kedalaman 25- 30 meter peneliti mendapatkan bongkahan-bongkahan batu andesit yang kondisinya hangus terbakar dan kondisi ini sangat di luar perkiraan Peneliti. pekerjaan Penggalian masih terus dilanjutkan hingga mencapai kedalaman 32 meter. Pada kedalaman 32 ini, penggalian tidak bisa lagi diteruskan dikarenakan pahat batu yang digunakan untuk memecah batu ternyata tidak sanggup lagi menembus plat baja tebal didasar lubang penggalian. Plat baja keras ini di duga sebagai dinding Kapal Kuno seperti yang telah diprediksikan oleh Peneliti.
Dengan adanya Fakta-fakta tersebut, maka peneliti menarik sebuah kesimpulan baru tentang proses yang menyebabkan adanya Kapal Kuno di Bukit kepayang. Kesimpulan tersebut adalah :
"Bahwasanya diwilayah Bukit Kepayang sebenarnya tidak hanya terpapar Tsunami air laut yang dahsyat, dan tidak hanya diterpa gelombang debu batu apung piroklastik yang menjalar di atas permukaan laut seperti yang di alami di desa Ketimbang, Namun Lebih dari itu dengan fakta adanya batuan andesit hangus pada lapisan penimbun kapal dalam jumlah besar, ini menandakan bahwa kapal Kuno berbobot ribuan ton ini sebenarnya terangkat ke puncak bukit Kepayang dikarenakan oleh dorongan jutaan kubik material piroklastik padat (batuan bongkahan andesit panas pada bagian bawah dan debu batu apung halus pada bagian atas). Proses terangkatnya kapal kuno ini diterangkan pada gambar.2
Quote:
Fakta pendukung lain dari peristiwa ini adalah dengan ditemukannya bongkahan-bongkahan batu andesit yang tersusun di bagian selatan bukit kepayang yang merupakan sisi yang berhadapan ke gunung krakatau. Banyak nya bongkahan andesit yang tersusun tersebut kemungkinan karena lapisan debu batu apung yang mermasa jenis ringan telah tersapu dan terkikis air hujan, sedangkan batu andesit hitam yang terbakar masih tertinggal di lereng bukit bagian Selatan Bukit kepayang.
Jika peristiwa ini benar terjadi, maka hampir dipastikan proses merambatnya aliran padat dari krakatau hingga sampai di lokasi Bukit kepayang menyebabkan Lautan yang dilaluinya KERING/TERBELAH.
Hasil penemuan penemuan ini juga menjawab teori Penyebab Gelombang Tsunami yang sangat Tinggi di selat Sunda ketika Ledakan Krakatau 1883. Terjadinya gelombang yang sangat tinggi hingga sekitar 40 meter bukanlah ditimbulkan oleh erupsi jatuhnya material vulkanik krakatau dalam jumlah besar sehingga menyebabkan perpindahan volume air laut, dan bukanlah disebabkan kontak debu piroclastik dalam jumlah besar dengan air laut seperti teori yang selama ini di kemukakan oleh para ahli. Mega Tsunami ledakan Krakatau 1883 adalah terjadi akibat pembelahan lautan akibat dorongan 18-21 milyar kubik material piroklastik yang menyebabkan pembelahan lautan sejauh 40 kilometer dari Gunung Krakatau hingga Bukit kepayang di Sumatera.
kesimpulan yang dapat diambil dari kajian hasil penelitian ini adalah :
Bencana Krakatau merupakan sebuah siklus ledakan gunung api di tengah lautan yang ledakannya selalu bersifat katastrofik. Hal ini terjadi sejak ledakan Krakatau purba maupun ledakan Krakatau 1883. Efek yang ditimbulkan oleh setiap ledakan Krakatau akan menimbulkan gelombang Tsunami yang sangat tinggi dikarenakan dorongan material piroklastik nya akan membelah lautan.
Potensi ledakan Anak Krakatau merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipersiapkan dan diwaspadai oleh seluruh penduduk Bumi. Gunung anak Krakaau merupakan Gunung yang lahir dari rahim/ kantung magma yang sama dengan gunung krakatau Purba maupun Krakatau yang meledak tahun 1883.
Mengenai Kapan dan bagaimana pola ledakan yang akan di timbulkan oleh Anak Krakatau, tak ada teori yang pasti. Namun hanya kesiapan kitalah yang harus belajar dan memahami rahasia kekuasaan Tuhan.
SUMBER
Spoiler for Video Penyelidikannya Gan:

Spoiler for Filmnya gan:

Spoiler for Foto Letusan Krakatau 1883:


Spoiler for catatan-catatan seorang juru mesin pada saat Krakatau meletus:
Karena Catetannya Panjang,ane hanya ngasih linknya aja,jika agan dan sista mau membaca monggo. Silahkan Mampir Meriki
Quote:


Page 8 #145# 146 #147
Page 15 #289 #290 #292




Diubah oleh kyosenarumi 02-04-2014 16:41
0
58.7K
Kutip
418
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan