sebelum ke main thread, mari kita cek dlu apakah ada repost diantara kita dan ternyata
Spoiler for eng ing eng:
Quote:
Untuk yang sudah ISO bagi sedekah cendolnya ya apabila berkenan yang belum ISO tapi jangan timpuk ane pake
ternyata kisah orang ini telah dibukukan lhoo gan hayo tau ngga siapa ini deh ane kasih tau
Spoiler for bukti bukunya:
orangnya belakang tangannya pak karno gan
mari kita mengenal sejarah singkat serta kisah-kisahnya
Quote:
Biodata :
Nama : Maulwi Saelan
Tempat tanggal Lahir : Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Agustus 1928
udaaah yee
ternyata, pak maulwi saelan pernah menjadi kiper timnas indonesia lhooo gan
Spoiler for maulwi saelan:
Quote:
Pada tahun 1936, saat berlangsunya olympiade di Berlin, Jesse Owens, pelari Amerika, tampil sangat memukau dengan menggondol empat medali emas sekaligus.
Kisah Jesse Owens ini kemudian film-kan. Kelak, Film tentang Jesse ini ditonton oleh seorang pemuda Sulawesi. Namanya Maulwi Saelan. Ia begitu terpikat dengan film itu dan berniat melakukan hal serupa demi negerinya. Tentu saja melalui cabang olahraga kegemarannya: Sepak Bola.
17 November 1956, mimpi Maulwi Saelan benar-benar terkabulkan. Ia menjadi penjaga gawang tim nasional Indonesia di olympiade XVI di Melbourne, Australia. Saat itu tim nasional Indonesia, yang lolos seleksi tingkat Asia, tampil mewakili Asia melawan raksasa beruang merah, Uni-Soviet.
Pertandingan perempat final itu berakhir dengan skor 0-0, meskipun sudah ada perpanjangan waktu 2 kali 15 menit. “Kalau pertandingan berakhir seri (draw), maka pertandingan harus diulang,” kata Maulwi mengenang pertandingan itu. Pada saat itu kondisi pemain Indonesia sudah kelelahan dan banyak yang menderita cidera. Akhirnya, Indonesia menyerah 0-4.
Sekalipun begitu, itu adalah sejarah tertinggi dalam sepak-bola Indonesia, dan sampai sekarang belum pernah terulang. Maulwi Saelan jatuh bangun mempertahankan gawang Indonesia dari serangan pemain Soviet.
“Saya jatuh bangun menahan gelombang serbuan beruang merah. Pokoknya, kami bertekad tidak menyerah. Waktu itu masih belum ada peraturan, kalau hasil pertandingan draw, harus dilakukan sudden death tendangan penalty,” kata Maulwi Saelan mengenang.
Dari sinilah awal mula kisah seorang Maulwi Saelan menjadi prajurit
Spoiler for maulwi saelan:
Quote:
Gelora revolusi Agustus 1945 sampai juga di Makassar. Maulwi Saelan, yang ketika itu baru berusia 20-an tahun, memilih untuk ikut berjuang. Saat ia menjadi pelajar SMP Nasional, ia dan pelajar-pelajar lainnya mengorganisir penyerbuan Empress Hotel, yang saat itu berfungsi sebagai markas NICA. Ia ditahan karena kejadian itu. Di situlah ia bertemu dengan Wolter Monginsidi, orang yang kelak menjadi salah satu pemimpin perlawanan di Makassar.
Ia bersama dengan Wolter Monginsidi membentuk laskar gerilya yang diberi-nama “Harimau Indonesia”. Kesatuan gerilya ini kebanyakan beranggotakan pelajar, termasuk salah-satunya kakak-kandung Maulwi, yaitu Emmy Saelan. Emmy Saelan, seorang perempuan pemberani, gugur dalam pertempuran gagah-berani di Kassi-Kassi, Makassar.
Seusai perjanjian Linggarjati, maret 1947, Maulwi Saelan meneruskan perjuangan di Pulau jawa. “Saya dan rekan-rekan meneruskan perjuangan di Jawa, meninggalkan Sulawesi dengan perahu,” katanya dalam buku “Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa: Dari Revolusi 1945 Sampai Kudeta 1966”.
Maulwi Saelan konon bertempur melawan Belanda di daerah Malang selatan. Setelah KMB 1949, ia ditunjuk sebagai Wakil Komandan Yon VII/CPM Makassar.
Nama Maulwi Saelan terdengar Bung Karno saat olympiade Melbourne. “Bung Karno tanya siapa ayah saya,” kata Saelan. Ia pun menjawab, “Amin Saelan, seorang pendiri taman siswa di Makassar.”
Saelan kembali bertemu Bung Karno pada tahun 1958 saat berkunjung ke Sulawesi Selatan. Saelan bertemu Bung Karno di Pare-Pare.
Tahun 1962, Resimen Tjakrabirawa dibentuk. Saelan dipanggil Bung Karno untuk mengisi jabatan sebagai staff, dan kemudian menjadi wakil Komandan menjelang peristiwa Gestok meletus.
Lalu, pada tahun 1966, Maulwi Saelan menjadi ajudan Bung Karno. Saelan menjadi penjaga Bung Karno yang paling setia. Ia menemani Bung Karno hingga akhir hidupnya. “Bung Karno meninggalkan Istana memakai kaus oblong, piyama, serta sandal usang. Bajunya disampirkan ke pundak,” katanya.
Tidak mengherankan, ketika Bung Karno sudah meninggal dan Soeharto naik ke tampuk kekuasaan, Maulwi Saelan sempat dipenjara beberapa tahun tanpa pengadilan. Ia, sebagaimana tahanan yang dianggap terlibat G/30/S, mendapatkan diskriminasi politik ketika orba berkuasa.
Ketika beberapa penulis asing berusaha melibatkan Bung Karno sebagai pelaku G/30/S, Maulwi tampil ke depan untuk membantah habis-habisan. Bahkan, ketika seorang bekas ajudan bung Karno lainnya, Kolonel Bambang Widjanarko, membuat kesaksian bahwa Bung Karno terlibat G/30/S.
Saelan membantah pengakuan Bambang itu. Dalam bukunya, “Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa: Dari Revolusi 1945 Sampai Kudeta 66”, Saelan mengatakan bahwa pengakuan Bambang Widjanarko bukan fakta, seluruhnya adalah karangan yang diarahkan untuk keperluan mencari-cari kesalahan Bung Karno.
Ketika diperiksa Teperpu, Saelan menolak menanda-tangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang sudah dipersiapkan pemeriksa, yang isinya sangat jelas mau memojokkan Bung Karno, kendati Bambang Widjanarko sudah menandatangi BAP itu. Maulwi Saelan harus membayar keteguhannya itu dengan penjara selama 4 tahun 8 bulan.
Terkait peristiwa G.30/S, Saelan juga bersikukuh bahwa gerakan tersebut merupakan kudeta merangkak Soeharto untuk menjatuhkan Bung Karno. Ia
Pembelaan terhadap Bung Karno juga pernah dilakukan pengikut-pengikut setianya, seperti Manai Sophiaan (Kehormatan bagi yang Berhak, 1994), Oei Tjoe Tat (Memoar Oei Tjoe Tat, 1995), Hanafi A.M. (A.M. Hanafi Menggugat Kudeta Jenderal Soeharto, 1996), serta tulisan H. Mangil Martowidjojo yang terbit pada 1999 (Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967).
dan seorang Maulwi Saelan menjadi pengawal Presiden Soekarno
Spoiler for maulwi saelan:
Quote:
“Bung Karno mengenal saya berkat Olimpiade Melbourne. Beliau tanya siapa ayah saya, Amin Saelan pendiri Taman Siswa Makassar….” Ketika tahun 1962, Resimen Tjakrabirawa dibentuk, Saelan dipanggil dan ditempatkan sebagai kepala staf, kemudian menjadi wakil komandan ketika Peristiwa G30S/PKI tahun 1966 meletus.
“Saya tidak menulis otobiografi, tetapi bertekad meluruskan kesalahpahaman sejarah. Khususnya, tuduhan keterlibatan Bung Karno pada Peristiwa G30S yang pada dasarnya creeping coup d’etat, kudeta perlahan-lahan.” Dalam bukunya, Saelan mengungkapkan kenyataan pada hari-hari panjang, sewaktu kekuasaan Presiden Soekarno di-preteli.
Saelan bisa melakukannya, oleh karena setelah Surat Perintah 11 Maret keluar, dia bertugas sebagai ajudan Bung Karno. Dan dalam senja kehidupan Bung Karno yang semakin larut, dia masih tetap mendampingi. “Saya sangat kecewa dengan tersebarnya pengakuan Bambang Widjarnako yang mengatakan Bung Karno terlibat G30S/PKI. Bambang, satu-satunya bekas ajudan Bapak yang bersedia tanda tangan pada surat pemeriksaan interogrator Orba dalam versi G30S/PKI sebagaimana sudah mereka arahkan sejak awal.”
Melalui “Penjaga Terakhir Soekarno”, Maulwi Saelan berusaha membersihkan nama Tjakrabirawa dari tuduhan tak berdasar. Tjakrabirawa yang dibentuk tahun 1962 untuk mengantisipasi serangkaian percobaan pembunuhan Soekarno sejak peristiwa penggranatan Soekarno di Cikini 1957, akhirnya “direhabilitasi”.
Kesaksian Saelan membuka wacana baru sekitar latar belakang Peristiwa G30S/PKI yang sampai sekarang masih kelabu pada hari-hari terakhir penderitaan Bung Karno. Ketika sang proklamator dibiarkan sakit, mengenai proses pengusiran Bung Karno dan keluarganya dari Kompleks Istana dalam waktu empat jam.
“Bung Karno meninggalkan Istana memakai kaus oblong, piyama, serta sandal usang. Bajunya disampirkan ke pundak…,” paparnya.
Sesudah dibebaskan dari tahanan empat tahun delapan bulan, pengabdian Maulwi Saelan tidak surut. Tahun 1979 dia mendirikan Yayasan Syifa Budi yang kini masih dipimpinnya, lembaga pendidikan sangat prestisius.
“Saya terkesan oleh Surat Al-Alaq ayat I-5, awal turunnya Al Quran yang diwahyukan melalui Nabi Muhammad SAW. Dengan ilmu pengetahuan, manusia akan bisa menjadi Khalifah Allah, itu saja yang ingin terus saya jalani sampai sekarang ini.”
berikut adalah sedikit foto seorang Maulwi Saelan
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
itu cucunya mungkin gan
Spoiler for 4:
waktu beliau masih bermain bola untuk indonesia gan
cukup sekian thread dari ane gan, semoga bermanfaat Wassalamualaikum Wr. Wb.