Proyek kereta bawah tanah, Mass Rapid Transit (MRT) kini masuk babak yang paling ditunggu. Malam ini, PT MRT Jakarta bakal menggarap tahapan konstruksi skala besar yakni proses penggalian stasiun bawah tanah. Tahapan ini dimulai dari titik Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Direktur Utama MRT Jakarta, Dono Boestami mengungkapkan, titik Bundaran HI atau tepatnya di depan Plaza Indonesia, Kantor Kedutaan Besar Jepang dan Plaza EX ini bakal digali dan didesain menjadi stasiun MRT bawah tanah Bundaran HI. Jalur MRT nantinya akan mehubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI.

"Pekerjaan awal malam ini berupa persiapan marka jalan dan penutupan lajur median jalan. Disusul pada 7 April nanti ada pekerjaan penggeseran pagar dan dilanjutkan dengan pembuatan soil pond," kata dia saat Konferensi Pers Tahapan Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Jakarta di kantornya, Jumat (4/4/2014).

Proses pengerjaan selanjutnya, tambah Dono, membuat Guide wall pada 22 April dan pembangunan D-Wall untuk staisun bawah tanah Bundaran HI di 19 Juli 2014.

"Penggalian stasiun bawah tanah di titik ini lebih rumit dan membutuhkan lebih banyak waktu serta tahap pekerjaan karena lebar jalan menjadi lebih sempit dibanding lebar jalan Sudirman," ujarnya.

Sebagai informasi, lebar jalan Sudirman lebih dari 50 meter, sementara lebar jalan Thamrin di lokasi konstruksi hanya 43 meter.

"Jadi kami dahulukan memulai pekerjaan di Bundaran HI dan akan diikuti titik lain di depan Ratu Plaza dan Senayan pada Juni mendatang," ucap Dono.

Sementara itu, Direktur Konstruksi MRT Jakarta, M Nasyir menjelaskan, tahapan penggalian stasiun bawah tanah antara lain, pembuatan Guide Wall, pembangunan Diaphragm Wall atau D-Wall dan penggalian tanah serta pembangunan stasiun bawah tanah.

"Pembuatan Guide Wall akan berlangsung enam tahap dan butuh waktu sekitar tiga bulan. Jadi diperkirakan selesai akhir Juli ini. Sedangkan pembangunan D-Wall perlu waktu lebih lama dan proses lebih banyak," tukas Nasyir.


SUMBER