- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Komik & Ilustrasi
Memperingati hari lahir Legenda Komik Indonesia, RA Kosasih #KosasihDay


TS
jukihoki
Memperingati hari lahir Legenda Komik Indonesia, RA Kosasih #KosasihDay

Alhamdulilllah #KosasihDay dapet HT
Spoiler for Hot Thread:

Halo gan! Dalam kesempatan kali ini, ane Juki, selaku karakter Komik Indonesia mau ngebahas tentang eyang RA Kosasih !
Quote:
Quote:
Hah? Ga tau RA Kosasih?

Raden Ahmad Kosasih adalah salah satu komikus legenda di Indonesia gan! Beliau banyak menelorkan karya-karya komik di zaman keemasannya, sebut aja Sri Asih, Siti Gahara, dan yang paling fenomenal adalah komik-komik wayangnya! Kalau ga ada eyang Kosasih mungkin ane gak bakal ngerti dan tertarik sama kisah pewayangan macem Mahabharata dan Ramayana gan!
Spoiler for komik RA Kosasih:



Beliau wafat pada tahun 2012 silam. Dari sini, kami teman-teman penggiat komik, komikus, sampe karakter komik kayak ane mau memberi apresiasi untuk alm. RA Kosasih dengan memperingati hari lahir beliau setiap tanggal 4 April.
Kita sebut, #KosasihDay

Quote:
#KosasihDayadalah kegiatan apresiasi yang ditujukan pada seniman komik yang telah begitu besar jasanya di Indonesia ini. Yaitu RA Kosasih. Beliau di mata komunitas komikus muda ini adalah sosok yang penuh dedikasi dan memiliki prestasi yang takbiasa di masa hidupnya dulu, seri adapatasi babad Ramayana dan Mahabarata dalam karya komik adalah sebuah bukti prestasi RA Kosasih dalam menyebarkan kisah yang hingga kini menjadi teladan nasional bahkan menjadi khas Nusantara.
RA Kosasih kini telah tiada, namun anak-anak muda ini takkan rela menguburkan nama dan jasanya, mereka berusaha mengingatkan dan menjadikan RA Kosasih sebagai pahlawannya sendiri, sehingga sejarah akan lestari sebagai media belajar bersama. Pameran ini bukan hanya menyadarkan aspek kenang-kenangan/ klangenan, namun justru dijadikan titik balik untuk merevitalisasi pentingnya karya komik yang menjadi literatur di negerinya sendiri. RA Kosasih telah menurunkan warisan terbesarnya pada kita, giliran kita yang hendak mewariskan apa pada generasi mendatang.
RA Kosasih kini telah tiada, namun anak-anak muda ini takkan rela menguburkan nama dan jasanya, mereka berusaha mengingatkan dan menjadikan RA Kosasih sebagai pahlawannya sendiri, sehingga sejarah akan lestari sebagai media belajar bersama. Pameran ini bukan hanya menyadarkan aspek kenang-kenangan/ klangenan, namun justru dijadikan titik balik untuk merevitalisasi pentingnya karya komik yang menjadi literatur di negerinya sendiri. RA Kosasih telah menurunkan warisan terbesarnya pada kita, giliran kita yang hendak mewariskan apa pada generasi mendatang.
Berikut ane coba kutip beberapa tulisan dari pak Henry Ismono, pengamat dan kolektor komik indonesia:
Quote:

Mengapa RA Kosasih pantas dikenang? Sebagian besar penggiat cergam menyebutkan, RA Kosasih memang bukan cergamis pertama di Tanah Air, namun perannya memang penting bahkan terpenting. Ketokohannya yang dahsyat, bahkan layak untuk disebut sebagai Bapak Komik Indonesia, meski sebutan ini sangat mungkin memunculkan perdebatan.
Akan tetapi, saya ingin mengatakan bahwa RA Kosasih adalah komikus paling populer di Indonesia. Dia adalah satu-satunya cergamis yang karyanya, terutama komik wayangnya sampai hari ini terus dicetak ulang. Dan, saya meyakini komik wayangnya masih akan terus dicetak ulang di tahun-tahun mendatang.
Kalau Anda tidak percaya, datanglah ke Toko Buku Maranatha [Erlina] di Jln Inggit Ganarsih 148 Bandung. Banyak yang mengatakan, di sanalah surga komik wayang dan tentu saja adalah cergam wayang karya RA Kosasih yang jumlahnya puluhan judul. Padahal, sebagian cergam tersebut dibuat pada tahun 50-an. Sebuah karya yang melewati zamannya.
Quote:

Pengamat cergam Arswendo Atmowilotomengatakan, jasa paling besar RA Kosasih adalah memperkenalkan wayang kepada pembaca, lewat komiknya. Bersama John Lo cergamis segenerasinya, Kosasih adalah kreator perintis komik wayang. Bahkan, di eranya, Kosasih adalah kreator komik wayang paling produktif. Ratusan komik dibuatnya dengan master piece Mahabharata dan Ramayana.
Keberhasilan komik wayang Kosasih yang diterbitkan Melodie, Bandung dan didampingi Ardisoma, Oerip, dan John Lo, segera memunculkan gelombang komik wayang. Selanjutnya, begitu banyak cergamis yang berkiprah membuat komik wayang. Dari Bandung, komik wayang tumbuh dan berkembang di Jakarta, Semarang, Surabaya, bahkan menyeberang sampai ke Medan.
Kehadiran komik wayang Kosasih juga menyelamatkan komik Indonesia yang sempat ditentang kaum pendidik ketika komik dianggap kebarat-baratan.
Seno Gumira juga menyebutkan, komik wayang Kosasih yang berbahasa Indonesia itu, membuat wayang sebagai bagian budaya di Jawa dan Bali, mampu menembus batas-batas teritorial. Masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mampu menikmati wayang lewat komik-komik wayang Kosasih dan rekan segenerasinya. Kendala bahasa dalam kisah wayang yang umumnya disampaikan dalam bahasa daerah, tidak terjadi lagi. Bahkan, hingga sekarang, cara efektif orangtua untuk memperkenalkan komik wayang, salah satunya masih menggunakan komik wayang karya sang maestro.
Beberapa komikus senior yang sempat saya temui juga mengatakan, RA Kosasih adalah salah satu sumber inspirasi mereka ketika berkarya. Argumentasi inilah yang membuat saya beranggapan: RA Kosasih adalah cergamis paling populer dan membawa pengaruh besar dalam pertumbuhan komik Indonesia.
Sumber: website HenryKomik
Bagaimana gan? Ane makin bangga kita punya komikus segiat dan setangguh pak Kosasih di zamannya

Harapan ane, semoga momen #KosasihDayini bisa jadi penyemangat para komikus, penikmat, dan penggiat komik Indonesia agar semakin produktif dalam berkarya!


Segitu dulu gan thread tentang eyang RA Kosasih dari ane. Ane gak mengharapkan cendol, ane cuma mau share supaya masyarakat indonesia juga mengenal Komikus Legendaris di Indonesia yang Membanggakan ini.

Yuk rame-rame kita meriahkan #KosasihDaydi Kaskus dan sosial media lainnya, khususnya pada tanggal 4 April!
UPDATE
Tulisan Oleh Seno G.A tentang R.A Kosasih :
Quote:
Spoiler for Tulisan Seno G.A tentang R.A Kosasih:
Dikutip dari majalah D'Maestro (September 2004)
R. A. Kosasih: Sang Mahaputra
oleh : Seno Gumira Ajidarma
Siapapun yang jadi presiden, sebaiknya ia tidak luupa memberi penghargaan kepada R.A. Kosasih dengan Bintang Mahaputra, karena orang tua ini memang seorang mahaputra dan saya akan membuktikannya.
Apakah jasa Kosasih? Jasa terpenting adalah penggubahan komik Ramayana dan Mahabharata, karena dengan ini Kosasih telah mengakrabkan suatu mitologi vital kepada seluruh bangsa Indonesia. Pembaca komik selalu diandaikan sebagai pembaca kanak-kanak, tetapi pada tahun 1950-1960-an yang tak mempunyai alternative hiburan dalam komunikasi massa seperti sekarang, yang lebih dari kanak-kanak pun membacanya, sehingga setidaknya sepanjang satu dasawarsa terciptalah suatu generasi yang memiliki kekayaan Ramayana dan Mahabharata dalam kepalanya melalui komik berbahasa Indonesia.
Komik dan bahasa Indonesia. Ini pencapaian penting, karena sebelum itu Ramayana dan Mahabharata adalah bagian dari kebudayaan daerah, yang terungkap melalui sendratari, wayang orang, dan wayang kulit – untuk ketiga hal ini, perlu penguasaan bahasa daerah yang eksklusif. Komik yang digubah Kosasih menghancurkan batas-batas itu.
Bukan hanya menjadikannya massal, tetapi memungkinkannya dibaca semua lapisan. Arswendo Atmowiloto pernah menulis, keistimewaan Kosasih adalah pengoperan Ramayana dan Mahabharata dari seni pangggung ke seni komik yang sangat tidak gampang, tetapi yang dalam penggarapan Kosasih menjadi komik meyakinkan - dan terkukuhkanlah genre komik wayang.
Bagi saya, keistimewaannya adalah kemampuannya mempertahankan kualitas kedua adikarya itu, tanpa harus menjadikannya sebagai bacaan untuk orang dewasa yang serius berkerut jidat – sebagai kanak-kanak saya telah memahami isi Bhagawad Gita, sama seperti ketika saya membaca terjemahan kitabnya sebagai orang dewasa, karena kepiawaian Kosasih menyarikan dan menceritakannya kembali, tentu dengan pemahaman yang mumpuni.
Bhagawad Gita yang tak berkurang kandungan isinya dalam bentuk komik yang sangat popular, bahkan sekarang pun saya masih terkagum-kagum dengan kemampuan Kosasih, dalam keserbaterbatasan wacana pada waktu itu pula, tanpa mendapat apresiasi berarti dari para “budayawan” sampai hari ini.
Dengan adanya komik Ramayana dan Mahabharata yang digubah Kosasih, tanpa melalui bahasa Jawa, Sunda, maunpun Bali, suatu generasi mengepam sebuah wawasan budaya yang vital dalam dirinya tanpa kesulitan sama sekali, yang berperan penting untuk memahami cara berpikir Indonesia – karena memahami Indonesia berarti termasuk memahami Jawa, dan memahami Jawa adalah mustahil tanpa memahami wayang.
Sumbangan Kosasih lain, wayangnya mengacu sumber “asli” India seperti dituliskan Vyasa untuk Mahabharata dan Walmiki untuk Ramayana, meskipun “asli” di sini berarti hasil penelitian para pakar Jawa Kuno dari Belanda atas karya-karya para kawi yang mengadaptasinya dari bahasa Sansekerta. Acuan ini memperkaya, karena kita jadi mengenal dua Srikandi misalnya, yakni Srikandi istri Arjuna, maupun Srikandi yang Shikandi, seorang ksatria berasal perempuan yang juga akan membunuh Bhisma.
Tentu Kosasih pun melakukan berbagai negosiasi, sehingga Gatotkaca bisa terbang seperti kita kenal dari “tradisi” Jawa Baru, dengan lambang bintang di dadanya, dan tidak berwujud raksasa seperti aslinya. Dengan peka ditangkapnya kondisi abu-abu pewayangan itu, sehingga sebagai kanak-kanak mesti kita telah diperkenalkan apa itu baik-buruk, benar-salah, jahat-baik, tetapi dikisahkan betapa dunia ini ternyata tidak hitam-putih. Posisi Karna, Wibisana, dan Kumbakarna tergambarkan dengan penuh ironi, keharuan dan kebijakan.
Komik wayang adalah peleburan dua perkara yang sepintas lalu paradoksal: komik sebagai seni popular yang komersial dan bersifat massal, dengan naratif yang tersesuaikan dengan latar belakang itu; dan wayang sebagai seni adiluhung yang semula muncul dalam sastra, ditafsirkan senirupa dan tari, popular sebagai teater wayang kulit, dan tetap popular dalam seni kitsch wayang orang yang spektakuler – tetapi Kosasih mampu mengemas kedua aspek itu sebagai penjelmaan baru.
Pada gilirannya, Ramayana dan Mahabharata yang digubah Kosasih juga bisa diacu sebagai babon: kita juga mengenal Indraprastha dan bukan hanya Amarta sebagai kerajaan para Pandawa. Komik tidak lagi menjadi embel-embel.
Kedudukan seni komik selalu direndahkan – saya menganggap perendahan itu sebagai representasi kepentingan kelompok yang diuntungkan oleh “seni tinggi”. Kelompok ini mempunyai teori, bahwa yang berbudaya itu lebih tinggi dari sekadar yang beradab, karena kebudayaan itu eksklusif, sacral, dan serius, sedangkan peradaban itu massal, komersial, dan menghibur – sebetulnya ini cermin arogansi kaum elit Eropa yang merasa terancam pertumbuhan mesin-mesin reproduksi, karena yang belakangan membuat seni lebih mungkin berpihak kepada kebutuhan kelas pekerja.
Dengan catatan ini saya berharap timbul kesadaran, bahwa komik dianggap rendah karena direndahkan, dan perendahan itu adalah suatu kebodohan. Seorang maestro seperti R.A. Kosasih telah membuktikan kebalikannya: komik yang terlaris pada masanya, sama sekali tidak merendahkan kualitas Ramayana dan Mahabharata yang telah teruji berabad-abad, bahkan memberikannya ekspresi baru yang unik dan mandiri.
Kosasih adalah seorang mahaputra Indonesia.
Ternyata di Jakarta ada yang mengadakan acara #KosasihDay secara offline!
Spoiler for Acara #KosasihDay:

Jadwal Acara #KosasihDay Jakarta
Pembukaan Pameran Tribute To RA Kosasih
Jum'at, 04 April 2014 Pk.19.00
Galeri Serrum, Jl Gurame No.3
Rawamangun - Jakarta Timur
Diskusi : "Perlukah kita mengenang RA Kosasih"
Sabtu, 12 April 2014 Pk. 16.00 - Selesai
Pembicara :
- Yanusa Nugroho
- C Suryo Laksono
- Beng Rahadian
Moderator :
- Henry Ismono
--------------
Memperingati hari lahir mendiang Bpk.RA Kosasih, maka kami mengajak seluruh aktivis komunitas komik (pelaku industri : penerbitan, studio) kalangan profesional dan penggemar komik Indonesia, untuk turut merayakannya pada tgl antara 04-06 APRIL 2014, dengan kegiatan komik dan mempubikasikannya di sosmed dengan menyertakan kata#KosasihDay dalam keterangannya.
Kegiatan yg dapat dilakukan:
1. Diskusi
2. Pameran (boleh online atau menggunakan ruang nyata)
3. Posting sendiri karya tribute to RA KOSASIH di sosial media masing-masing
4. Posting koleksi komik/ memorabilia/ foto/ catatan ttg RA Kosasih
5. Jamstrip komik
6. Workshop
7. Launching komik karya sendiri
dll
Kegiatan ini tidak terpaku pada skala besar dan kecil, boleh dilakukan perorangan atau kelompok. Ajaklah teman untuk sama-sama meramaikan acara ini. Ayo rencanakan mulai sekarang, sesuaikan waktunya.
Komik Indonesia memiliki pahlawannya sendiri, mari kita ingatkan masyarakat untuk tidak melupakannya.
Diubah oleh jukihoki 04-04-2014 02:37






zharki dan 2 lainnya memberi reputasi
3
76.4K
Kutip
403
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan