- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jangan Sampe situ jadi cabe nya


TS
pulsaeskopi
Jangan Sampe situ jadi cabe nya
CABE-CABEAN
Selengkapnya klik disini
whatanews.net – Buat sebagian warga Jakarta, istilan “ cabe-cabean “ sudah tak asing lagi. Mereka kerap berada di sekitar arena balap motor liar di Jakarta dan juga di perempatan-perempatan. Tarif “ cabe-cabean “ atau pekerja seks komersial yang berusia belasan tahun mencapai hingga Rp 30 juta. Lantas, bagaimana bisnis “ cabe-cabean “ di Jakarta?
Chito, seorang pebalap motor liar yang merangkap sebagai “germo”, mengungkapkan lika-liku bisnis “ cabe-cabean “ di Jakarta. Pelajar SMA ini mengaku mendapat inspirasi menggeluti bisnis ini dari Farhan (bukan nama sebenarnya), temannya. Kini, Farhan dikatakan telah meraup untung banyak dari bisnis “ cabe-cabean “.
Ia menceritakan, Farhan menjual pacarnya sendiri. Pacar Farhan ini awalnya “cabe” balapan liar. Mereka baru berpacaran empat bulan. Sang pacar tertarik karena Farhan kerap menang di arena balap liar.
Farhan awalnya berprofesi sebagai joki balap liar. Dia yang merayu pacarnya agar mau menjual kegadisannya. “Daripada saya yang pakai sendiri tidak saya bayar, lebih baik orang lain,” ujar Chito meniru ucapan Farhan.
Harga kegadisan pacar Farhan terjual Rp 38 juta di Kemayoran. Farhan menjualnya sendiri di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengincar orang-orang tua yang nongkrong di situ. Kemudian, pembelinya adalah seorang lelaki tua bermobil sedan putih mengilap dan baru.
Adalah Chito yang mengantar dan menunggu sampai selesai. Selanjutnya, uang tersebut dibagi tiga. “Cabe” mendapat Rp 30 juta, Farhan sebesar Rp 5 juta, dan Chito sisanya.
Farhan kemudian mengembalikan uang sebesar Rp 5 juta itu ke arena balap liar. Dia membongkar motor matic-nya habis-habisan, menaikkan kapasitas mesin motor matic-nya dengan meng-oversize mesin, mengganti ban depan dan belakang dengan ban kecil, mengecat motornya dengan teknik air brush.
Inilah “lingkaran setan” di dunia balap liar. Ada “cabe” yang masih gadis atau tidak, ada motor yang butuh dana, serta uang taruhan. “Cabe” yang masih gadis dijual, lalu uangnya kembali lagi ke arena balap liar. Uang ini digunakan untuk taruhan dan memodifikasi motor.
Selengkapnya klik disini
Terimakasih atas perhatiannya
Selengkapnya klik disini
whatanews.net – Buat sebagian warga Jakarta, istilan “ cabe-cabean “ sudah tak asing lagi. Mereka kerap berada di sekitar arena balap motor liar di Jakarta dan juga di perempatan-perempatan. Tarif “ cabe-cabean “ atau pekerja seks komersial yang berusia belasan tahun mencapai hingga Rp 30 juta. Lantas, bagaimana bisnis “ cabe-cabean “ di Jakarta?
Spoiler for cabecabean:
Chito, seorang pebalap motor liar yang merangkap sebagai “germo”, mengungkapkan lika-liku bisnis “ cabe-cabean “ di Jakarta. Pelajar SMA ini mengaku mendapat inspirasi menggeluti bisnis ini dari Farhan (bukan nama sebenarnya), temannya. Kini, Farhan dikatakan telah meraup untung banyak dari bisnis “ cabe-cabean “.
Ia menceritakan, Farhan menjual pacarnya sendiri. Pacar Farhan ini awalnya “cabe” balapan liar. Mereka baru berpacaran empat bulan. Sang pacar tertarik karena Farhan kerap menang di arena balap liar.
Farhan awalnya berprofesi sebagai joki balap liar. Dia yang merayu pacarnya agar mau menjual kegadisannya. “Daripada saya yang pakai sendiri tidak saya bayar, lebih baik orang lain,” ujar Chito meniru ucapan Farhan.
Harga kegadisan pacar Farhan terjual Rp 38 juta di Kemayoran. Farhan menjualnya sendiri di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengincar orang-orang tua yang nongkrong di situ. Kemudian, pembelinya adalah seorang lelaki tua bermobil sedan putih mengilap dan baru.
Adalah Chito yang mengantar dan menunggu sampai selesai. Selanjutnya, uang tersebut dibagi tiga. “Cabe” mendapat Rp 30 juta, Farhan sebesar Rp 5 juta, dan Chito sisanya.
Farhan kemudian mengembalikan uang sebesar Rp 5 juta itu ke arena balap liar. Dia membongkar motor matic-nya habis-habisan, menaikkan kapasitas mesin motor matic-nya dengan meng-oversize mesin, mengganti ban depan dan belakang dengan ban kecil, mengecat motornya dengan teknik air brush.
Spoiler for cabecabean:
Inilah “lingkaran setan” di dunia balap liar. Ada “cabe” yang masih gadis atau tidak, ada motor yang butuh dana, serta uang taruhan. “Cabe” yang masih gadis dijual, lalu uangnya kembali lagi ke arena balap liar. Uang ini digunakan untuk taruhan dan memodifikasi motor.
Selengkapnya klik disini
Terimakasih atas perhatiannya

0
4.9K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan