Di suatu berita online, Jokowi menyinggung kebijakan Mega menjual aset-aset negara dan Jokowi membela serta mendukungnya. Berikut artikelnya gan:
Quote:
Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo ( Jokowi ) menilai sejumlah kritik di musim pemilu yang menyasar era kepresidenan Megawati Soekarnoputri , seperti penjualan aset negara, tidaklah tepat. Sebab, menurut Jokowi , para kritikus hanya menggunakan tolak ukur saat ini, bukan saat peristiwa terjadi.
"Padahal harusnya kan yang dilihat konteks saat itu, bukan sekarang," jelas Jokowi saat sarapan pagi di kawasan Cisarua, Bogor, Sabtu (29/3).
Jokowi mengatakan, saat itu Indonesia memang sedang mengalami kesulitan karena belum pulih dari krisis 1998. Akhirnya mengakibatkan pemerintah pusat harus untuk menjual beberapa aset milik negara.
"Konteks saat itu memang ada APBN yang harus ditutup. Jadi jangan lihat saat sekarang. Kalau kesulitan seperti itu kan terus mencari jalan keluar," terangnya.
Jokowi menilai, langkah yang diambil oleh Ketua Umum PDIP adalah risiko menjadi seorang pemimpin. Karena pemimpin pasti akan dihadapkan oleh pilihan-pilihan.
"Dan terkadang dia dihadapkan dengan pilihan yang sulit, dan itu harus dipilih," tambahnya.
Jokowi membantah jika dirinya akan mengikuti langkah Megawati untuk menjual aset negara jika terpilih sebagai presiden mendatang.
"Dilihat dari (kinerja) di Jakarta lah, kalau keadaan normal pengennya malah membeli. Kan dilihat juga dari manajemen APBN, kalau ada yang normal dan longgar untuk pembelian kembali, kenapa ndak dilakukan," tutupnya
Sumber
Sikap Jokowi yang mendukung Mega dalam penjualan aset negara merupakan suatu bukti bahwa Jokowi tidak mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola bisnis.
Jika Jokowi jadi RI1 dan negara mengalami kejadian krisis ekonomi kembali, maka hal yang terjadi adalah yang sama seperti sudah terjadi pada tahun 2001-2004 saat Mega menjual aset negara dengan nilai 30% dari nilai aslinya
UPDATE
Quote:
DPP PDI Perjuangan pada Kamis (13/3/2014) malam menerima sekitar
60 pengusaha untuk bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Usai didatangi pengusaha,Gubernur DKI Jakarta Jokowi pun langsung mengumumkan dirinya maju menjadi calon Presiden (capres).
Melihat fenomena tersebut, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN), Gun Gun Heryanto berpendapat
ongkos pemilu yang tinggi melahirkan simbiosis mutualisme antara parpol yang mengusung calon penguasa dengan pengusaha atau pebisnis. Menurutnya pebisnis juga melihat siapa yang paling potensial meraih dukungan dalam pemilu.
"Ingat tidak tahun 2004, pengusaha berbondong-bondong mendukung partai SBY? Sekarang berbondong-bondong masuk PDIP, bukan sebagai anggota tapi menunjukkan pengusaha dibelakang PDIP atau pencalonan Jokowi," papar Gun Gun kepada Tribunnews.com, Jumat (14/3/2014).
Gun Gun menjelaskan kedatangan pengusaha ke sebuah parpol sangat berbau politis. Menurutnya
jika tidak ada hal yang penting, pengusaha sangat menghindari mendatangi parpol.
"Kehadiran pebisnis di sebuah parpol sangat politis.
Pebisnis biasanya menghindar karena bisa membahayakan eksistensi bisnisnya suatu hari nanti. Kalau rombongan pengusaha kesitu, ada trend Jokowi yang mereka harapkan," tuturnya.
"Pengusaha biasanya gambling jika hadir di sebuah parpol. Pertimbangannya harus matang, baru datang kalau ada indikasi kemenangan. Kecuali memang pengusaha yang sejak awal sudah pasang badan di parpol tertentu," tukasnya.
Sumber
WOW!!!
60 CUKONG!!!
Indonesia adalah negara bagi 240 lebih juta rakyat dan bukan bagi 60 Cukong yang memiliki kepentingan tertentu