10 Manfaat Nyepi ( Bali Inside ) : Dari Hemat BBM Sampai Mendekatkan Keluarga
TS
grandong.ngamuk
10 Manfaat Nyepi ( Bali Inside ) : Dari Hemat BBM Sampai Mendekatkan Keluarga
Maaf ane cuma mau share info. Semoga berkenan ya, karena ini menyangkut hari raya yang akan ane laksanakan deket-deket ini gan
Spoiler for Hari Raya Nepi:
Pelaksanaan Hari Suci Nyepi mendatangkan banyak manfaat nyata. Khususnya di Bali, manfaat nyata Nyepi bukan untuk warga Hindu saja, melainkan juga untuk non-Hindu.
Manfaat nyata itu timbul dari pelaksanaan “Catur Berata Penyepian” atau empat macam pengendalian diri yang dijalankan pada Hari Suci Nyepi—yang akan jatuh pada Hari Selasa (12/3/2013) besok–terdiri dari:
• Amati Geni – Tidak menyalakan api dan lampu. Ada kecenderungan perilaku masyarakat—termasuk di Bali, dewasa ini, untuk tidak mematikan lampu. Di malam hari, meskipun sebagian besar lampu dipadamkan, tetap saja ada sebagian lampu yang masih menyala, misalnya: lampu pekarangan/taman. Dengan ‘amati geni’ saat Nyepi, warga dipaksa untuk mematikan lampu secara total—tanpa terkecuali.
• Amati Karya – Tidak bekerja. Di era modern sekarang ini, aktivitas pekerjaan hampir berlangsung selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 4 minggu sebulan. Hari minggu atau libur sekalipun, ada saja pekerjaan yang dilakukan. Dengan ‘amati karya’, umat Hindu dipaksa untuk TIDAK BEKERJA SAMASEKALI selama 24 jam.
• Amati Lelungaan – Tidak melakukan perjalanan atau tidak bepergian. Ada saja alasan yang membuat kita pergi ke suatu tempat, bahkan bisa berkali-kali dalam sehari—ke kantor, ke tempat klien, ke pusat perbelanjaan, ke salon, ke rumah tetangga atau saudara, ke bengkel, ke kandang ayam, ke ladang, ke sawah, ke toko dan tempat-tempat lainnya. Dengan Nyepi, umat Hindu dipaksa untuk menahan nafsunya untuk bepergian.
• Amati Lelanguan – Tidak menikmati hiburan. Di satu sisinya hiburan baik karena bisa membuat seseorang yang tadinya sedih menjadi tidak sedih, yang pusing menjadi tak pusing lagi. Namun dalam intensitas dan kadar yang berlebihan bisa menimbulkan perilaku konsumtif.
Masing-masing bagian dari Catur Brata Penyepian memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bali, termasuk yang bukan pemeluk Hindu.
Spoiler for Manfaat#1. Hemat Listrik:
Umat Hindu tidak menyalakan lampu sama sekali selama 24 jam, sejak 06:00 hingga pagi 06:00.
Berdasarkan perhitungan PLN, di tahun 2013 misalnya, realisasi KWH yang berhasil dihemat selama 24 jam di Bali saja mencapai 1,125,719 KWH, setara dengan 4.71 miliar Rupiah.
Jika mau dihitung secara nasional, tinggal berapa penggunaan listrik rata-rata per satu kepala keluarga lalu dikalikan dengan total keluarga Hindu di seluruh Indonesia.
Spoiler for Manfaat#2. Istirahatkan Mata:
Aktivitas yang banyak dilakukan di malam hari umumnya nonton televisi atau di depan laptop/tablet. Pendaran cahaya lampu yang terus-menerus masuk ke mata membuat mata lelah.
Jika biasanya selalu ada lampu rumah yang masih menyala di malam hari, pada saat Nyepi semua lampu dimatikan total, tanpa terkecuali, mata dipaksa untuk istirahat samasekali.
Kiranya ini bermanfaat bagi kesehatan mata.
Spoiler for Manfaat#3. Istirahatkan Tubuh:
Sel mengalami penyegaran setiap kali tubuh diistirahatkan; yang capek menjadi segar kembali dan yang usang diganti dengan sel baru.
Di era modern sekarang ini, istirahat selama 24 jam sudah menjadi kesempatan langka. Jangankan hari kerja, akhir pekanpun masih bekerja.
Di hari Nyepi tubuh disitirahatkan total selama 24 jam. Dengan Nyepi, umat Hindu dipaksa menahan nafsu kerjanya untuk beristirahat total selama 24 jam, tidak melakukan aktivitas pekerjaan, sekaligus menyegarkan sel tubuh kembali.
Spoiler for Manfaat#4. Istirahatkan Otak:
Bagian terpenting dari tubuh selain Jantung adalah Otak. Otak menjadi pusat kendali seluruh aktivitas tubuh manusia.
Mengistirahatkan otak penting.
Jika dihari biasanya tubuh beristirahat namun otak masih bekerja keras, di hari Nyepi—idealnya—otakpun diistirahatkan.
Dengan melaksanakan amati karya yang khusuk, dilandasi oleh keingin untuk melaksanakan srada bhakti kepada Sang Pencipta, otak akan mengalami penyegaran. Sehingga setelah Nyepi, otak dalam kondisi segar kembali dan siap memecahkan berbagai persoalan hidup.
Spoiler for Manfaat#5. Mendekatkan Hubungan Keluarga:
Sudah menjadi pemandangan umum, saat ini, bahwa mendapati seluruh anggota keluarga (ayah, ibu, anak-anak) berkumpul bersama adalah sesuatu yang mahal, precious; selalu ada anggota keluarga yang tidak berada di rumah.
Dengan Nyepi, seluruh anggota keluarga niscaya bisa berkumpul bersama selama 24 jam. Dan dengan amati karya, anggota keluarga bisa berkomunikasi sekaligus mendekatkan hubungan antara yang satu dengan lainnya.
Nyepi bisa menjadi momentum untuk mendekatkan hubungan keluarga.
Spoiler for Manfaat#6. Istirahatkan Mesin dan Peralatan:
Tidak hanya tubuh manusia yang butuh istirahat, mesin dan peralatan juga butuh istirahat. Mesin dan peralatan yang kita gunakan sehari-hari memiliki batas umur ekonomis (masa manfaat)—sesuai dengan kehausan yang timbul akibat penggunaan.
Jika di hari biasa selalu ada mesin yang tetap bekerja, dengan amati karya maka aktivitas pekerjaan tidak terjadi selama 24 jam penuh—sehingga otmatis mesin dan peralatan juga istirahat total selama 24 jam. Ini bisa menghemat umur ekonomis (masa manfaat) mesin dan peralatan.
Spoiler for Manfaat#7. Hemat BBM:
Jarang ada orang bepergian tanpa kendaraan. Jangkan yang berjarak puluhan kilometeran, hanya pergi ke minimarket sebelah yang jaraknya kurang dari 1 kilometerpun naik sepeda motor.
Dengan tidak bepergian selama 24 jam maka penggunanaan kendaraan menjadi tidak ada samasekali.
Tahun 2012 misalnya, pelaksanaan Nyepi di bali telah menghemat 3,000,000 liter bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Bali. Hal ini mengacu pada rata-rata konsumsi BBM di Bali untuk premium 2,300,000 liter dan solar 700,000 liter.
Tak hanya BBM, Pertamina juga menghentikan pasokan 80,000 liter avtur, karena aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai juga dihentikan saat Nyepi.
Spoiler for Manfaat#8. Turunkan Polusi (Pencemaran):
Penggunaan kendaraan saat bepergian, disamping mengkonsumsi BBM juga mengakibatkan polusi udara akibat emisi gas buangan yang timbul dari pembakaran BBM. Dengan tidak bepergian selama 24 jam, polusi akibat emisi gas buangan juga bisa ditekan.
Di tahun 2012 misalnya, sekitar 2,35 juta kendaraan tidak beroperasi di Bali (berdasarkan data kendaraan yang tercatat di Dishub Tahun 2010). Secara teori, jika satu liter BBM memproduksi 2,4 kilogram CO2 dan per hari rata-rata sepeda motor butuh empat liter dan mobil 10 liter, maka sekitar 28,000 ton CO2 tereduksi.
Angka itu belum termasuk penghematan dari pesawat dan kapal laut. Jika ditotal-total diperkirakan sekitar 30,000 ton CO2 yang tereduksi dari pelaksanaan Nyepi di Bali. Itupun masih menggunakan data jumlah kendaraan per tahun 2010. Jika menggunakan data tahun 2012 tentu akan lebih besar lagi, apalagi untuk tahun 2013 ini.
Belum lagi pencemaran suara, pastinya bisa ditekan sampai pada titik yang paling rendah.
Spoiler for Manfaat#9. Turunkan Angka Kecelakaan:
Salah satu pengaruh buruk dari aktivitas bepergian adalah kecelakaan lalulintas.
Total kecelakaan lalu lintas di Bali dalam tahun 2011 saja mencapai 3003 kejadian, 601 meninggal, 1555 luka berat, 3278 luka ringan, dengan total kerugian material tak kurang dari Rp 4,911,005,000.
Dengan tidak beroperasinya kendaraan selama Nyepi, tentu ada minimal 10 persitiwa kecelakaan lalulintas yang urung terjadi.
Spoiler for Manfaat#10. Turunkan Konsumerisme:
Sebagian dari apa yang kita konsumsi setiap hari berupa kebutuhan dasar yang nilainya masih dalam kisaran wajar. Namun sebagiannya lagi, justru dalam nilai yang paling tinggi, mungkin berupa kebutuhan-kebutuhan tresier untuk memenuhi kepuasan (aktualisasi) diri, yang bisa digolongkan sebagai hiburan.
Pemenuhan kebutuhan yang terakhir ini yang membuat konsumerisme menjadi tinggai. Dengan menghentikan hiburan selama 24 jam, tentu akan menekan konsumerisme.
Setidaknya itulah manfaat nyata pelaksanaan Hari Suci Nyepi jika dipandang dengan menggunakan kaca mata paling sekuler sekalipun. Sedangkan menggunakan kacamata sepritual, manfaat Nyepi tentu tidak bisa dihitung dengan angka-angka atau logika-logika pragmatis.
Yuk bareng-bareng ngerasain Hari Raya Nyepi di Bali!!