- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kekejaman Hitler dalam gambar


TS
honang
Kekejaman Hitler dalam gambar
Oke2 ... langsung saja, inilah bukti bahwasannya apa yang sudah dilakukan oleh seorang Hitler sejati, dari ane sendiri apakah ini kejam atau tindakan yang sangat terpuji, masalahnya yang ditindas oleh hitler tau sendiri kan orang2 Yahudi, bukan rahasia umum lagi ane sendiri benci dengan kaum yahudi yang sudah seenaknya saja membantai orang2 yang tidak bersalah, NO SARA ya gan, ane liat dari mata Kemanusiaan untuk bangsa Palestina dari masa ke masa.
Dunia akan semakin Indah Meskipun tanpa Yahudi
Dikatakan sejarah, bahwa Hitler telah membantai dan membunuh orang-orang Yahudi kurang lebih 6 Juta Jiwa.
BEBERAPA KISAHNYA
HOLOCAUST
IDEOLOGI DAN SKALA
EKSPERIMEN MEDIS
Kristallnacht (1938)
RELOKASI DAN DEPORTASI
KORBAN
GAMBAR-GAMBARNYA
Videonya gan
Dunia akan semakin Indah Meskipun tanpa Yahudi
Dikatakan sejarah, bahwa Hitler telah membantai dan membunuh orang-orang Yahudi kurang lebih 6 Juta Jiwa.
BEBERAPA KISAHNYA
HOLOCAUST
Spoiler for :
Holocaust dari bahasa Ibrani "penghancuran"), adalah genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi.[3] Dari sembilan juta Yahudi yang tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya tewas.[4] Secara khusus, lebih dari satu juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita Yahudi dan tiga juta pria Yahudi.[5][6]
Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust harus meliputi pula genosida Nazi terhadap jutan orang dalam kelompok lain selain Yahudi, di antaranya orang Rom, komunis, tawanan perang Soviet, warga Polandia dan Soviet, homoseksual, orang cacat, Saksi Yehuwa dan musuh politik dan keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah mereka berasal dari etnis Jerman atau bukan.[7] Ini adalah definisi yang paling umum digunakan sejak akhir Perang Dunia II hingga tahun 1960-an.[7] Jika menggunakan definisi ini, maka jumlah keseluruhan korban Holocaust adalah 11 hingga 17 juta jiwa.[8]
Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit. Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal. Nazi memerintahkan orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di ghetto sebelum dipindahkan dengan kereta barang ke kamp pemusnahan. Di sana, jika mereka selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari mereka secara sistematis dibunuh di dalam kamar gas.
Setiap bagian dari birokrasi Jerman Nazi terlibat dalam logistik yang berujung pada genosida, mengubah Reich Ketiga menjadi apa yang oleh para pakar Holocaust disebut sebagai "negara genosida".[9] Ada perbedaan pendapat mengenai berapa banyak yang diketahui oleh penduduk sipil Jerman mengenai konspirasi pemerintah terhadap orang Yahudi. Sebagian besar sejarawan mengklaim bahwa penduduk sipil tidak mengetahui kekejaman yang dilakukan pemerintah, khususnya yang terjadi di kamp konsentrasi, yang terletak di luar Jerman di Eropa yang diduduki Nazi. Akan tetapi, sejarawan Robert Gellately mengklaim bahwa pemerintah secara terbuka mengumumkan konspirasi melalui media, dan bahwa warga sipil mengetahui setiap aspeknya kecuali penggunaan kamar gas.[10] Bukti sejarah signifikan menunjukkan gagasan bahwa sebagian besar korban Holocaust, sebelum dikirim ke kamp konsentrasi, tidak mengetahui nasib yang menanti mereka, atau tidak mempercayainya. Mereka meyakini bahwa mereka akan diberikan tempat tinggal baru
Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust harus meliputi pula genosida Nazi terhadap jutan orang dalam kelompok lain selain Yahudi, di antaranya orang Rom, komunis, tawanan perang Soviet, warga Polandia dan Soviet, homoseksual, orang cacat, Saksi Yehuwa dan musuh politik dan keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah mereka berasal dari etnis Jerman atau bukan.[7] Ini adalah definisi yang paling umum digunakan sejak akhir Perang Dunia II hingga tahun 1960-an.[7] Jika menggunakan definisi ini, maka jumlah keseluruhan korban Holocaust adalah 11 hingga 17 juta jiwa.[8]
Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit. Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal. Nazi memerintahkan orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di ghetto sebelum dipindahkan dengan kereta barang ke kamp pemusnahan. Di sana, jika mereka selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari mereka secara sistematis dibunuh di dalam kamar gas.
Setiap bagian dari birokrasi Jerman Nazi terlibat dalam logistik yang berujung pada genosida, mengubah Reich Ketiga menjadi apa yang oleh para pakar Holocaust disebut sebagai "negara genosida".[9] Ada perbedaan pendapat mengenai berapa banyak yang diketahui oleh penduduk sipil Jerman mengenai konspirasi pemerintah terhadap orang Yahudi. Sebagian besar sejarawan mengklaim bahwa penduduk sipil tidak mengetahui kekejaman yang dilakukan pemerintah, khususnya yang terjadi di kamp konsentrasi, yang terletak di luar Jerman di Eropa yang diduduki Nazi. Akan tetapi, sejarawan Robert Gellately mengklaim bahwa pemerintah secara terbuka mengumumkan konspirasi melalui media, dan bahwa warga sipil mengetahui setiap aspeknya kecuali penggunaan kamar gas.[10] Bukti sejarah signifikan menunjukkan gagasan bahwa sebagian besar korban Holocaust, sebelum dikirim ke kamp konsentrasi, tidak mengetahui nasib yang menanti mereka, atau tidak mempercayainya. Mereka meyakini bahwa mereka akan diberikan tempat tinggal baru
IDEOLOGI DAN SKALA
Spoiler for :
Dalam kasus-kasus genosida lainnya, pertimbangan pragmatis seperti untuk menguasai wilayah dan sumber daya merupakan faktor-faktor utama yang melahirkan kebijakan genosida. Namun, menurut sejarawan Yehuda Bauer, "motivasi dasar [dari Holocaust] adalah murni kepentingan ideologis, yang berakar dari dunia ilusi imajinasi Nazi yang mengkhawatirkan bahwa adanya sebuah konspirasi Yahudi internasional yang akan mengendalikan dunia dan menentang superioritas bangsa Arya."[20]
Menanggapi pernyataan filsuf Jerman Ernst Nolte, yang mengklaim bahwa peristiwa Holocaust ini tidak "unik", sejarawan Jerman Eberhard Jäckel menulis pada tahun 1986, ia menyatakan bahwa Holocaust "unik" karena belum pernah ada sebelumnya sebuah negara dengan pemimpin yang sepenuhnya bertanggung jawab untuk memutuskan dan mengumumkan pembunuhan terhadap sekelompok manusia tertentu, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.[21]
Pembantaian dilakukan secara sistematis di hampir semua negara yang diduduki oleh Nazi di wilayah yang saat ini menjadi 35 negara Eropa yang terpisah.[22] Pembantaian paling parah terjadi di kawasan Eropa Tengah dan Timur, yang memiliki lebih dari tujuh juta penganut Yahudi pada tahun 1939. Sekitar lima juta umat Yahudi dibunuh di sana, termasuk tiga juta di Polandia dan lebih dari satu juta di Uni Soviet. Ratusan ribu umat Yahudi juga tewas di Belanda, Perancis, Belgia, Yugoslavia dan Yunani. Selain itu, Protokol Wannsee menegaskan bahwa Jerman bermaksud untuk memperluas agenda "solusi akhir dari permasalahan Yahudi" mereka ke Britania Raya dan negara-negara netral lainnya di Eropa seperti Irlandia, Swiss, Turki, Swedia, Portugal dan Spanyol.[23]
Siapapun yang memiliki tiga atau empat garis leluhur Yahudi harus dimusnahkan tanpa terkecuali. Dalam peristiwa genosida lainnya, para korban dapat menghindari kematian dengan cara pindah ke agama lain atau berasimilasi. Namun pilihan ini tidak tersedia bagi umat Yahudi di negara-negara Eropa yang diduduki oleh Nazi,[24] kecuali bahwa kakek-nenek mereka telah pindah agama sebelum tanggal 18 Januari 1871. Selain itu, semua orang yang baru-baru ini memiliki keturunan Yahudi juga dibinasakan oleh Nazi di wilayah-wilayah yang dikuasainya
Menanggapi pernyataan filsuf Jerman Ernst Nolte, yang mengklaim bahwa peristiwa Holocaust ini tidak "unik", sejarawan Jerman Eberhard Jäckel menulis pada tahun 1986, ia menyatakan bahwa Holocaust "unik" karena belum pernah ada sebelumnya sebuah negara dengan pemimpin yang sepenuhnya bertanggung jawab untuk memutuskan dan mengumumkan pembunuhan terhadap sekelompok manusia tertentu, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.[21]
Pembantaian dilakukan secara sistematis di hampir semua negara yang diduduki oleh Nazi di wilayah yang saat ini menjadi 35 negara Eropa yang terpisah.[22] Pembantaian paling parah terjadi di kawasan Eropa Tengah dan Timur, yang memiliki lebih dari tujuh juta penganut Yahudi pada tahun 1939. Sekitar lima juta umat Yahudi dibunuh di sana, termasuk tiga juta di Polandia dan lebih dari satu juta di Uni Soviet. Ratusan ribu umat Yahudi juga tewas di Belanda, Perancis, Belgia, Yugoslavia dan Yunani. Selain itu, Protokol Wannsee menegaskan bahwa Jerman bermaksud untuk memperluas agenda "solusi akhir dari permasalahan Yahudi" mereka ke Britania Raya dan negara-negara netral lainnya di Eropa seperti Irlandia, Swiss, Turki, Swedia, Portugal dan Spanyol.[23]
Siapapun yang memiliki tiga atau empat garis leluhur Yahudi harus dimusnahkan tanpa terkecuali. Dalam peristiwa genosida lainnya, para korban dapat menghindari kematian dengan cara pindah ke agama lain atau berasimilasi. Namun pilihan ini tidak tersedia bagi umat Yahudi di negara-negara Eropa yang diduduki oleh Nazi,[24] kecuali bahwa kakek-nenek mereka telah pindah agama sebelum tanggal 18 Januari 1871. Selain itu, semua orang yang baru-baru ini memiliki keturunan Yahudi juga dibinasakan oleh Nazi di wilayah-wilayah yang dikuasainya
EKSPERIMEN MEDIS
Spoiler for :
Ciri khas lainnya dari Holocaust adalah penggunaan subyek manusia dalam eksperimen medis. "Para dokter Jerman lebih bersifat "Nazi" dibandingkan dengan para profesional lain dalam hal keanggotaan partai," [26] dan mereka melakukan berbagai eksperimen medis di kamp konsentrasi Auschwitz, Dachau, Buchenwald, Ravensbrück, Sachsenhausen, dan Natzweiler.[27]
Dokter Nazi yang paling terkenal adalah Dr. Josef Mengele, yang melakukan eksperimennya di Auschwitz. Eksperimennya ini termasuk menempatkan subyek dalam ruang bertekanan, pengujian obat-obatan pada subyek, membekukan subyek, berusaha untuk mengubah warna mata dengan cara menyuntikkan bahan kimia ke dalam mata anak-anak dan berbagai eksperimen amputasi serta operasi brutal lainnya.[27] Hasil akhir dari eksperimennya ini tidak pernah diketahui karena catatan eksperimennya yang dikirimkan pada Dr. Otmar von Verschuer di Kaiser Wilhelm Institute dihancurkan oleh von Verschuer.[28] Sebagian besar subyek yang berhasil selamat dari eksperimen Mengele selalu berakhir dengan dibunuh, atau dibedah setelah eksperimen.
Mengele biasanya sangat tertarik untuk bereksperimen dengan anak-anak Romani. Dia akan membawakan mereka permen atau mainan, dan kemudian secara pribadi membawa mereka ke kamar gas. Mereka memanggil Mengele dengan sebutan "Onkel Mengele".[29] Vera Alexander, salah seorang tahanan Yahudi di Auschwitz yang menyaksikan hasil eksperimen kembar Romani Mengele mengungkapkan:
"Saya ingat sepasang anak kembar: Guido dan Ina, berusia sekitar empat tahunan. Suatu hari, Mengele membawa mereka pergi. Ketika mereka kembali, keadaan mereka sangat mengerikan: mereka berdua dijahit menyatu, saling membelakangi, seperti kembar siam. Luka-luka mereka terinfeksi dan bernanah. Mereka berteriak siang dan malam. Kemudian orang tua mereka – saya ingat nama sang ibu adalah Stella – berhasil mendapatkan morfin, dan ia membunuh anak-anaknya untuk mengakhiri penderitaan mereka."
Dokter Nazi yang paling terkenal adalah Dr. Josef Mengele, yang melakukan eksperimennya di Auschwitz. Eksperimennya ini termasuk menempatkan subyek dalam ruang bertekanan, pengujian obat-obatan pada subyek, membekukan subyek, berusaha untuk mengubah warna mata dengan cara menyuntikkan bahan kimia ke dalam mata anak-anak dan berbagai eksperimen amputasi serta operasi brutal lainnya.[27] Hasil akhir dari eksperimennya ini tidak pernah diketahui karena catatan eksperimennya yang dikirimkan pada Dr. Otmar von Verschuer di Kaiser Wilhelm Institute dihancurkan oleh von Verschuer.[28] Sebagian besar subyek yang berhasil selamat dari eksperimen Mengele selalu berakhir dengan dibunuh, atau dibedah setelah eksperimen.
Mengele biasanya sangat tertarik untuk bereksperimen dengan anak-anak Romani. Dia akan membawakan mereka permen atau mainan, dan kemudian secara pribadi membawa mereka ke kamar gas. Mereka memanggil Mengele dengan sebutan "Onkel Mengele".[29] Vera Alexander, salah seorang tahanan Yahudi di Auschwitz yang menyaksikan hasil eksperimen kembar Romani Mengele mengungkapkan:
"Saya ingat sepasang anak kembar: Guido dan Ina, berusia sekitar empat tahunan. Suatu hari, Mengele membawa mereka pergi. Ketika mereka kembali, keadaan mereka sangat mengerikan: mereka berdua dijahit menyatu, saling membelakangi, seperti kembar siam. Luka-luka mereka terinfeksi dan bernanah. Mereka berteriak siang dan malam. Kemudian orang tua mereka – saya ingat nama sang ibu adalah Stella – berhasil mendapatkan morfin, dan ia membunuh anak-anaknya untuk mengakhiri penderitaan mereka."
Kristallnacht (1938)
Spoiler for :
Pada tanggal 7 November 1938, seorang Yahudi minor bernama Herschel Grünspan membunuh diplomat Jerman Nazi Ernst vom Rath di Paris.[60] Insiden ini digunakan oleh Nazi sebagai alasan untuk melakukan kekerasan dalam skala besar terhadap Yahudi Jerman. Apa yang oleh Nazi disebut sebagai "kemarahan publik" sebenarnya merupakan gelombang pogrom yang dihasut oleh partai Nazi, dan dilaksanakan oleh personel SA dan afiliasinya di seluruh Jerman Nazi, termasuk Austria dan Sudetenland.[60] Progrom ini dikenal dengan sebutan Reichskristallnacht ("Malam Kaca Pecah", harfiah: "Malam Kristal), atau pogrom November. Orang-orang Yahudi diserang dan properti mereka dirusak, lebih dari 7.000 toko Yahudi dan 1.668 sinagog (hampir semua sinagog di Jerman) rusak atau hancur. Korban tewas dianggap jauh lebih tinggi daripada jumlah resmi yang menyatakan bahwa 91 orang tewas.[60] 30.000 Yahudi dikirim ke kamp-kamp konsentrasi seperti Dachau, Sachsenhausen, Buchenwald, dan Oranienburg,[61][62] Di kamp-kamp ini, mereka dikurung selama beberapa minggu, dan dilepaskan setelah mereka bisa membuktikan bahwa mereka akan pindah ke luar negeri dalam waktu dekat, atau menyerahkan kepemilikan properti mereka kepada Nazi.[63] Menanggapi Kristallnacht, pada tanggal 11 November 1938, Nazi mengesahkan "Peraturan Terhadap Kepemilikan Yahudi atas Senjata", yang menyatakan bahwa adalah ilegal bagi orang-orang Yahudi untuk memiliki senjata api ataupun senjata lainnya.[64] Selain itu, Yahudi Jerman secara kolektif bertanggung jawab atas ganti rugi kerusakan material yang ditimbulkan oleh pogrom, yaitu sebesar ratusan ribu Reichsmark, dan selanjutnya harus membayar "pajak perdamaian" lebih dari satu miliar Reichsmark.[60]
RELOKASI DAN DEPORTASI
Spoiler for :
Sebelum perang, Nazi memutuskan untuk mendeportasi secara besar-besaran Yahudi Jerman dari Eropa.[65] Rencana untuk merebut kembali bekas koloni Jerman seperti Tanganyika dan Afrika Barat Daya untuk dijadikan pemukiman Yahudi dihentikan oleh Hitler. Ia berpendapat bahwa "tidak satupun tempat pertumpahan darah heroik Jerman yang pantas sebagai tempat tinggal bagi musuh terburuk Jerman".[66] Berbagai upaya diplomatik juga dilakukan untuk meyakinkan kekuatan kolonial lainnya seperti Britania Raya dan Perancis agar bersedia untuk menampung para Yahudi di koloni-koloni mereka.[67] Wilayah-wilayah yang dipertimbangkan untuk merelokasi orang-orang Yahudi antara lain Palestina (jajahan Britania Raya),[68] Abyssinia (jajahan Italia), Rhodesia Britania,[69] Madagaskar Perancis,[68] dan Australia.[70]
Dari daerah-daerah tersebut, Madagaskar adalah yang paling serius dipertimbangkan. Heydrich menyebutnya sebagai "Rencana Madagaskar; solusi akhir teritorial". Pulau ini dipertimbangkan karena merupakan daerah terpencil, dan kondisi yang tidak menguntungkan di pulau itu akan mempercepat kematian para Yahudi.[71] Rencana ini disetujui oleh Hitler pada tahun 1938, dan pengelolaannya diserahkan kepada Eichmann's, namun rencana ini ditinggalkan setelah terjadinya pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi pada tahun 1941. Meskipun sia-sia, rencana ini secara tidak langsung telah menjadi langkah psikologis yang berperan penting dalam perjalanan menuju Holocaust.[72] Akhir dari Rencana Madagaskar diumumkan pada tanggal 10 Februari 1942. Departemen Luar Negeri Jerman memberikan penjelasan resmi bahwa sehubungan dengan adanya perang dengan Uni Soviet, maka orang-orang Yahudi akan "dikirim ke timur".[73]
Para birokrat Nazi juga mengembangkan rencana untuk mendeportasi orang-orang Yahudi Eropa ke Siberia.[74] Palestina adalah satu-satunya lokasi yang sukses membuahkan hasil yang signifikan terkait dengan rencana relokasi Nazi. Rencana untuk merelokasi Yahudi Jerman ke Palestina disepakati oleh Federasi Zionis Jerman (die Zionistische Vereinigung für Deutschland) dengan pemerintah Nazi melalui Perjanjian Haavara pada tahun 1933. Perjanjian ini mengakibatkan berpindahnya sekitar 60.000 Yahudi dari Jerman ke Palestina sebelum meletusnya Perang Dunia II
Dari daerah-daerah tersebut, Madagaskar adalah yang paling serius dipertimbangkan. Heydrich menyebutnya sebagai "Rencana Madagaskar; solusi akhir teritorial". Pulau ini dipertimbangkan karena merupakan daerah terpencil, dan kondisi yang tidak menguntungkan di pulau itu akan mempercepat kematian para Yahudi.[71] Rencana ini disetujui oleh Hitler pada tahun 1938, dan pengelolaannya diserahkan kepada Eichmann's, namun rencana ini ditinggalkan setelah terjadinya pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi pada tahun 1941. Meskipun sia-sia, rencana ini secara tidak langsung telah menjadi langkah psikologis yang berperan penting dalam perjalanan menuju Holocaust.[72] Akhir dari Rencana Madagaskar diumumkan pada tanggal 10 Februari 1942. Departemen Luar Negeri Jerman memberikan penjelasan resmi bahwa sehubungan dengan adanya perang dengan Uni Soviet, maka orang-orang Yahudi akan "dikirim ke timur".[73]
Para birokrat Nazi juga mengembangkan rencana untuk mendeportasi orang-orang Yahudi Eropa ke Siberia.[74] Palestina adalah satu-satunya lokasi yang sukses membuahkan hasil yang signifikan terkait dengan rencana relokasi Nazi. Rencana untuk merelokasi Yahudi Jerman ke Palestina disepakati oleh Federasi Zionis Jerman (die Zionistische Vereinigung für Deutschland) dengan pemerintah Nazi melalui Perjanjian Haavara pada tahun 1933. Perjanjian ini mengakibatkan berpindahnya sekitar 60.000 Yahudi dari Jerman ke Palestina sebelum meletusnya Perang Dunia II
KORBAN
Spoiler for :
Jumlah korban tergantung pada penggunaan definisi "Holocaust". Donald Niewyk dan Francis Nicosia menyatakan dalam The Columbia Guide to the Holocaust bahwa istilah Holocaust ini sering didefinisikan sebagai pembunuhan massal lebih dari 5 juta orang Yahudi Eropa. Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa "Tidak semua orang yang sepenuhnya puas dengan definisi ini."[241] Menurut Martin Gilbert jumlah korban tewas hanya berkisar di bawah enam juta, sekitar 78 persen dari 7,3 juta total orang Yahudi di Eropa yang diduduki Jerman pada saat itu.[242]
Definisi yang lebih luas mencakup korban tewas sekitar 2 hingga 3 juta tahanan perang (POW) Soviet, 2 juta etnis Polandia, sampai dengan 1.500.000 orang Romani, 200.000 orang cacat, pembangkang politik dan agama, 15.000 kaum homoseksual dan 5.000 Saksi-Saksi Yehuwa, sehingga jika ditotalkan jumlah korban jiwa menjadi sekitar 11 juta. Definisi yang lebih luas lagi menyatakan bahwa 6 juta warga sipil Soviet juga menjadi korban, sehingga meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 17 juta jiwa.[241] R.J. Rummel memperkirakan bahwa total korban Holocaust mencapai 21 juta. Perkiraan lainnya menyebutkan total warga Uni Soviet yang menjadi korban sekitar 26 juta.
Korban Tewas
Yahudi 5,9 juta
Soviet POW 2–3 juta
Etnis Polandia 1,8–2 juta
Romani 220.000–1.500.000
Orang cacat 200.000–250.000
Freemason 80.000
Slavia 20.000–25.000
Homoseksual 5.000–15.000
Saksi Yehuwa 2.500–5.000
Definisi yang lebih luas mencakup korban tewas sekitar 2 hingga 3 juta tahanan perang (POW) Soviet, 2 juta etnis Polandia, sampai dengan 1.500.000 orang Romani, 200.000 orang cacat, pembangkang politik dan agama, 15.000 kaum homoseksual dan 5.000 Saksi-Saksi Yehuwa, sehingga jika ditotalkan jumlah korban jiwa menjadi sekitar 11 juta. Definisi yang lebih luas lagi menyatakan bahwa 6 juta warga sipil Soviet juga menjadi korban, sehingga meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 17 juta jiwa.[241] R.J. Rummel memperkirakan bahwa total korban Holocaust mencapai 21 juta. Perkiraan lainnya menyebutkan total warga Uni Soviet yang menjadi korban sekitar 26 juta.
Korban Tewas
Yahudi 5,9 juta
Soviet POW 2–3 juta
Etnis Polandia 1,8–2 juta
Romani 220.000–1.500.000
Orang cacat 200.000–250.000
Freemason 80.000
Slavia 20.000–25.000
Homoseksual 5.000–15.000
Saksi Yehuwa 2.500–5.000
GAMBAR-GAMBARNYA
Spoiler for :
Inspeksi tentara Jerman saat menumpuk mayat orang yahudi
[/URL]

[/URL]
Spoiler for :
Pemuda Rusia dengan wajah sangat pucat dalam Camp pembantaian

Spoiler for :
Kata Hitler : Supaya dunia ini terbebas dari kaum Yahudi yaitu dengan membakar hidup atau mati orang-orang Yahudi dimanapun berada

Spoiler for :

Spoiler for :
Harta Rampasan

Spoiler for :
Yang tersisa hanya 2 generasi yaitu generasi Drancy dan itupun harus melarikan diri ke Prancis

Spoiler for :
Abu Jenazah sisa Pembakaran

Spoiler for :

Spoiler for :
Orang Perancis diantara mayat2 yang berserakan

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :
Kapal yang digunakan untuk Deportasi Yahudi ke Palestina

Spoiler for :
Ruang Pembantaian khusus dengan Gas Beracun

Spoiler for :
Bocah2 korban Malpraktek dokter2 Nazi untuk percobaan

Videonya gan

JANGAN LUPA RATE DAN CENDOLNYA YA GAN
Diubah oleh honang 30-03-2014 06:37
0
120K
Kutip
1K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan