- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SPBG Cuma 11 Unit, Ahok: Bus Mau Diisi Air Kencing?


TS
GPO2A
SPBG Cuma 11 Unit, Ahok: Bus Mau Diisi Air Kencing?
AKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih menyimpan kekesalannya terkait bantuan dari tiga perusahaan swasta yang ingin menyumbang bus dan ditolak oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta.
Ahok menuturkan, salah satu alasan SKPD mempersulit pengadaan bus itu karena terbentur Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yang didalamnya menyebutkan kendaraan operasional dan dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG).
"Bukan tidak setuju menggunakan bus bahan bakar gas, saya sangat setuju pakai gas. Sekarang kan Anda butuh bus, tapi ngotot pakai gas. Ada pepatah kuno, kalau tidak ada kerbau (gas) buat membajak, kuda (solar) pun jadi. Kalau tidak dimulai kapan ada bus," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Ditambah lagi, jika seluruh bus harus menggunakan bahan bakar gas, rencana Pemprov DKI yang ingin mendatangkan 4.000 bus tahun ini bisa berantakan lantaran dengan adanya ribuan bus yang mengaspal di Ibu Kota, setidaknya membutuhkan SPBG sekira 45 unit. Sedangkan saat ini Jakarta baru memiliki 11 SPBG.
"Kita butuh 45 SPBG dan itu terjadi paling cepat 2017, kalau sudah datang 3 ribu atau 4 ribu bus, terus Anda mau isi pakai apa? Mau isi (bahan bakar) pakai air kencing?" kata Ahok yang sewot dengan raut muka marah.
Sebab itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut menegaskan bahwa lebih baik Jakarta memiliki bus banyak berbahan bakar solar ketimbang menunggu adanya SPBG untuk bus.
"Jadi saya bilang pilih mana, demi ada gas, tapi tidak ada bus atau pakai solar tapi bus banyak. Perda mengatakan, seluruh kendaraan umum dan operasional harus menggunakan gas. Itu perda 2005. Itu Damri, Mayasari Bhakti, PPD, pakai solar atau gas? Itu padahal pengadaan bus tahun 2009 lho. Masa SPBG lima tahun belum siap," tegasnya.
Tak hanya itu, ia pun menyimpan tanya terkait penolakan dari anak buahnya soal bantuan armada bus, sebab selain bus-bus yang dikelola swasta masih menggunakan solar, kendaraan dinasnya Toyota Land Cruiser juga masih pakai solar. "Padahal bus pariwisata pakai solar. Kendaraan dinas pakai solar, alasan mereka tidak jelas," tandasnya.
(crl)
http://m.okezone.com/read/2014/03/28/500/962188
air kencing
Ahok menuturkan, salah satu alasan SKPD mempersulit pengadaan bus itu karena terbentur Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yang didalamnya menyebutkan kendaraan operasional dan dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG).
"Bukan tidak setuju menggunakan bus bahan bakar gas, saya sangat setuju pakai gas. Sekarang kan Anda butuh bus, tapi ngotot pakai gas. Ada pepatah kuno, kalau tidak ada kerbau (gas) buat membajak, kuda (solar) pun jadi. Kalau tidak dimulai kapan ada bus," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Ditambah lagi, jika seluruh bus harus menggunakan bahan bakar gas, rencana Pemprov DKI yang ingin mendatangkan 4.000 bus tahun ini bisa berantakan lantaran dengan adanya ribuan bus yang mengaspal di Ibu Kota, setidaknya membutuhkan SPBG sekira 45 unit. Sedangkan saat ini Jakarta baru memiliki 11 SPBG.
"Kita butuh 45 SPBG dan itu terjadi paling cepat 2017, kalau sudah datang 3 ribu atau 4 ribu bus, terus Anda mau isi pakai apa? Mau isi (bahan bakar) pakai air kencing?" kata Ahok yang sewot dengan raut muka marah.
Sebab itu, mantan Bupati Belitung Timur tersebut menegaskan bahwa lebih baik Jakarta memiliki bus banyak berbahan bakar solar ketimbang menunggu adanya SPBG untuk bus.
"Jadi saya bilang pilih mana, demi ada gas, tapi tidak ada bus atau pakai solar tapi bus banyak. Perda mengatakan, seluruh kendaraan umum dan operasional harus menggunakan gas. Itu perda 2005. Itu Damri, Mayasari Bhakti, PPD, pakai solar atau gas? Itu padahal pengadaan bus tahun 2009 lho. Masa SPBG lima tahun belum siap," tegasnya.
Tak hanya itu, ia pun menyimpan tanya terkait penolakan dari anak buahnya soal bantuan armada bus, sebab selain bus-bus yang dikelola swasta masih menggunakan solar, kendaraan dinasnya Toyota Land Cruiser juga masih pakai solar. "Padahal bus pariwisata pakai solar. Kendaraan dinas pakai solar, alasan mereka tidak jelas," tandasnya.
(crl)
http://m.okezone.com/read/2014/03/28/500/962188

0
2.8K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan