Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

z4ckzjrAvatar border
TS
z4ckzjr
[TIPS] Memilih Calon Presiden Versi Ane


Setiap orang tentu punya kriteria tersendiri mengenai calon Presiden ideal, namun kalau saya boleh menganjurkan, sebaiknya Anda memilih calon Presiden yang kira-kira memenuhi 10 kriteria berikut ini :

1. Punya wawasan kebangsaan & kenegaraan yang luas.

Bagaimana cara menilainya? Coba Anda lakukan sedikit survei terhadap beberapa calon Presiden RI mendatang. Caranya, koleksilah video-video wawancaranya. Manfaatkan Youtube untuk mencari data-data tersebut. Ketik di kotak pencarian video Youtube, lalu isikan dengan nama calon Presiden yang ingin Anda ketahui wawancara-wawancara yang pernah ia jalani bersama media. Jangan lupa tambahkan kata kunci “wawancara” sebelum namanya. Bila perlu, unduh (download) videonya untuk ditonton secara offline. Lalu dengarkan/tonton secara seksama setiap wawancara tokoh tersebut. Pernahkah dia berbicara mengenai sejarah bangsa-bangsa yang ada di dunia ini? Cukup seringkah dia mengambil studi kasus negara/bangsa lain? Apakah dia pernah menyinggung sejarah bangsa Indonesia dalam pembicaraannya? Wawasan kebangsaan/kenegaraan yang luas dapat kita ukur dan nilai dari isi pembicaraan serta pengetahuan calon tersebut terhadap sejarah-sejarah masa lalu di dunia ini. Bukan sekadar yang bersifat “hafal”, namun lebih kepada kejelian mengambil hikmah dan konteks dari sejarah yang pernah terjadi.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa calon Presiden perlu memiliki wawasan kebangsaan & kenegaraan yang luas? Hey, dia itu calon pemimpin negara. Kalau pemimpin negara tidak tahu sejarah, tidak pandai mengambil hikmah dari sejarah, atau tidak peduli dengan sejarah, maka sulit sekali kita dapat mengharapkan dia memiliki jiwa negarawan. Salah satu pondasi jiwa negarawan adalah memiliki wawasan kebangsaan & kenegaraan yang luas.
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia

2. Mengerti betul apa permasalahan utama bangsa & negara saat ini.

Bagaimana menilainya? Sama seperti poin pertama di atas. Lakukan riset/survei dengan memanfaatkan media elektronik seperti Internet, terutama situs video Youtube. Cari sebanyak-banyaknya informasi berupa video wawancara sang tokoh maupun video rekaman saat ia menjadi pembicara, entah itu di seminar, dialog nasional, maupun yang lainnya. Jangan cuma mengharapkan media mainstream seperti televisi maupun koran (media cetak).

Calon Presiden yang baik itu harus benar-benar memahami apa akar permasalahan utama bangsa Indonesia saat ini. Apakah di bidang ekonomi, hukum, pendidikan, lingkungan hidup, sumber daya alam, kemiskinan, dan sebagainya. Dia juga harus bisa memprioritaskan, mana dari bidang-bidang tersebut yang perlu terlebih dahulu diselesaikan (atau paling mendesak untuk dibenahi terlebih dahulu). Namun bukan cuma sekadar memahami/mengerti saja, tapi juga harus punya konsep atau solusi bagaimana mengatasi permasalahan utama tersebut.

Sekali lagi, itu semua dapat kita endus (ketahui) lewat pemaparan visi-misinya di berbagai wawancara atau seminar. Tips tambahan: Anda harus benar-benar jeli dan peka membedakan, mana pembicaraan atau omongan yang sekadar retorika (wacana) kosong dan mana yang benar-benar berisi/berbobot, serta memancarkan ketulusan (kejujuran). Kalau menurut Anda itu sulit dibedakan, coba perhatikan bahasa tubuh, intonasi, gesture, muatan emosional, maupun ketegasan dari omongan-omongan yang keluar lewat sang tokoh tersebut. Yang sekadar retorika atau wacana biasanya terlalu normatif dalam memaparkan visi misinya. Itu hanya salah satu indikator. Anda harus juga memperhatikan indikator lainnya dan itu sangat membutuhkan kepekaan. emoticon-Request



3. Punya jiwa negarawan.

Artinya, dia memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan memancarkan ketulusan untuk lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara RI tercinta ini. Jiwa negarawan dapat kita nilai dari perilaku, sikap, maupun kualitas isi pembicaraan dari sang tokoh. Seorang yang memiliki jiwa negarawan tidak akan senang membawa embel-embel yang berhubungan dengan SARA (suku, ras, agama, maupun antar golongan). Dia juga tidak akan membawa nama agama untuk dijadikan sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Seorang yang berjiwa negarawan akan sangat menghargai keberagaman bangsa Indonesia, sekaligus dapat mengayominya. Hal ini amat sangat penting di tengah ancaman konflik berbau SARA yang sangat menghawatirkan dewasa ini di Indonesia.emoticon-Cool




4. Punya visi-misi & konsep yg jelas bagaimana mengangkat keterpurukan Indonesia saat ini.

Dengan visi-misi dan konsep yang jelas, kita dapat bersama-sama mengawalnya kelak jika ia terpilih menjadi Presiden. Kita dapat menagih janji, menegur, atau ikut mengawasi program-program atau konsep-konsep yang pernah disampaikannya sebelum menjadi Presiden. Bayangkan jika visi-misi yang ditawarkan tidak begitu jelas atau terlalu normatif. Bayangkan pula jika visi-misinya terlalu retoris. Pertanggung-jawaban apa yang bisa kita tuntut nantinya kalau ia sudah jadi Presiden?

Lalu, bagaimana kita bisa menilai atau mengetahui visi-misi maupun konsep sang calon untuk mengangkat keterpurukan Indonesia saat ini?

Lagi-lagi saya menyarankan untuk melakukan survei secara pribadi (secara lebih aktif) atas inisiatif sendiri melalui media elektronik. Jangan cuma mengharapkan ekspos dari media mainstream seperti televisi atau koran. Sekali lagi, manfaatkan Internet! Melalui Internet, Anda bisa mencari dan menemukan berbagai dokumentasi yang berkaitan dengan pemikiran sang calon Presiden. Entah itu berupa tulisan yang pernah ditulis di koran (yang dipublikasikan ulang di website tertentu) maupun rekaman video wawancara sang tokoh di situs Youtube. Sumber-sumber tersebut tentu saja dapat dipercaya karena berasal dari sumber pertama secara langsung. Bukan berupa opini orang lain, tapi memang benar-benar dari sang tokoh atau calon.




5. Punya dasar kepemimpinan yang kuat.

Bagaimana kita bisa menilainya? Coba cari tahu informasi mengenai riwayat sang tokoh atau sang calon, khususnya riwayat keterkaitan ia dengan organisasi. Apakah dia cukup aktif berorganisasi? Jika ya, organisasi apa saja yang pernah ia ikuti? Apa posisinya selama di organisasi tersebut? Bagaimana kiprahnya di berbagai organisasi? Bagaimana rekam jejaknya di organisasi yang pernah ia pimpin, seandainya ia memang pernah menjadi pemimpin organisasi?

Pertanyaan selanjutnya, mengapa seorang calon Presiden perlu memiliki dasar kepemimpinan yang kuat? Logikanya begini. Apakah layak seseorang yang sama sekali dalam masa hidupnya tidak pernah menjadi pemimpin organisasi, lalu tiba-tiba mau jadi pemimpin negara? Apakah layak orang yang tidak pernah punya pengalaman memimpin, lalu tiba-tiba mau mimpin negara ini? Betul, bahwa setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin, yaitu pemimpin bagi dirinya sendiri. Tapi apa yang dapat kita harapkan pada calon Presiden yang dalam perjalanan karirnya tidak punya pengalaman memimpin banyak orang?

Nah, pada poin ini, saya berpendapat bahwa salah satu media pelatihan kepemimpinan yang terbaik yaitu militer. Artinya, seorang calon Presiden yang berasal dari latar belakang militer (Purnawirawan TNI) sudah dapat dipastikan punya dasar kepemimpinan yang sangat kuat. Seorang mantan anggota TNI dapat dipastikan punya pengalaman menjadi pemimpin. Bahkan rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa tidak ada sarana melatih kepemimpinan yang terbaik selain di militer. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa calon Presiden yang berasal dari kalangan sipil itu pasti tidak punya dasar kepemimpinan. Kalangan sipil tentu saja dapat menimba pengalaman leadership (kepemimpinan) lewat organisasi.



6. Punya ketegasan (tidak plin plan).

Seorang calon Presiden tidak boleh seorang yang peragu atau terlalu lamban mengambil keputusan. Tidak boleh pula terkesan “lembek”. Wibawa seorang Presiden akan jatuh jika punya karakter-karakter seperti itu. Ketegasan dapat kita nilai dari nada bicara, intonasi, sikap terhadap permasalahan tertentu, gesture tubuh, bahasa tubuh, cara bicara, idealisme terhadap isu-isu utama bangsa dan negara ini, serta power atau energi yang dapat dirasakan saat sang tokoh berorasi. Ketegasan juga dapat kita ukur dari keputusan-keputusan yang diambil terhadap masalah tertentu.



7. Punya wibawa.

Namanya juga calon pemimpin. Jika kurang berwibawa, apa yang dapat kita harapkan? Orang-orang pun akan mudah meremehkannya. Lalu bagaimana kita bisa menilai apakah seseorang itu punya wibawa atau tidak? Bagaimana kita bisa menilai tingkat wibawa seorang calon Presiden? Menurut saya, wibawa dapat kita lihat dari pancaran aura wajah maupun aura tubuh secara keseluruhan. Juga bisa kita nilai dari cara bicara, nada bicara, gaya bicara, suara, tingkat ketegasan, dan sikap terhadap masalah tertentu. Mungkin agak sulit, tapi saya yakin, setiap orang bisa menilai sendiri terhadap kewibawaan ini.



8. Punya komitmen menjunjung tinggi konstitusi (UUD 1945) dan Pancasila.

Bagaimana menilainya? Sekali lagi, lakukan survei sendiri secara aktif. Manfaatkan media massa maupun media Internet! Negara Republik Indonesia ini bukanlah negara yang berlandaskan agama. Sudah selayaknyalah para calon Presiden RI menghargai dan menghormati para pendiri negara ini yang telah meletakkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara. Artinya, jangan pilih calon Presiden yang menunjukkan gelagat lebih mementingkan ideologi berlandaskan agama atau hal-hal lain selain Pancasila & UUD 1945.



9. Memancarkan ketulusan (yang bisa dirasakan) untuk membawa perubahan mendasar bagi bangsa ini ke depan.

Poin ini sangat membutuhkan kejelian dan kepekaan kita. Mungkin tidak mudah menilai ketulusan ini. Tapi seseorang yang kurang tulus biasanya cenderung terlalu suka beretorika ketika menyampaikan pemikiran maupun visi-misinya. Orang yang kurang tulus biasanya juga cenderung terlalu normatif ketika mengemukakan gagasan, tidak ada energi di dalam isi pembicaraannya, atau intonasi yang datar. Orang yang kurang tulus umumnya juga tidak punya konsep yang jelas bagaimana bisa mewujudkan visi misi yang dikemukakan.

10. Punya jiwa patriotik yang tinggi (cinta terhadap NKRI dan bumi pertiwi).

Artinya, tentu saja mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal ini bisa tercermin lewat niat yang tulus untuk mengangkat bangsa dan negara tercinta ini dari keterpurukan. Bagaimana menilainya? Lagi-lagi saya menyarankan Anda untuk melakukan survei lewat media Internet. Namun menurut saya, calon Presiden yang memiliki latar belakang militer (mantan prajurit TNI) punya poin plus pada masalah jiwa patriotik ini. Saya kira, tidak ada pendidikan/penggemblengan nasionalisme yang lebih baik dari militer. Lalu, mengapa jiwa patriotik penting bagi calon pemimpin Indonesia? Dengan memiliki jiwa patriotik tinggi, Presiden akan lebih mudah mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Dengan jiwa patriot, Presiden akan memiliki jiwa negarawan yang sangat dibutuhkan untuk mengayomi bumi pertiwi tercinta ini. Dengan jiwa patriotik, seorang Presiden bahkan berani mempertaruhkan nyawa untuk negaranya.



kalau ente setuju dengan tips ane jangan lupa


Kaskuser yang SOMBONG adalah yang tidak komeng emoticon-Sorry
kalau berkenan emoticon-Blue Guy Cendol (L)

terimakasih yang udah mampir di thread yang sederhana ini

emoticon-Kissemoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss



0
1.7K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan