Migrant Care menduga adanya permainan calo dalam kasus ini. Menurut penelusuran Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, hukum diyat biasa dijadikan komoditas bisnis. "Baik itu korbannya orang Arab Saudi maupun Indonesia," katanya saat diwawancara di Jakarta, Kamis (27/3).

Dugaan ini muncul akibat banyaknya TKI yang dibunuh di Arab, namun kasusnya tidak diselesaikan secara hukum, tapi dengan diyat.

Sepuluh tahun sudah Migrant Care mendampingi para TKI. Ketika ada ancaman hukuman mati, para calo mulai bermain di sana. Terkait kasus Satinah, dugaan ini harus ditelurusi, "ada tidak peran calo yang menunggangi kasus ini."

"Ini harus dibongkar, ini menutup akses atas keadilan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) dan mencoret Indonesia sebagai negara hukum," tegas Anis.