Mengapa Bangsa Indonesia Kalah Kreatif daripada Bangsa lain?
TS
404nf
Mengapa Bangsa Indonesia Kalah Kreatif daripada Bangsa lain?
Quote:
Sebelumnya Mohon Maaf Apabila Thread ini berantakan, Maklum ane Newbie
Seperti kita tau Gan, Negara kita tercinta ini Indonesia kalah Jauh soal Kreativitas dan Inovasi,
Tanpa basa basi lagi gan,
Simak ulasan berikut Gan.
Mudah-Mudahan Gak Gan
Spoiler for No Repost:
Berikut Alasan Mengapa Bangsa Indonesia Kalah Kreatif Dengan Bangsa Lain
Quote:
1. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ukuran
sukses dalam hidup adalah banyaknya materi
yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta
lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu)
kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas
kalah populer oleh profesi dokter, pengacara,
dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat
menjadikan seorang untuk memiliki banyak
kekayaan.
2. Bagi orang Indonesia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yang wajar.
3. Bagi orang Indonesia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban",
bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT, dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa
diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan
ilmu hitung lainnya, bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Indonesia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none" (tahu sedikit-sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Indonesia bisa jadi juara dalam Olympiade Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak
pernah ada orang Indonesia yang
memenangkan Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.
6. Orang Indonesia takut salah dan takut kalah. Akibatnya, sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Indonesia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir, peserta akan
mengerumuni guru/narasumber untuk meminta penjelasan tambahan.
Quote:
Dalam bukunya, Prof.Ng Aik Kwang
menawarkan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Hargai proses. Hargailah orang karena
pengabdiannya, bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren, tapi duitnya dari hasil korupsi
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban untuk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan passion (rasa cinta)-nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. Ayo bertanya!
6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan
bangga kalau kita tidak tahu!
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan.
Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.
Semoga Thread Ane Bermanfaat Gan
Quote:
Kaskuser yang baik Selalu Meninggalkan Jejaknya, Jangan Lupa Ts mengharapkan dan Juga