Halo agan kaskuser yg ane hormati.
Perkenankan ane yg nubitol ini bikin thread pertama. Thread ini dibuat untuk tujuan kebaikan bersama. Ditulis berdasarkan pengamatan sendiri gan, selama kurang lebih lima tahun jadi pengguna angkutan umum di Ibu Kota.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa sebenernya tindakan copet sebagian besar adalah hasil kerja secara tim, yang beranggotakan 3-6 orang. Jarang banget ada copet yang kerja sendirian.
Langsung aja ke intinya ya gan. Ane rangkum ada 3 strategi copet gan:
Spoiler for Pertama: Distract 'n carry:
Distract artinya mengalihkan, dan carry artinya membawa. Di sini para copet bekerja dengan mengalihkan fokus calon korbannya. Calon korban yang lost focus, akan langsung dieksekusi. Strategi ini dilakukan para copet dengan dua tim. Pertama, sebut saja Tim A, bekerja sebagai distractor, dan tim B, bekerja sebagai executor. Cara ini adalah yang paling ngetren saat ini gan. Tim A, sebagai pengecoh, modusnya bisa bermacam-macam gan. Contohnya:
- batuk-batuk, muntah-muntah
- pura-pura pingsan
- tiba-tiba teriak-teriak gak jelas kayak orang gila
- kejang-kejang
- pura-pura berantem, dsb.
Perlu agan ingat dan sadari sekali lagi, bahwa modus di atas itu sebenarnya hanyalah pengecoh saja. Calon korban yang terkecoh akan mudah dicopet oleh anggota Tim B sebagi eksekutor.
Lalu, apa yang terjadi? Anggap aja Tim B sudah berhasil nyopet 1-2 korban. Korban setidaknya butuh beberapa menit hingga sadar bahwa dia kehilangan barang. Saat tim A sudah selesai pun biasanya korban masih belum menyadari bahwa ada barang hilang.
Ketika pertunjukan Tim A selesai, biasanya anggota Tim A diturunkan dari bus. Setelah itu ada momen-momen beberapa di mana korban masih belum sadar kalo kecopetan. Nah, gimana kalau korban sadar? Korban mulai panik, rogoh-rogoh saku celana, tas, kantong baju dsb. Lalu begumam "duh, gue kecopetan!". Nah, di sini Tim B, yang masih ada di bus, berperan sebagai pengecoh berikutnya, "itu tuh, yang muntah-muntah tadi pasti copetnya!"
Nah, kalau korban percaya, lantas bakal turun dari bus utk ngejar Tim A. Korban dan barangnya akan semakin jauh deh. Padahal, barang korban yang hilang masih ada di Tim B.
Spoiler for Kedua: Door pitfall:
Door pitfall artinya jebakan pintu. Di sini pun para copet bekerja dalam dua buah tim. Tim pertama, sebut aja Tim A, bekerja di sisi dekat pintu. Dan kedua, tim B, bekerja sebagai eksekutor. Bagaimana prosesnya? Hampir sama dengan strategi Distract 'n carry, Tim A dituntut untuk bekerja duluan. Tugas dari Tim A adalah menghalangi dan menghambat calon korban untuk keluar dari bus kota.
Strategi ini sebenarnya cuman memanfaatkan kelengahan calon korban. Salah satu momen penumpang lengah adalah ketika penumpang turun dari bus. Kenapa? Kita tahu, bus kota sering sekali berhenti di sembarang tempat. Saat turun, fokus penumpang tentu ke arah jalan, pegangan, langkah kaki, dan lompatan, agar keseimbangan terjaga dan tidak jatuh saat turun, sembari mengamati kendaraan lain yang mungkin nabrak kalau tidak hati-hati. Fase ini menuntut perhatian lebih dari penumpang. Dan saat inilah penumpang lengah dengan keamanan barang-barang yang dibawanya.
Nah, tim A, sebenarnya bersifat optional gan. Bisa ada, bisa juga tidak. Tugas menghalangi itu tujuannya agar calon korban makin terfokus pada keseimbangan dan kemudian lengah dengan keamanan barang-barangnya. Modus dari tim A ini bisa bermacam-macam gan,
- berdiri di pintu, kagak mau geser pas ada penumpang turun
- turun, lantas naik lagi, pura-pura salah turun
Nah, saat lengah ini, tim B bergerak. Kagak kerasa pasti. Begitu sadar, hape ilang, dompet entah ke mana, ritsleting tas kebuka, bus udah berangkat lagi. Bagi korban, nyesek dah rasanya.
Spoiler for Ketiga: Snuggling:
Snuggling artinya merapat. Kata gaulnya, mepet-mepet gak jelas gitu dah. Caranya gimana? Di strategi ini kagak ada pembagian tim. Targetnya adalah penumpang yang berdiri. Semua anggota tim copet akan mepet-mepet calon korbannya sampai berhasil mengambil barangnya. Cara ini sebetulnya membutuhkan kekompakan dan kesabaran tinggi bagi pencopet.
Kita tahu bahwa berdiri di bus kota butuh keseimbangan. Bus yang sering berhenti dan ngebut seketika pasti bikin kita yang berdiri terombang-ambing. Akselerasi yang sembarangan bikin kita terayun-ayun gak karuan. Nah, di sinilah tim copet bergerak.
Pertama, target calon korban sudah ditentukan. Para copet berkomunikasi dengan kode-kode khusus, kemudian ditentukanlah calon korbannya. Di sinilah dituntut kekompakan tinggi bagi para pencopet. Jangan mis-komunikasi sehingga ternyata targetnya beda. Resikonya gagal dan ketahuan.
Setelah itu, calon korban berusaha dipepet sehingga punya ruang gerak yang sempit. Apa yang terjadi setelah itu? Di antara tim copet itu ada satu orang eksekutor, yang bertugas mengambil barang korban. Di sini, dituntut kesabaran tinggi bagi eksekutor untuk mengambil barang korban. Ayunan demi ayunan, di setiap akselerasi bus, eksekutor akan membuka ritsleting tas pelan-pelan, sedikit demi sedikit. Timing pengambilan barang pun harus tepat, tidak boleh asal ambil. Eksekutor akan berpikir 'exit way' setelah berhasil mencopet. Biasanya eksekusi pencopetan dilakukan menjelang halte bus, atau menjelang bus berhenti.
Setelah berhasil, eksekutor biasanya akan turun menyelamatkan diri, sebelum korbannya sadar bahwa barangnya hilang.
Itu aja gan thread dari ane. Perlu diketahui juga, ane di sini pernah jadi korban, strategi nomer 3.
Mari kita sama-sama waspada gan. Copet itu kejahatan, tapi mereka bekerja dalam sebuah tim. Itu membuat tingkat keberhasilan mereka cukup tinggi.
Tentunya, kita semua menghendaki angkutan umum yang aman, nyaman, cepet, on time, dan tidak lupa MURAH.
0
2.1K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru