- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
★ Bekerja Keras 24 Jam Di Singapura ★
TS
imass08
★ Bekerja Keras 24 Jam Di Singapura ★
✍ SINGAPURA ✍
Quote:

Quote:
The Economist, lembaga riset ekonomi dan bisnis internasional baru-baru ini melaporkan hasil survei terbaru terkait besaran biaya hidup di kota-kota besar dunia. Dalam survei tersebut, Singapura keluar sebagai kota dengan biaya hidup termahal di dunia.
The Economist Intelligence Unit memeringkat sebanyak 131 kota di seluruh dunia, dengan menggunakan biaya hidup di New York sebagai acuan utama. Posisi Singapura pada 2014 ini salah satunya dipengaruhi oleh melemahnya mata uang Yen, sehingga menggeser Tokyo dari posisi kota dengan biaya hidup termahal tahun lalu.
Selain itu, peningkatan nilai mata uang Dollar Singapura sebesar 40% dan kenaikan inflasi setiap tahunnya selama 10 tahun belakangan ini juga ikut berpengaruh. Dan dalam 10 tahun ini posisi Singapura terkerek dari peringkat ke-18 dunia menjadi peringkat satu dunia.
Salah satu sektor yang diperhitungkan dalam menganalisis biaya hidup adalah biaya transportasi di sebuah kota. Biaya transportasi di Singapura saat ini tercatat tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya transportasi di New York.
Penyebab tingginya biaya transportasi di Singapura antara lain karena negara pulau ini tidak mempunyai sumber daya alam yang cukup sebagai bahan bakar kendaraan. BBM didapatkan melalui impor saja. Tak pelak, ongkos tranportasi di Singapura begitu tinggi.
Di bawah Singapura, ada Paris, Oslo, Zurich, dan Sydney pada posisi lima besar kota dengan biaya hidup termahal. Selanjutnya ada Caracas, Jenewa, Melbourne, Tokyo, dan Copenhagen yang melengkapi daftar 10 besar.
Di kawasan regional Asia Pasifik, Jakarta berada di urutan ke-27, diikuti Kuala Lumpur di posisi ke-28. Sementara Bangkok berada di urutan ke-19 Asia Pasifik
.The Economist Intelligence Unit memeringkat sebanyak 131 kota di seluruh dunia, dengan menggunakan biaya hidup di New York sebagai acuan utama. Posisi Singapura pada 2014 ini salah satunya dipengaruhi oleh melemahnya mata uang Yen, sehingga menggeser Tokyo dari posisi kota dengan biaya hidup termahal tahun lalu.
Selain itu, peningkatan nilai mata uang Dollar Singapura sebesar 40% dan kenaikan inflasi setiap tahunnya selama 10 tahun belakangan ini juga ikut berpengaruh. Dan dalam 10 tahun ini posisi Singapura terkerek dari peringkat ke-18 dunia menjadi peringkat satu dunia.
Salah satu sektor yang diperhitungkan dalam menganalisis biaya hidup adalah biaya transportasi di sebuah kota. Biaya transportasi di Singapura saat ini tercatat tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya transportasi di New York.
Penyebab tingginya biaya transportasi di Singapura antara lain karena negara pulau ini tidak mempunyai sumber daya alam yang cukup sebagai bahan bakar kendaraan. BBM didapatkan melalui impor saja. Tak pelak, ongkos tranportasi di Singapura begitu tinggi.
Di bawah Singapura, ada Paris, Oslo, Zurich, dan Sydney pada posisi lima besar kota dengan biaya hidup termahal. Selanjutnya ada Caracas, Jenewa, Melbourne, Tokyo, dan Copenhagen yang melengkapi daftar 10 besar.
Di kawasan regional Asia Pasifik, Jakarta berada di urutan ke-27, diikuti Kuala Lumpur di posisi ke-28. Sementara Bangkok berada di urutan ke-19 Asia Pasifik
Quote:
Kisah Warga Singapura Bertahan di Tengah Mahalnya Biaya Hidup

Khairul Faisal
Singapura mengalami kemajuan pesat beberapa tahun terakhir. Dari Indonesia, hampir setiap hari puluhan hingga ratusan orang berduyun-duyun masuk ke negeri singa itu.
Mereka ada yang berobat,liburan,belanja,kuliah,hingga urusan pekerjaan.
Di tengah ingar-bingar kemegahan, singapura memiliki persoalan serius yang kini di rasakan warga pribumi. Terutama mereka yang uangnya pas-pas an. Urutan pertama sebagai negara dengan biaya hidup termahal di dunia memang menjadi tantangan tersendiri. Itulah sebabnya, sebagian warga negara dengan luas wilayah 710 km persegi itu tidak hanya bekerja di satu tempat. bahkan mereka banyak yang bekerja di tiga tempat sekaligus.
Iswandiarjo adalah salah satunya. Pria kelahiran singapura 31 tahun silam itu merasakan beratnya hidup di negaranya. Dia harus bekerja di tiga tempat sekaligus waktu 24 jam dia habiskan untuk bekerja dan bekerja. Jarang ada waktu untuk bersantai menikmati jerih payahnya bersama orang-orang yang di cintai.
Mereka ada yang berobat,liburan,belanja,kuliah,hingga urusan pekerjaan.
Di tengah ingar-bingar kemegahan, singapura memiliki persoalan serius yang kini di rasakan warga pribumi. Terutama mereka yang uangnya pas-pas an. Urutan pertama sebagai negara dengan biaya hidup termahal di dunia memang menjadi tantangan tersendiri. Itulah sebabnya, sebagian warga negara dengan luas wilayah 710 km persegi itu tidak hanya bekerja di satu tempat. bahkan mereka banyak yang bekerja di tiga tempat sekaligus.
Iswandiarjo adalah salah satunya. Pria kelahiran singapura 31 tahun silam itu merasakan beratnya hidup di negaranya. Dia harus bekerja di tiga tempat sekaligus waktu 24 jam dia habiskan untuk bekerja dan bekerja. Jarang ada waktu untuk bersantai menikmati jerih payahnya bersama orang-orang yang di cintai.
Quote:

Sedangkan Ini Adalah Kota Dengan Biaya Hidup Termurah
Meski lokasinya berdekatan dengan Mekah yang memiliki harga tanah tertinggi di dunia, tetapi Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi, justru masuk dalam katagori kota dengan biaya hidup termurah di dunia. Hasil riset ini dikeluarkan oleh The Economist, lembaga riset ekonomi dan bisnis internasional. Laporan yang terangkum dalam The World Cost Living 2014 itu mencakup 131 kota-kota besar di dunia, dengan menggunakan biaya hidup di New York sebagai acuan utama. Selain Riyadh dan Jeddah, Panama City, Bucharest, dan Algeria juga termasuk dalam daftar lima besar kota dengan biaya hidup termurah di dunia.
Selanjutnya Kathmandu, Damaskus, New Delhi, Karachi, dan Mumbai juga masuk dalam daftar 10 besar kota dengan biaya hidup termurah di dunia. Analis The Economist mengungkapkan, ketidakstabilan politik sedikit banyak mempengaruhi rendahnya biaya hidup di kota-kota tersebut.
“Pakistan, Nepal, Syria, dan Aljazair merupakan wilayah dengan tingkat kestabilan politik yang rendah, sehingga kota di negara itu terpengaruh. Selebihnya seerti Riyadh, Jeddah, Panama memang menerapkan standar harga yang relatif murah,”
Meski lokasinya berdekatan dengan Mekah yang memiliki harga tanah tertinggi di dunia, tetapi Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi, justru masuk dalam katagori kota dengan biaya hidup termurah di dunia. Hasil riset ini dikeluarkan oleh The Economist, lembaga riset ekonomi dan bisnis internasional. Laporan yang terangkum dalam The World Cost Living 2014 itu mencakup 131 kota-kota besar di dunia, dengan menggunakan biaya hidup di New York sebagai acuan utama. Selain Riyadh dan Jeddah, Panama City, Bucharest, dan Algeria juga termasuk dalam daftar lima besar kota dengan biaya hidup termurah di dunia.
Selanjutnya Kathmandu, Damaskus, New Delhi, Karachi, dan Mumbai juga masuk dalam daftar 10 besar kota dengan biaya hidup termurah di dunia. Analis The Economist mengungkapkan, ketidakstabilan politik sedikit banyak mempengaruhi rendahnya biaya hidup di kota-kota tersebut.
“Pakistan, Nepal, Syria, dan Aljazair merupakan wilayah dengan tingkat kestabilan politik yang rendah, sehingga kota di negara itu terpengaruh. Selebihnya seerti Riyadh, Jeddah, Panama memang menerapkan standar harga yang relatif murah,”
Quote:
0
3.2K
Kutip
10
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
THANK YOU