Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bramanjoyoAvatar border
TS
bramanjoyo
KONSPIRASI HILANGNYA MH370
Saat Pasukan Amerika Serikat menarik
diri dari Afghanistan, salah satu dari
peralatan komunikasi untuk komando
dan pengendalian yang biasa
digunakan untuk mengendalikan
pesawat UAV mereka (ingat ! ini salah
satu senjata yang dikabarkan
digunakan untuk menyergap Osama Bin
Laden) dibajak oleh gerilyawan
Taliban.Pembajakan ini dilakukan saat
gerilyawan Taliban mencegat iring-iringan kendaraan militer pasukan AS
yang hendak bergerak pulang ke AS,
menuju bandara di suatu daerah
perbukitan di Afghanistan.Serangan
gerilyawan Taliban tersebut
menewaskan 2 personil militer AS,
merampas segala peralatan militer
yang penting termasuk yang bersifat
"rahasia", yaitu "command and control
system" yang tersebut di atas, seberat
20 ton dan sedang di pak terpisah
dalam 6 peti kayu. Peristiwa ini
berlangsung pada bulan Februari 2014.
Sayang tanggal pastinya tak
disebutkan.Gerilyawan Taliban
menginginkan uang dari hasil penjualan
"senjata rahasia" tersebut.Kepada
siapa?Siapa lagi jika bukan Russia atau
RRC. Dan pemerintah China adalah
pemenang nya. Mereka berani bayar
mahal, dan segera mengirimkan 8
orang agen intelijen nya ke Afghanistan,
markas Taliban setempat, dan
melakukan analisa dan cek fisik atas
"barang dagangan" yang
ditawarkan.Kesepakatan bisnis dicapai,
jutaan US Dollar dikabarkan dibayarkan
kepada gerilyawan Taliban.Bayangkan !
Dengan alat itu, jika berhasil
menemukan "kracking code"
nya.....berhasil mempelajari titik
kelemahannya, atau bahkan membuat
tiruannya, betapa tidak berguna nya
UAV (Pesawat intai tanpa awak/drones)
milik AS di medan perang manapun.
Apalagi jika berkonflik dengan RRC
!!Singkat kata, diputuskan lah bahwa
keenam peti kayu berisi peralatan
komando yang dianggap senjata
rahasia rampasan perang tersebut,
entah bagaimana suatu hari di awal
Maret 2014, transit di kargo Kuala
Lumpur International Airport, Malaysia,
untuk selanjutnya dibawa ke Beijing
RRC, sebagai kargo samaran.....rute
pengirimannya pun tak langsung dari
Afghanistan yang lebih dekat ke RRC,
namun di "putar" terlebih dahulu ke
Malaysia agar tak mencurigakan pihak
AS dan sekutu nya.Namun sebelum
dibawa langsung ke Beijing, kargo
tersebut dititipkan sementara di
Kedubes RRC di KL,Malaysia.Sementara
itu pemerintah AS melalui badan
intelijennya seperti CIA, dan NSA tak
tinggal diam.Mengetahui ada "senjata
rahasia berbahaya" yang hilang dicuri,
mereka pun segera mengontak sahabat
karib mereka...Agen Rahasia Israel yang
terkenal kehandalannya di dunia
intelijen internasional sejak tahun 1950-an. Mereka berhasil menjejaki dan
melacak keberadaan kargo "tak wajar"
ini di Malaysia. Dan mereka
memutuskan untuk membuntuti lalu
merampas balik di saat yang tepat. Bila
perlu dengan teknik sabotase ataupun
pencegatan konvoi ala gerilyawan
Taliban di atas.Di sisi lain, Pemerintah
RRC memutuskan hanya menyimpan
kargo "tak wajar" selama satu hari.
Diputuskan bahwa kargo ini akan
"dititipkan" pada pesawat terbang sipil
yang tak mencurigakan, untuk
menghindari agen intelijen AS yang
mereka sadari tak akan tinggal
diam.Singkat kata dipilihlah, flight
Malaysian Air System (MAS) nomor
penerbangan MH-370, yang terbang
menjelang tengah malam dar KL,
dengan ETA (estimated time arrival) di
Beijing sekitar 4,5 jam setelah lepas
landas dari KL. Mungkin sekitar pukul 5
atau 6 pagi waktu Beijing.Di dalam
daftar penumpang, diisukan terdapat 5
WN AS dan agen rahasia Israel
(MOSSAD) yang telah terlatih dengan
pengendalian pesawat terbang Boeing.
Dicurigai, dua WN Iran yang
menggunakan passport curian,
sebenarnya adalah para agen Israel
yang menyamar tersebut.Dengan
kecanggihan alat sadap
mereka....dicurigai, pada saat kontak
terakhir co-pilot Fariq dengan tower
KLIA menjelang perbatasan Vietnam
pukul 01.30 waktu Malaysia, saat itulah
para agen rahasia AS tersebut
melakukan jamming signal terhadap
sistem pengendalian dan komunikasi
pesawat, serta mengambil alih kemudi
pesawat dengan remote
control.Dikabarkan, setelah peristiwa
Menara WTC 9/11 tahun 2001, seluruh
pesawat Boeing dihubungkan dengan
sistem remote control agar pesawat
dapat dikendalikan oleh pihak selain
pilot, dari darat (tower) ataupun
pesawat intai militer seperti
AWACS.Tujuannya untuk menghindari
pembajakan pesawat yang mengambil
alih kemudi pesawat seperti peristiwa
tanggal 9 September 2001. Kendali
pesawat dapat dilumpuhkan dari dara
atau pesawat AWACS yang mengikuti
pesawat yang dibajak, sehingga
diharapkan upaya pembajak
mengarahkan pesawat sesuai
keinginan mereka, dapat
dicegah.Kelima agen rahasia AS dan
Israel tersebut mengambil alih sistem
kemudi pesawat segera, dan
membelokkan arah penerbangan ke
arah barat. Mengapa?Ini misi hendak
menyabot operasi intelijen RRC. Maka
adalah hal konyol jika terbang menuju
timur seperti Filipina dan Guam yang
sebenarnya terdapat pangakalan militer
AS yang dapat dengan
mudamenyelamatkan/mendaratkan
pesawat tersebut. Namun rutenya harus
melalui Laut China Selatan yang saat ini
sedang habis-habisan dipantau oleh
segenap radar maupun alutsista RRC,
akibat konflik sengketa wilayah yang
melibatkan 6 negara, termasuk RRC dan
Filipina.Radar militer milik Malaysia,
Thailand dan India sebenarnya telah
melacak pesawat "tak dikenal" saat itu.
Namun sayang nya reaksi mereka tidak
cepat atau memang dibuat
begitu?Pesawat MH 370 terbang di atas
laut Sumatra Utara, Kep. Anambas
Selatan India dan mendarat di
Maladewa untuk isi avtur (Inilah yang
menyebabkan beberapa nelayan di
wilayah tersebut bersaksi sempat
melihat "penampakan" pesawat
tersebut.Tujuan selanjutnya, pesawat
Boeing 777-300 ER MAS flight MH 370
beserta seganap awak, penumpang dan
terutama kargo nya, akan diterbangkan
ke pangkalan militer AS dan Inggris di
pulau atol Diego Garcia di tengah
Samudera Hindia. Yang hanya
beberapa ribu kilometer jaraknya dari
Maladewa. Lebih dekat daripada jarak
KL-Beijing.Di sana, kargo dipindahkan,
diduga juga bersama Black Box nya
agar pesawat tak terlacak jika jatuh.
Dari Diego Garcia, pesawat selanjutnya
diterbangkan lagi, kali ini melaui
perangkat remote control yang dimiliki
US Air Base Diego Garcia, berarti juga
kelima agen rahasia dan kargo
"curiannya" tetap di P. Diego
Garcia.Sementara awak pesawat dan
penumpang entah disengaja atau tak
sengaja, dibuat tak sadarkan diri akibat
kekurangan oksigen. Hal ini dapat
dilakukan sesuai teori seorang ahli
penerbangan tanggal 12 Maret 2014,
dengan menerbangkan pesawat di atas
ketinggian normal seperti 45.000 kaki
(ketinggian normal pesawat jenis ini
adalah 35.000 kaki). Pada kondisi
seperti itu, manusia di dalam pesawat
bukan hanya dapat pingsan....namun
tak menutup kemungkinan tewas,
karena kehabisan oksigen akibat
tipisnya tekanan udara.
Misi rahasia ini tak boleh meninggalkan
saksi.Pesawat kemudian dijatuhkan ke
tengah Samudera Hindia dengan
kecepatan tinggi, sehingga hancur
berkeping-keping.Jika melihat ulasan di
atas, sebenaranya kesimpulan-kesimpulan dan dugaan yang selama
ini beredar sudah
"menyerempet-nyerempet" ke sana.
Namun sengaja dibuat simpang siur,
karena memang para pelaku tak ingin
segra ketahuan.Diarahkan dulu mencari
ke Laut China Selatan, lalu bergeser ke
arah barat, yaitu Selat Malaka, lalu
lama-lama informasi digiring ke arah
Samudera Hindia, setelah sebelumnya
sempat dicurigai mengarah ke utara
(Kazakhstan yang letak nya berdekatan
dengan Afghanistan !!)
Di sisi lain, mereka juga tak akan
nyaman jika pesawat tersebut hilang
tanpa jejak.....oleh karena itulah AS
kemudian mengarahkan negara
sekutunya, yaitu Prancis dan Australia
untuk mendapatkan "titik terang"
dimana seahrusnya mencari pesawat
MH 370 yang hilang tersebut.Sekitar
2.500 km sebelah Barat Perth,
sebagaimana yang heboh ditelusuri
pesawat militer, kapal dagang sipil dan
kapal perang dari India, Norwegia,
Australia, Jepang, RRC dan AS (nah ini
nih biang keroknya), selama seminggu
terakhir ini.
Hampir saja mereka keduluan RRC,
yang penginderaan satelit militernya
ternyata tanggal 20 Maret 2014 lalu
juga sempat mengindera objek
mengapung pada lokasi yang
berdekatan dengan yang ditemukan
oleh satelit Inggris, Prancis, dan
Australia sebelumnya.

Perhatikan betapa besarnya upaya
pengarahan alutsista RRC dalam
mencari pesawat yang membawa 120-an warga negaranya ini. Namun untuk
apa, RRC yang dikenal amat menjaga
kerahasiaannya sampai terpaksa
mengumbar segala alutsista nya seperti
pesawat intai militer Il-76 Ilyushin,
kapal perusak anti rudal sepanjang
lebih dari 150 meter, kapal perang
canggih lainnya. Jangan-jangan kapal
selam mereak pun ikut "turun
gelanggang".

Ya, diduga karena ada kargo "khusus"
yang amat mereka tunggu
kedatangannya, terbawa di pesawat
nahas tersebut, dan mereka harus adu
cepat menenmukannya sebelum pihak
AS dan sekutunya menemukannya dan
merebut balik.Ini semua hanyalah
sebuah teori konspirasi dari seseorang
pengamat intelijen Indonesia yang tak
sudi disebutkan identitas nya.

Itulah sebabnya hingga hari ini, banyak
pihak di Indonesia baik pengamat dunia
penerbangan, praktis seperti ketua
asosiasi, pilot, petugas ATC, termasuk
keluarga korban yang masih tak
percaya pesawat jatuh karena
kerusakan teknis, malah ada yang
menganggap penumpang masih hidup,
tak peduli pidato pernyataan PM
Malaysia Najib Razak tanggal 24 Maret
2014 yang mengatakan bahwa
kemungkinan tak ada yang selamat dari
keceakaan tersebut.Percayakah Anda
akan teori ini?Tanpa bermaksud
"mengganggu" keluarga korban yang
sedang berduka, sebaiknya kita tunggu
saja kelanjutan dari pemecahan misteri
ini.
0
10.1K
64
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan