Quote:
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Guyuran hujan yang turun membasahi Yogyakarta tak mengurangi semangat puluhan pembantu rumah tangga menggelar aksi penggalangan dana untuk membebaskan Satinah, TKW di Arab Saudi yang akan dihukum pancung.
Dengan bermodal spanduk bertuliskan "Save Satinah", para pembantu rumah tangga berusaha mengumpulkan uang dari pengguna jalan yang melewati titik nol km Yogyakarta.
Seperti diketahui, Satinah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Ungaran, Jawa Tengah pergi mengadu nasib ke Arab Saudi. Namun di sana, dia mendapat siksaan dari majikannya. Satinah pun melawan sehingga harus membunuh majikannya.
Pengadilan Arab Saudi memutuskan bahwa Satinah bersalah dan harus menjalani hukuman pancung pada 3 April 2014. Untuk bisa bebas dari hukuman tersebut, Sartinah harus membayar uang maaf sebesar Rp 21 miliar.
"Sudah terkumpul 19 miliar, kurang 2 miliar. Kami di sini menggalang dana untuk membatu kekuranganya," jelas Koordinator Aksi "Save Satinah", Jumiem saat ditemui di titik nol Km, Senin (24/03/2014).
Selain pengumpulan dana, para pekerja rumah tangga yang didominasi oleh perempuan ini juga mendesak agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan segala upaya untuk membebaskan Satinah. Sebab jika tidak, maka Satinah akan menjadi TKI kedua semasa pemerintahan SBY yang dieksekusi setelah Ruyati pada tahun 2011 lalu.
Menurutnya, ada beberapa cara untuk membebaskan Satinah dari ancaman algojo. Pertama melalui upaya diplomasi kedua pemerintah membantu membayar uang darah (diyat) sebesar Rp 21 miliar kepada keluarga majikan.
"Sebagai Presiden yang mempunyai tugas melindungi rakyatnya, SBY harus segera bertindak, membebaskan Satinah," jelasnya
Bagus nih gan, sesama kaum pembantu saling mendukung.
jika kaumnya bersalah walaupun bunuh, harus di dukung.
kan sesuai slogan : "Adigang,adigung,adiguna"
http://regional.kompas.com/read/2014...baskan.Satinah
ayo partisipasi pembantu lain , jawa timur dan jawa tengah di tunggu
