Sama dengan jenis ketergantungan yang lain, orang yang masuk dalam jeratan judi tidak mampu mengendalikan dorongan untuk terus berjudi. Hal ini juga termasuk dalam gangguan mental.

Pecandu judi akan melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi keinginannya untuk berjudi. Banyak pecandu judi yang kemudian melakukan berbagai tindakan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, misalnya mencuri, berutang, atau menjual barang-barang berharga. Ketergantungan ini juga mempengaruhi kondisi mental dan bahkan hubungan dengan pasangan.

Menurut Jon Grant, asisten profesor dan psikiatris di Brown Medical School sekaligus penulis Stop Me Because I Can’t Stop Myself, kecanduan judi adalah penyakit biologis dengan gejala patologis yang jelas.


Menurut para ilmuwan, cara kerja otak dan gen yang terdapat pada seorang pecandu judi berbeda dengan orang normal lainnya. Pada penjudi patologis, otak prefrontal cortex, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian keinginan dan pembuatan keputusan mengalami kerusakan.

Dopamin, yaitu neurotransmitter yang ada di otak juga dalam kondisi yang tidak optimal. Reseptor dopamin para penjudi sangat sensitif sehingga untukmencapai sebuah kebahagiaan akan lebih sulit. Mereka membutuhkan banyak sekali dopamin untuk membuat mereka bahagia. Dan judi adalah salah satu dopamin tersebut.

Di banyak negara maju, ada berbagai kelompok yang memberikan pelayanan bagi pecandu judi, misalnya Gamblers Anonymous yang memberikan dukungan moral bagi mereka yang sedang menjalani terapi jeratan judi. Cognitive-behavioral therapy (CBT) adalah terapi yang terkenal sudah berhasil menyembuhkan pecandu dengan cara mengendalikan keinginan untuk berjudi dan cara mengatasi emosi tak nyaman melalui cara yang lebih sehat.

1. Anda selalu mengaitkan segala sesuatu dengan perjudian.
   
2. Anda selalu berusaha mencari uang untuk berjudi.
   
3. Anda selalu menaruh taruhan sangat besar untuk mendapatkan perasaan bahagia.
   
4. Anda telah mencoba untuk berhenti berjudi, tetapi gagal.
   
5. Anda sering merasa emosional, panik dan marah setiap kali ingin berhenti berjudi.
   
6. Anda berbohong atau menyembunyikan kebiasaan buruk itu dari teman dan keluarga.
   
7. Anda mencoba untuk melarikan diri dari masalah dengan cara berjudi.
   
8. Anda tak ragu untuk melakukan tindakan ilegal, seperti pencurian, penipuan, pemalsuan atau tindakan kriminal lainnya untuk membiayai kegiatan judi Anda.
   
9. Anda tak peduli saat kebiasaan buruk ini merusak hubungan Anda dengan pasangan begitu juga dengan karier Anda.
   
10. Anda mulai menggantungkan diri pada orang lain untuk memberikan bantuan finansial akibat judi.