Football Lovers, siapa sih yang nggak kenal sama Shevchenko, Ronaldinho, Ibrahimovic, Eden Hazard, hingga Cristiano Ronaldo? Ini adalah segelumit bintang besar Lapangan hijau yang harga transfernya diatas 30 juta euro. Sebuah harga yang pantas mengingat kemampuan mereka.
Namun apakah anda pernah mendengar nama Daniel Miguel Alves Gomes atau lebih dikenal dengan nama Danny? Danny mungkin satu-satunya pemain "underrated" yang tidak terkenal, yang mencetak rekor pindah dengan nilai 30 juta euro, dan uniknya, transfer ini bukan dilakukan Klub besar Eropa
Quote:
Asiclopedya.
Daniel “Danny” Miguel Alves Gomes
Penyihir Tanpa Nama
Sebagian besar pecinta sepakbola akan mengingat salah satu generasi emas yang dimiliki oleh Portugal, dengan nama Maniche dan Costinha di dalam tim Seleccao, yang membawa Portugal ke Final Euro 2004 dan bermain di Piala dunia 2006. Costinha sempat bermain di Atletico Madrid dan Atalanta, sedang Maniche sempat bermain di Atletico Madrid, Chelsea, Inter Milan. Meski lebih terkenal, keduanya tidak sefenomenal Danny, juniornya di klub Dynamo Moskow dan juga di timnas Portugal. Ya, Danny, si penyihir tanpa nama.
Harus diakui bilamana nama Daniel Miguel Alves Gomes atau yang lebih akrab disapa dengan Danny merupakan nama asing bagi sebagian besar penikmat si kulit bundar. Namun, rekor sebagai pemain termahal kedua di Liga Rusia sepanjang masa yang disematkan kepada pemain Zenit St. Petersburg ini tentunya bukan sebuah prestise yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Berada di bawah Willian (Sekarang pemain Chelsea) yang ditransfer Anzhi dari klub Shakhtar Donetsk (Ukraina) dengan tebusan 35 juta euro pada tahun 2012, Danny ditebus oleh Zenit St. Petersburg dengan nilai 30 juta euro dari Dynamo Moskow pada 2008. Sebuah nilai yang sangat besar pada saat itu. Well, se-special apakah Danny, hingga diganjar dengan nilai sebesar itu?
Danny memulai karir di akademi Mauritimo, sebuah klub Portugal, sebelum akhirnya ditransfer oleh Sporting Lisbon yang tertarik melihat bakatnya dengan nilai 2 juta euro. Meski ditransfer oleh Sporting Lisbon, Danny kembali dipinjamkan ke Mauritimo dan mengecap 12 caps bersama dengan tim utama Mouritimo. Pada tahun 2005 Dynamo Moskow melihat bakat besar yang dimiliki oleh Danny. Bersama dengan Costinha dan Maniche, Danny diboyong oleh Dynamo Moskow ke Rusia. Danny tidak langsung menggebrak bersama Dynamo, mengingat statusnya sebagai pemain muda dan duo rekannya yang menjadi pilihan utama di tim ini. Reputasi Maniche dan Costinha tidak serta merta membawa Dynamo Moskow menjadi klub yang disegani, hanya berakhir di posisi ke-9. Meski demikian, penampilan impresifnya ditengah buruknya rekan setimnya membuatnya dianugerahi Player of The Year versi fan Dynamo Moskow. Di sisi lain, ketidaksenangan petinggi klub membuat Maniche dan Costinha hanya bertahan semusim di Rusia, sebelum kembali berkiprah di Eropa Barat. Di musim berikutnya, bukan berkembang, Dynamo malah finis di posisi ke-14 Liga Rusia, namun permainan Danny tentunya semakin berkembang. Pada 2006, Danny mengambil peran dan membukukan sejumlah gol penting, membawa Dnamo Moskow duduk diposisi ke-6 Liga Rusia. Musim 2007/08 menjadi musim yang penting bagi Danny, dimana Danny membawa Dynamo Moskow berada di posisi kedua Liga Rusia.
Pembicaraan Dunia.
Kehebatan Danny yang kala itu berusia 24 tahun membuat Zenit tertarik mendatangkannnya untuk menambah kekuatan Tim. Tim yang saat itu berstatus juara Piala UEFA ini tidak ragu untuk mengeluarkan kocek sebesar 30 juta euro untuk memboyong Danny ke Petersburg. Nilai transfer itu memecahkan rekor transfer terbesar sepanjang masa Liga Rusia. Terlebih ini dilakukan oleh sang juara Piala UEFA, sontak Danny menjadi pembicaraan dunia. Tak sedikit media berusaha mengungkapkan siapa Danny, seorang pemain tak terkenal yang diganjar nilai 30 juta euro, sebuah nilai yang sangat besar tentunya. Dan tak sedikit pula yang mengernyitkan dahi melihat nilai 30 juta untuk seorang Danny.
Kesempatan pembuktian diri akhirnya dimiliki oleh Danny. Zenit St. Petersburg, klub barunya, menghadapi Juara Liga Champions, Manchester United di ajang Piala Super Eropa. Zenit memenangi laga ini dengan skor 2-1, Danny mencetak gol di debutnya, dan menjadi salah satu pemain paling impresif dalam laga ini. Sontak, fenomena ini menjadi seakan pembuktian Danny mengenai harga yang sangat mahal yang dibayarkan oleh Zenit untuk dirinya. Pada Agustus 2008, Danny dipanggil Carlos Quieroz, manager Portugal pada saat itu, untuk melakoni debut menghadapi Kep. Faroe. Penampilan impresif membuat Danny menjadi langganan timnas Portugal.
Sudah hampir enam tahun berlalu, Danny, yang saat ini berusia 30 tahun, seolah terlupakan. Tiada pemberitahuan bombastis mengenai Danny. Minimnya prestasi Zenit di kompetisi Eropa turut andil mempengaruhi pemberitaan Danny. Danny tetap berkostum biru muda khas Zenit dan konsisten menjadi salah satu andalan Zenit hingga saat ini. Di musim ini, Danny mengemas tiga gol di kualifikasi Liga Champions dan sepuluh gol di Liga Rusia. Meskipun demikian, pemain sayap berkebangsaan Portugal ini tetap menjadi idola publik Petersburg.
Meski hanya sebentar, kilau Danny tetap akan dikenang sepanjang masa. Ya, Danny, si penyihir tanpa nama yang mengabdikan diri menjadi idola di Petersburg.
Sumber : Football Assist
Ada juga Gan, pemain dengan nilai transfer besar

