- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Nabi Idris AS Dengan Malaikat Pencabut Nyawa


TS
saturnus232
Kisah Nabi Idris AS Dengan Malaikat Pencabut Nyawa












ane mw share sedikit cerita tentang nabi Idris as,
no


Quote:
bukti no repost

langsung aja gan simak ceritanya
Quote:
Kisah Nabi Idris AS Dengan Malaikat Pencabut Nyawa -
Dikisahkan bahwa Izrael (malaikat pencabut nyawa) sangat tertarik kepada
Nabi Idris AS dikarenakan ibadahnya yang sangat kuat, maka atas izin
Allah SWT malaikat Izrael dapat menemui dan bertamu di rumah Nabi Idris
AS dalam bentuk manusia dengan maksud ingin mengetahui lebih jauh
tentang Nabi Idris AS...
“Assalamu’alaikum,” Malaikat Izrael memberi salam sambil mengetuk pintu.
“Wa’alaikum salam,” jawab Nabi Idris, “Silahkan masuk, siapakah itu, dan
ada perlu apa datang kemari?”
Izrael menyampaikan maksudnya untuk berkenalan dengan Nabi Idris sebagai
utusan Allah. Akhirnya Nabi Idris mengajak Izrael menginap di rumahnya.
Di rumah Nabi Idris, keduanya asyik beribadah, mereka tidak banyak
bicara melainkan terus beribadah. Ketika tiba waktu makan, Nabi Idris
mempersilahkan tamunya makan. Tamunya menolak. “Silahkan tuan makan
sendiri, saya ingin melanjutkan ibadah saya kepada Allah,” jawabnya.
Setelah makan nabi Idris melanjutkan ibadah bersama tamunya sampai tiba
waktu tidur. “Silahkan tuan tidur disini,” Nabi Idris menunjukkan tempat
tidur tamu.
“Silahkan tuan tidur dulu, saya masih ingin melanjutkan ibadah saya,”
jawab sang tamu, tanpa menunjukkan rasa lelah.
Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang. Nabi Idris sangat
heran,, siapakah sebenarnya tamu ini, kenapa tamu aneh ini tidak mau
makan dan tidur? Dengan hati-hati Nabi Idris menanyakan hal itu kepada
tamunya.
“Saya adalah Izrael, Malaikat pencabut nyawa,” kata sang tamu. Nabi
Idris sangat kaget. “Jadi, engkau datang untuk mencabut nyawa saya?”
tanya Nabi Idris.
Izrael menggeleng, lalu menjelaskan keinginannya untuk mengenal Nabi
Idris lebih jauh. Barulah Nabi Idris sadar, memang begitulah kehidupan
malaikat. Dan para Malaikat memang suka mendekati orang-orang yang
beriman. Bila orang beriman sedang shalat, berdoa, atau melakukan amal
saleh, banyak malaikat yang mengerumuninya.
“Sebenarnya saya ingin merasakan bagaimana rasanya jika nyawa seseorang
sedang di cabut,” ujar Nabi Idris tiba-tiba.
“Permintaan tuan aneh sekali,” kata Izrael. Selama ini manusia justru
takut nyawanya akan dicabut.
Idris menjelaskan kepada Izrael bahwa pengalamannya akan menjadi bekal
dalam berdakwah. Dengan izin Allah, Malaikat Izrael melakukan apa yang
diminta Nabi Idris. Dicabutnya nyawa Nabi Idris, lalu segera
dikembalikan lagi.
“Saya tidak merasakan apa-apa,” kata Idris setelah bangun dari
kematiannya
“Karena saya melakukannya dengan lembut. Begitulah yang selalu saya
lakukan terhadap orang-orang beriman,” kata Izrael.
“Bagaimana dengan orang yang tidak beriman? Tanya Nabi Idris
penasaran. “Mereka akan merasakan luar biasa kesakitan waktu nyawa
mereka dicabut,” kata Izrael. Dan rasa sakit itu akan dirasakan si mati
sampai hari kiamat.
Nabi Idris tidak mampu membayangkan betapa sakitnya. Sakit sehari saja
rasanya sudah tidak tahan, apalagi kalau harus menanggungnya hingga
ratusan tahun sambil menunggu waktu kiamat tiba. Sebaliknya orang yang
beriman akan merasakan kebahagiaan. Setelah mati, mereka akan menikmati
hasil setiap amal saleh mereka di dunia,” tutur Izrael menjelaskan.
Dikisahkan bahwa Izrael (malaikat pencabut nyawa) sangat tertarik kepada
Nabi Idris AS dikarenakan ibadahnya yang sangat kuat, maka atas izin
Allah SWT malaikat Izrael dapat menemui dan bertamu di rumah Nabi Idris
AS dalam bentuk manusia dengan maksud ingin mengetahui lebih jauh
tentang Nabi Idris AS...
“Assalamu’alaikum,” Malaikat Izrael memberi salam sambil mengetuk pintu.
“Wa’alaikum salam,” jawab Nabi Idris, “Silahkan masuk, siapakah itu, dan
ada perlu apa datang kemari?”
Izrael menyampaikan maksudnya untuk berkenalan dengan Nabi Idris sebagai
utusan Allah. Akhirnya Nabi Idris mengajak Izrael menginap di rumahnya.
Di rumah Nabi Idris, keduanya asyik beribadah, mereka tidak banyak
bicara melainkan terus beribadah. Ketika tiba waktu makan, Nabi Idris
mempersilahkan tamunya makan. Tamunya menolak. “Silahkan tuan makan
sendiri, saya ingin melanjutkan ibadah saya kepada Allah,” jawabnya.
Setelah makan nabi Idris melanjutkan ibadah bersama tamunya sampai tiba
waktu tidur. “Silahkan tuan tidur disini,” Nabi Idris menunjukkan tempat
tidur tamu.
“Silahkan tuan tidur dulu, saya masih ingin melanjutkan ibadah saya,”
jawab sang tamu, tanpa menunjukkan rasa lelah.
Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang. Nabi Idris sangat
heran,, siapakah sebenarnya tamu ini, kenapa tamu aneh ini tidak mau
makan dan tidur? Dengan hati-hati Nabi Idris menanyakan hal itu kepada
tamunya.
“Saya adalah Izrael, Malaikat pencabut nyawa,” kata sang tamu. Nabi
Idris sangat kaget. “Jadi, engkau datang untuk mencabut nyawa saya?”
tanya Nabi Idris.
Izrael menggeleng, lalu menjelaskan keinginannya untuk mengenal Nabi
Idris lebih jauh. Barulah Nabi Idris sadar, memang begitulah kehidupan
malaikat. Dan para Malaikat memang suka mendekati orang-orang yang
beriman. Bila orang beriman sedang shalat, berdoa, atau melakukan amal
saleh, banyak malaikat yang mengerumuninya.
“Sebenarnya saya ingin merasakan bagaimana rasanya jika nyawa seseorang
sedang di cabut,” ujar Nabi Idris tiba-tiba.
“Permintaan tuan aneh sekali,” kata Izrael. Selama ini manusia justru
takut nyawanya akan dicabut.
Idris menjelaskan kepada Izrael bahwa pengalamannya akan menjadi bekal
dalam berdakwah. Dengan izin Allah, Malaikat Izrael melakukan apa yang
diminta Nabi Idris. Dicabutnya nyawa Nabi Idris, lalu segera
dikembalikan lagi.
“Saya tidak merasakan apa-apa,” kata Idris setelah bangun dari
kematiannya
“Karena saya melakukannya dengan lembut. Begitulah yang selalu saya
lakukan terhadap orang-orang beriman,” kata Izrael.
“Bagaimana dengan orang yang tidak beriman? Tanya Nabi Idris
penasaran. “Mereka akan merasakan luar biasa kesakitan waktu nyawa
mereka dicabut,” kata Izrael. Dan rasa sakit itu akan dirasakan si mati
sampai hari kiamat.
Nabi Idris tidak mampu membayangkan betapa sakitnya. Sakit sehari saja
rasanya sudah tidak tahan, apalagi kalau harus menanggungnya hingga
ratusan tahun sambil menunggu waktu kiamat tiba. Sebaliknya orang yang
beriman akan merasakan kebahagiaan. Setelah mati, mereka akan menikmati
hasil setiap amal saleh mereka di dunia,” tutur Izrael menjelaskan.
Quote:
sekiranya kalau bermanfaat boleh di





Quote:
Ts juga menerima kiriman
dan
menolak
[/FONT]

menolak

sumber :
http://cerikata.blogspot.com/2011/04...-malaikat.html
Diubah oleh saturnus232 25-03-2014 17:16
0
8.8K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan