Washington - Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini difokuskan pada puing dan kotak hitam pesawat untuk mencari penyebab insiden tersebut. Namun ada yang menyangsikan bahwa misteri terbesar, yakni mengapa pesawat berubah jalur, akan terpecahkan jika kotak hitam ditemukan.

Operasi pencarian MAS MH370 terus dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan banyak pesawat, kapal dan juga peralatan canggih yang mampu melacak kotak hitam pesawat di bawah laut. Tugas pencarian kotak hitam dan puing MH370 memang tidak mudah mengingat lokasi jatuhnya MH370 berada di Samudera Hindia yang luas dan dalam.

Otoritas Malaysia dan banyak pihak meyakini bahwa kotak hitam memegang kunci penting untuk memecahkan misteri yang selama ini menyelimuti MAS MH370. Pertanyaan besar yang hingga saat belum terjawab adalah mengapa MH370 berubah jalur sangat jauh dari rute sebenarnya.

Berbeda pandangan, sejumlah ahli dan konsultan penerbangan, seperti dilansir AFP, Selasa (25/3/2014), meyakini bahwa rekaman data penerbangan dan rekaman percakapan kokpit tidak akan mampu menjawab teka-teki bagaimana dan mengapa pesawat terbang menyimpang dari rute seharusnya, hingga berakhir di Samudera Hindia.

Perusahaan konsultan penerbangan AS, Leeham Co menyebutkan, detail rekaman data penerbangan hanya akan menunjukkan rute yang ditempuh MAS MH370 dan juga informasi mekanis mengenai durasi penerbangan.

Namun percakapan kokpit, yang mampu mengungkapkan keputusan yang diambil oleh pilot dan kopilot dan alasannya, hanya terekam selama 2 jam sebelum pesawat jatuh. Ini berarti momen penting saat pesawat putar balik dan berubah jalur menuju Samudera Hindia yang terjadi pada awal penerbangan, akan hilang.
"Jelasnya, ini tidak akan mengungkap apapun yang terjadi di atas Teluk Thailand -- ini akan ditimpa oleh (percakapan) akhir MH370," demikian jelas Leeham Co.
Tidak jauh berbeda, ahli penerbangan Inggris, Chris Yates menyatakan bahwa jawaban yang dicari banyak pihak soal mengapa MAS MH370 bisa berakhir di Samudera Hindia, yang beribu-ribu kilometer jauhnya dari Malaysia, kemungkinan tidak akan terjawab.

"Kita tetap tidak akan mengetahui kondisi mental pilot dan kopilot, kita tidak akan tahu jika memang ada seseorang berhasil masuk ke kokpit dan mengambil alih pesawat, dan kita tidak akan mendapat pengakuan tanggung jawab semenjak episode ini dimulai," terang Yates kepada BBC television.

"Ini tetap misteri seperti lainnya," imbuhnya.