- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inspirasi untuk kita semua ! monggo masuk


TS
adityadss
Inspirasi untuk kita semua ! monggo masuk
Gadis Buntung Mengajari Kita Arti optimisme 

Sebuah kisah yang dapat membuat banyak orang terinspirasi tentang kisah kehidupan seorang gadis asal China yang terpaksa harus hidup sebagai seorang wanita yang tidak memiliki tubuh sempurna layaknya wanita biasa.
Hal ini disebabkan oleh sebuah kecelakaan yang dia alami di tahun 2000 yang saat itu dirinya masih berusia 3 tahun. Gadis ini bernama Qian Hongyang.
Memiliki tubuh yang tidak sempurna sering kali membuat kita menjadi manusia yang tidak berguna terutama untuk kaum hawa, karena menganggap dirinya tidak akan menemukan pasangan hidup dan juga akan merepotkan banyak orang terutama untuk bergerak, ataupun melakukan aktivitas lainnya.
Tubuh yang cacat memang sering kali membuat kita menjadi merasa tidak percaya diri untuk berinteraksi dengan dunia luar. Hidup tanpa bagian tubuh bawah kaki sejak kecil sebenarnya adalah ujian hidup yang maha berat.
Tetapi jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, maka akan bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah yang bernama Qian Hongyan.
Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.
Semangatnya inilah yang-barangkali-mampu menjadi bara api yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan.
Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.
Keluarga dari Qian Hongyan tinggal di daerah Zhuangxia, China dan keluarganya bukanlah termasuk dalam sebuah keluarga yang berada yang dapat membelikan alat bantu untuk anaknya berjalan.
Namun usaha keluarga Qian Hongyang tidak berhenti di situ saja. Walau tidak dapat membelikan alat bantu, orangtuanya memberikan sebagian dari potongan bola basket agar Qian dapat bergerak dengan mudah dari satu ke tempat lain.
Selain itu, keluarga Qian juga memberikan sepasang sikat yang digunakan Qian untuk melindungi tangannya yang digunakan Qian layaknya sebuah kaki untuk dirinya bepergian seperti sekolah atau ke tempat-tempat lain.
Sebenarnya Qian telah mendapatkan kaki palsu, namun Qian lebih memilih untuk menggunakan bola basket untuk alat bantu bergerak. Hal itu tentu menyentuh semua orang yang melihatnya dan bahkan memberikan sebutan bagi Qian, yaitu Basketball Girl.
Walau kini Qian Hongyan telah menjadi wanita yang cacat, namun impian yang dimilikinya pun hingga kini masih tetap ingin diwujudkan olehnya. Kehilangan kedua kaki bukanlah sebuah halangan bagi Qian untuk mewujudkan sebuah impian.
Meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya.
Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.
Bersiap Mendunia
Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu.
Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007 yang akhirnya Qian Hongyan, mendapat 3 medali emas berenang dalam permainan olahraga provinsi Yunnan. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.
Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak.
Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untuk ikut menjadi seorang atlet.
Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian.
Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara. Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia.
Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya.
Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.
Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam.
Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.
Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya.
Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat. Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut.
Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.
Hargailah segala yang Anda miliki; Anda akan memiliki lebih lagi. Jika Anda fokus pada apa yang tidak Anda miliki, maka Anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun.
Hidup ini harus tetap di jalani walaupun kita sedang mengalami berbagai masalah. Dan dari kisah ini juga kita belajar bahwa tidak ada satupun hal yang dapat menghalangi kita untuk mewujudkan impian asalkan kita tetap semangat dan tetap berusaha.
jika Qian bisa, bagaimana dengan kita yang terakhir dengan kesempurnaan? apakah masih belum bisa bersyukur atas apa yang telah di berikan, masih mengeluh? masih malas?

Spoiler for Gambar:
Spoiler for Bonus:
Diubah oleh adityadss 25-03-2014 00:49
0
1.5K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan