sadis bener nih polhut
begini nih gaya orang sipil yang di pegangin senapan, lagaknya kayak coboy main tembak aja
;marah
Quote:
Seorang Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) tega menembak mati seorang warga yang ketahuan mengambil sebatang kayu Sono dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Saradan, Selasa sore (18/02/2014) sore.
Korban adalah Lasdi (50) warga Dusun Kedungceleng, Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin, Kabupten Ngawi. Ia tewas setelah punggungnya tertembus peluru.
Aksi ‘Coboy’ ini diduga dilakukan oleh oknum Polhutmob dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Saradan berinisial S pangkat AKP.
Informasi yang diterima lensaindonesia..com, saat itu korban, ditengarai sedang melakukan pencurian sebatang pohon sono dengan diameter kurang lebih 20 centimter dan panjang 1,5 meter di hutan Desa Bangeran, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
Saat itu korban berusaha lari setelah kepergok oknum Polhutmob yang sedang melakukan patroli. Diduga tanpa melalui prosedur penangkapan terlebih dahulu, oknum petugas tersebut langsung mengarahkan tembakan tepat mengenai punggung korban.
Perbuatan oknum Polhutmob ini bisa dibuktikan pada kondisi mayat Lasdi yang tertelungkup dilokasi dengan posisi setengah jongkok.
Jenazah Lasdi baru bisa dievakuasi dua jam kemudian dan langsung dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk menjalani outopsi.
“Perbuatan Polhutmob itu sangat tidak manusiawi yang tidak sebanding dengan barang curianya, maka atas kejadian tersebut pihak keluarga menuntut keadilan hukum,” terang Markidin salah satu kerabat korban.
Menurutnya, saat kejadian, korban tidak melakukan perlawanan dan hanya berusaha lari dari kejaran oknum yang dimaksudkan. Namun petugas keamanan hutan ini langsung melepaskan tembakan ke arah korban.
Sementara Yasmi, istri korban terlihat shock atas kematian suaminya yang selama ini sebagai tulang punggung keluarga. Apalagi dua anak korban masih duduk dibangku sekolah yakni SMK dan SD.
“Kalau sudah begini siapa yang menanggung biaya pendidikan anak korban, padahal Mariyana putri kedua korban baru duduk di kelas satu SMK sedangkan yang bungsu atas nama Darmani masih duduk kelas empat
SD,” kupas Markidin.
www.lensaindonesia.co.id/2014/02/19/astaga-ambil-sebatang-sono-warga-ngawi-ditembak-mati-polhutmob.html
bener2 kagak setimpal ya gan hukumannya
cuma nyuri sebatang kayu aja di tembak mati kayak gitu
koruptor aja yang nyuri duitnya rakyat bermilyar.milyaran
kagak sampek di tembak mati
harus di usut tuntas nih, jangan sampai kasusnya berhenti
;marah