- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mendung tapi kok malah gerah ??? Ini sebabnya !!


TS
blondho
Mendung tapi kok malah gerah ??? Ini sebabnya !!

TERIMAKASIH AGAN YANG SUDAH MAMPIR
Maaf kalo Thread ane acak acakan
Semoga Gak Repost

Spoiler for No Repost:


Quote:
Sekarang ini di Indonesia sedang dalam musim hujan. Tentu akhir-akhir ini sering sekali mendung dan hujan. Ada sesuatu yang unik di sini, di mana saat langit tiba-tiba berubah menjadi mendung, kita akan merasa gerah bukan? Bila anda di daerah dataran tinggi mungkin tidak terlalu terasa gerahnya karena temperatur rata-rata kurang lebihnya sekitar 24 C. Tapi bila anda di dataran rendah yang temperatur rata-ratanya bisa mencapai 30 C di siang hari, maka anda akan merasa gerah yang kadang sampai bikin emosi.
Yang saya amati, peristiwa gerah tiba-tiba ini pada umumnya terjadi ketika mula-mula langit cukup cerah dan matahari yang cukup terik, lalu dalam waktu yang relatif cepat langit menjadi gelap akibat adanya awan mendung dalam jumlah besar. Tetapi, bila mendung ini terjadi tidak dalam waktu singkat, kita justru merasakan hawa dingin. Misalnya dari jam 7 pagi mendung terus sampai sore, kita tidak merasa gerah.
Sebelum saya menulis ini, saya cari-cari di google dengan keyword "mendung kok gerah?" dan saya baca-baca dari situ tapi menurut saya ada beberapa keganjilan. Misalnya saja ada yang berdasarkan hukum fisika PV = nRT dimana volume udara dianggap konstan sehingga saat tekanan (P) naik, temperatur (T) juga menjadi naik. Jika begitu, harusnya bila mendung dari pagi sampai malam, kita akan terus-terusan kegerahan dong.
Ada juga yang bilang karena ada awan, udara jadi tidak bisa bergerak ke atas menembus si awan. Kalimat ini rasanya kurang tepat. Saya rasa yang tertahan itu uap airnya, bukan udaranya. Karena uap airnya tertahan, terkumpul dalam jumlah besar dan mengembun, maka terbentuklah awan. Pertanyaannya, apa yang menyebabkan uap air tertahan disana?
Pertanyaan itu akan berkaitan juga dengan penyebab kita merasa gerah saat tiba-tiba cuaca menjadi mendung.
Yang saya amati, peristiwa gerah tiba-tiba ini pada umumnya terjadi ketika mula-mula langit cukup cerah dan matahari yang cukup terik, lalu dalam waktu yang relatif cepat langit menjadi gelap akibat adanya awan mendung dalam jumlah besar. Tetapi, bila mendung ini terjadi tidak dalam waktu singkat, kita justru merasakan hawa dingin. Misalnya dari jam 7 pagi mendung terus sampai sore, kita tidak merasa gerah.
Sebelum saya menulis ini, saya cari-cari di google dengan keyword "mendung kok gerah?" dan saya baca-baca dari situ tapi menurut saya ada beberapa keganjilan. Misalnya saja ada yang berdasarkan hukum fisika PV = nRT dimana volume udara dianggap konstan sehingga saat tekanan (P) naik, temperatur (T) juga menjadi naik. Jika begitu, harusnya bila mendung dari pagi sampai malam, kita akan terus-terusan kegerahan dong.
Ada juga yang bilang karena ada awan, udara jadi tidak bisa bergerak ke atas menembus si awan. Kalimat ini rasanya kurang tepat. Saya rasa yang tertahan itu uap airnya, bukan udaranya. Karena uap airnya tertahan, terkumpul dalam jumlah besar dan mengembun, maka terbentuklah awan. Pertanyaannya, apa yang menyebabkan uap air tertahan disana?
Pertanyaan itu akan berkaitan juga dengan penyebab kita merasa gerah saat tiba-tiba cuaca menjadi mendung.
Berikut Penjelasannya :
Quote:
Pertama, pada tekanan udara yang sama, udara memiliki kapasitas menampung uap air dalam jumlah yang terbatas tergantung pada temperatur udaranya. Makin tinggi temperatur udara, makin besar kapasitas udara tersebut untuk menampung uap air. Begitu juga sebaliknya, makin rendah temperatur udara, makin kecil kapasitas udara tersebut menampung uap air. Mengenai hubungan temperatur dan kapasitas udara dalam menampung uap air ini sudah dibuat karta sehingga kita dapat dengan mudah mengetahui berapa kapasitas maksimum udara untuk menampung uap air pada tiap temperatur udara. Karta itu disebut Psychrometric Chart. Dalam karta ini, juga dapat diketahui energi dalam dari udara, kelembapan relatifnya, tvolume spesifik udara, temperatur udara kering, temperatur udara basah, dan tentu jumlah uap air yang ditampung oleh udara. Sayangnya saya tidak ingin membahas panjang lebar mengenai Psychrometric Chart ini karena itu sama artinya saya memberi kuliah pada anda. Saya akan mencoba membuat lebih sederhana agar lebih mudah dimengerti.
Tentu anda pernah mendengar kalimat "kelembapan udara saat ini 60 %". Artinya, jumlah uap air yang terkandung di udara sudah sebanyak 60% dari total kemampuan udara tersebut menampung uap air. Kelembapan itulah yang disebut kelembapan relatif.
Kedua, semakin tinggi kelembapan relatif udara, maka semakin sulit bagi air untuk menguap. Dan inilah yang menyebabkan kita gerah. Jadi begini, saat matahari menyinari bumi, tentu akan banyak terjadi penguapan air, bisa air laut, bisa air sungai, dan lain-lain. Uap air tersebut akan begerak ke atas hingga mencapai ketinggian tertentu. Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah temperatur udaranya. Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, semakin rendah temperatur udara, maka semakin kecil kemampuan udara tersebut untuk menampung uap air. Jadi, pada ketinggian tertentu, udara tidak mampu lagi menampung uap air (dapat dikatakan kelembapannya 100%). Lalu apa jadinya bila uap air dari bawah terus mendesak ke atas? Maka yang terjadi adalah pengembunan akibat udara yang sudah tidak mampu menampung uap air. Pengembunan menyebabkan terjadinya butiran-butiran air dalam jumlah banyak dan molekul air saling menyatu membentuk tetesan yang semakin besar dan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan.
Jadi, pada lokasi dimana tertutup awan hitam yang cukup luas, maka daerah di bawah awan itu kelembapannya juga akan tinggi akibat uap air tertahan oleh uap air yang lebih jenuh di atasnya. Bahkan kelembapan di permukaan tanah bisa mencapai 70% - 80%.
Nah, gerah itu terjadi ketika awalnya cuaca justru cerah. Sinar matahari memanasi lingkungan di sekitar kita. Dan manusia tentu mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuhnya karena saat keringan menguap, maka air keringat akan mengambil panas dari tubuh. Namun saat tiba-tiba terbentuk awan hujan, maka kelembapan udara di permukaan bumi (di bawah awan tersebut) menjadi tinggi. Keringat kita menjadi sulit untuk menguap. Meskipun beberapa saat mungkin sinar matahari tertutup awan, namun tubuh kita tidak secara tiba-tiba menghentikan keringat. Sama seperti halnya saat anda berlari sampai terengah-engah, saat anda berhenti berlari, apakah nafas anda langsung kembali normal? Tentu tidak.
Nah, ketika itu tubuh kita masih merespon untuk berkeringat, namun karena kelembapan udara mendadak menjadi tinggi, maka keringat kita menjadi sulit untuk menguap, akibatnya panas dari tubuh kita tidak lagi banyak terbuang oleh keringat sehingga kita menjadi merasa gerah.
Namun beda halnya bila terjadi mendung sepanjang hari. Karena dari awal matahari tidak banyak menyinari permukaan bumi akibat terhalang awan, maka temperatur rata-rata permukaan bumi di daerah tersebut menjadi cenderung sejuk sehingga tubuh kita tidak banyak mengeluarkan keringat untuk membuang panas yang berlebih. Meskipun kelembapan udaranya juga tinggi, namun karena tubuh kita tidak terlalu banyak berkeringat akibat kelebihan panas, maka kita tidak akan terlalu merasa gerah.
Konsep inilah yang mendasari Sauna (mandi uap), dimana kita akan berada dalam ruangan yang diberi uap terus menerus sehingga kelembapannya menjadi 100%. Keringat kita keluar akibat hangatnya ruangan itu, namun keringat kita tidak bisa menguap untuk mendinginkan tubuh. Maka basahlah seluruh tubuh kita dengan keringat yang terus mengucur keluar dari kulit. (mandi keringat)
Tentu saja setelah sauna anda akan kehilangan bobot anda dan anda merasa langsing dalam sekejap, namun sebenarnya yang membuat anda kehilangan bobot lebih banyak disebabkan oleh kandungan air dalam tubuh anda yang berkurang drastis akibat berkeringat secara terus-menerus. Kalau setelah itu anda merasa haus dan minum air terus-menerus, maka dalam waktu yang tidak lama berat badan anda akan kembali (setelah air yang dikonsumsi diserap oleh tubuh hingga kondisi optimumnya).
Quote:
Kalo ada yang mau nambahin , monggo gan . Page one
YANG BELUM ISO JANGAN LUPA

YANG SUDAH ISO BOLEH DONG KASIH IJOI-JONYA

KASKUSER YANG BAIK SELALU NINGGALIN JEJAK





YANG SUDAH ISO BOLEH DONG KASIH IJOI-JONYA


KASKUSER YANG BAIK SELALU NINGGALIN JEJAK




SUMUR
0
5.8K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan