Quote:
Metrotvnews.com, Bekasi: Massa Front Pembela Islam (FPI) mengepung Gereja Santo Stanislaus Kostka, Kranggan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/3/2014). Sekitar 150 orang mendatangi gereja tersebut sekitar pukul 11.00 WIB dan memintanya untuk disegel.
Dalam orasinya, mereka menyatakan bahwa dengan kemenangan pihak penggugat, pembangunan gereja haruslah dihentikan. Aksi tersebut pun langsung dihentikan oleh kepolisian setempat.
Menurut keterangan Atika, kuasa hukum pihak gereja dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, saat kejadian berlangsung, ada sekitar 50 orang dari pihak gereja yang berada di lokasi. Massa baru mulai bisa dikendalikan dan membuabarkan diri pada pukul 12.30 dengan bantuan pihak kepolisian termasuk dari Polres Bekasi dan Polsek Pondok Gede.
"Penggugat adalah 13 warga yang memberikan kuasa ke LBH Muslim Indonesia. Dalam gugatan dalam hal penundaan, penggugat meminta penghentian pembanguanan tapi
hakim memutus tidak perlu ada penundaan sehingga pembangunan masih bisa dilaksanakan.Walaupun, dalam pokok perkara gugatan diterima," terang Atika.
Akibat kejadian tersebut, para pekerja pun diliburkan untuk sementara waktu. Namun, pembangunan gereja akan dilanjutkan pada Senin (24/3/2014). Adapun terkait dengan putusan PTUN Bandung tersebut, Atika menyatakan pihaknya berencana mengajukan banding.
(Pri)
http://news.metrotvnews.com/read/201...stka-di-bekasi
Dimana peradabannya ketika umat gereja dalam masa prapaskah, dalam masa puasa dan pertobatan, seperti ketika mereka dalam masa bulan ramadhan tapi masih aja diganggu, ndak bisakah berdamai sebentar aja
Dikepung memang ada kejahatan yg bagaimana disana? belum lagi membuat sampah dijalan raya 
Quote:
Original Posted By 2go►
Ke lubang buaya jaraknya 12 km Gan. Belom macet dan penuhnya. Denger2 gereja disana jg bangunannya belom permanen.
Ibadatnya sejam, perjalanan bolak balik 3 jam
Yg paling deket di kampung sawah,
Itu yg sodara gua bilang penuhnya gak masuk akal.
Gereja identik dengan Kristenisasi?
Gereja yg mana?
Setau gua Gereja Katolik dan Gereja2 Kristen yg besar, gak bisa asal babtis.
Mesti belajar setahun dulu, mesti ada ijin ortu buat di bawah umur, dan belom tentu diapprove.
Makanya dari TK gua sekolah di Sekolah Katolik biar ngeliat muka Yesus tiap hari, kagak ada tuh anak2 yg murtad jadi Katolik
Pindah tempat? Tanah itu milik Gereja udah puluhan tahun.
Ijinnya udah diurus dari taun 2000an.
Kalo pindah tempat, ngurus ijin lagi, 10 tahun lagi
Masyarakat sekitar rese?
Yg demo2 itu impor, bukan masyarakat asli.
Ini fixed masalah setoran..
Masyarakat sekitar udah setuju kok, RTnya udah bersaksi di pengadilan gak ada sogok2an
Mereka menyadari secara ekonomi, keamanan, dan sosial, Gereja bermanfaat bgt buat warga.
NJOP tanah naek, warga bisa buka warung ato kerja di Gereja. Gereja sendiri ada program2 sosial rutin yg wajib diberikan pada warga tanpa pandang agamanya..
Btw, masyarakat pribumi situ rata2 penghayat
kepercayaan.
Gua kenal salah satu tokohnya, bokap temen gua di sekolah.
Tapi rata2 KTPnya Islam karena syarat2 di kelurahan.
Smell something fishy? Standar janda?
Kalo pake semua logika, jelas Gereja ini harus berdiri.
Vonis pengadilan kurang kuat, alesannya Gereja dan Pemkot salah karena gak bikin sosialisasi massal tapi personal. Ya jelas kalo sosialisasi massal itu resiko disusupi provokator.
Pengadilan gak kondusif karena ditekan ormas2 haus setoran.
Gua pikir hakim cari aman, karena yakin Gereja bakal menang kalo sampe kasasi ke MA. Jadi mereka bisa cuci tangan.
Makanya biar ijin dicabut, tapi pembangunan disuruh dilanjutin
