Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

v a iAvatar border
TS
v a i
Rugi besar saat kampanye Gerindra, pedagang asongan demo Prabowo
Rugi besar saat
kampanye Gerindra,
pedagang asongan demo
Prabowo
Reporter : Muhammad Sholeh
Merdeka.com - Ribuan kader dan simpatisan
Partai Gerindra memadati Gedung Utama Gelora
Bung Karno, Senayan, Jakarta untuk mengikuti
kampanye. Tak sedikit pula pedang asongan
seperti pedagang minuman, makanan kecil dan
pedagang lainnya masuk ke lokasi acara
menjajakan dagangannya untuk mengais rejeki.
Di tengah-tengah orasi politik yang disampaikan Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto,
ribuan kader yang menyemut di depan panggung utama
ditawarin minum.
"Apakah saudara-saudara haus, pengen minum," tanya
Prabowo di sela-sela orasinya, Senayan, Jakarta,
Minggu (23/3).
Kemudian, Prabowo meminta para pedagang untuk
memberikan minuman dan makanan kecil dagangan yang
mereka bawa kepada kader dan simpatisan Partai
Gerindra.
"Sekarang saatnya rakyat kecil, para pedagang
merdeka. Silahkan semua kasih, nanti bayarannya
minta kepada Taufik (Ketua DPD Gerindra Jakarta),"
tegas Prabowo.
Tidak ada lima menit, dagangan para pedagang
asongan yang berada di dalam GBK langsung ludes.
Mereka senang dalam waktu sekejap barang
dagangannya diborong dan laris manis.
Dengan senyum merekah, mereka pedagang-pedagang
asongan hanya membawa papan dasaran dagangannya.
Dan kemudian, pedagang-pedagang tersebut antri di
satu titik, tepatnya di belakang panggung untuk
menunggu pembayaran.
Namun ironisnya, puluhan pedagang tersebut mengaku
kecewa lantaran pembayarannya tidak sesuai dengan
ludesnya dagangan yang mereka bawa.
Udain (32) salah satu pedagang kacang goreng dan
kopi menggerutu lantaran modal dan dagangan yang ia
bawa sebesar Rp 400 ribu. Namun, dia hanya dibayar
Rp 200 ribu.
"Masak saya hitung dan ngelayani dengan harga Rp
400 ribu cuma dibayar Rp 200 ribu, rugi dong saya,"
kata Udin dengan nada kesal.
Hal serupa juga dialami Sudarti, salah seorang ibu-ibu
pedagang makanan dan rokok. Ia mengaku barang
dagangannya dibayar tidak sesuai dengan dagangan
yang ia bawa dan terjual.
"Saya rugi banyak, ratusan ribu. Masak cuma dibayar
Rp 200 ribu, padahal kalau laku semua lima kali
lipatnya. Tadi saya ikut antri untuk menagih
pembayaran, tapi dikasih tidak sesuai dan didorong
suruh keluar," jelasnya dengan menggerutu.
Menurut Sudarti, tidak sedikit rekan-rekannya
mengalami nasib yang sama. Mereka harus menanggung
rugi lantaran pembayarannya tidak sesuai dengan
dagangan yang mereka bawa.
"Saya dan teman-teman akan bersama-sama
mendatangi Kantor Gerindra untuk menuntut
kekurangan ganti rugi," tutupnya.
0
2.5K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan