VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menimbang-nimbang sejumlah tokoh untuk menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ketua DPP PDIP, Effendi Simbolon, partainya tetap mempertimbangkan kandidat dari militer karena pengaruh mereka masih besar dalam perpolitikan Tanah Air.

"Dikotomi sipil militer sudah pasti, karena bagaimana pun TNI, khususnya Angkatan Darat, masih menjadi peserta pemilu yang ke-13," kata Effendi saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu 22 Maret 2014.

Effendi mengatakan secara resmi peserta pemilu adalah 12 partai politik (parpol). Namun, dia melihat fakta di lapangan bahwa perlu ditambahkan satu peserta lagi yaitu TNI AD.

"Anda boleh bilang ya atau tidak, atau mengatakan netral. Tapi, mereka masih memiliki peran politik yang kuat dan menentukan. Walaupun dalam undang-undang dia tidak lagi berpolitik, kembali ke barak. Tapi, di dalam faktualnya tidak," urainya.

Oleh karena itu, lanjut Effendi, PDIP tidak bisa menepis begitu saja peran politik TNI AD yang besar dan sangat strategis. Hanya saja, masalahnya sekarang adalah tidak ada satu kesepakatan dari mereka untuk menunjuk satu jenderal menjadi cawapres PDIP.

"Misalnya kami meminta si A, dari Partai A. Si A ini didorong Partai A dan sekaligus gerbong A menjadi mitra kita. Apakah Jenderal A menjadi representasi formal TNI? Ini pertanyaan," imbuhnya.

Effendi menolak untuk mengusulkan satu nama Jenderal TNI AD yang berpotensi menjadi cawapres partainya. Namun, jika mereka menyepakati satu nama, kemudian menyodorkan ke PDIP, maka tak menutup kemungkinan menjadi prioritas utama.

"PDIP ingin mendapatkan calon mitra harus tegas, juga representasi mana. Apakah bisa? Kalau bisa akan memudahkan. Jenderal A, B, itu bisa merepresentasikan dari institusinya," ucapnya.

Tokoh yang pernah menjadi calon gubernur Sumatera Utara itu menyadari TNI AD punya peran politik. Bahkan, sejak Indonesia berdiri, peran politik mereka tak bisa disangkal lagi. "Walaupun ditepis dengan reformasi, mereka tetap eksis berpolitik," tuturnya. (one)

http://politik.news.viva.co.id/news/...langan-militer
==========================================

ane duga kl PDIP menang treshold, dalam arti bisa menetapkan capres dan cawapres sendiri....PDIP bakalan pilih nonjawa dan militer, biar bisa mewakili seluruh unsur di indonesia.....jawa -non jawa dan sipil-militer...

militer yang mencalonkan diri
1. wiranto
2. prabowo
3. pramono edhi
4. endriartono sutarto

namun ke empatnya orang jawa...

tp ada 1 purnawirawan TNI yang sebenarnya secara diam2 di angkat, dan berasal dari luar jawa, tepatnya anak sumsel yaitu jend (purn) ryamizard ryacudu..jendral ini pun dekat dengan megawati.....yg menurut ane jendral ini cukup bersih, tegas, keras, dan nasionalis....setidaknya jendral ini bisa mengimbangi jokowi yang lembut..





satu cerita tentang beliau saat opeasi GAM di aceh, dimana beliau turun langsung dari jeep bersama anak buahnya perang head to head di lappangan dengan GAM, padahal ketika itu jabatanya udah jendral...