Sales Promotion Girl atau SPG adalah bagian yang mungkin tak bisa dipisahkan dari sebuah mata rantai perusahaan penyedia barang produksi. SPG merupakan bagian dari divisi ujung tombak perusahaan. Biasanya SPG berhadapan langsung dengan end user atau bisa juga berhadapan dengan reseller atau retailer alias pengecer. Tergantung bagaimana program yang di gunakan oleh perusahaan dalam menggunakan jasa SPG.
Ada SPG yang memang merupakan bagian organik dari perusahan, namun ada juga yang non organik. Organik dalam arti SPG tersebut memanglah karyawan atau pegawai tetap perusahaan tersebut yang bertugas menjadi tenaga promosi atas barang yang dihasilkan perusahaan. Non organik artinya SPG tersebut hanyalah tenaga temporer yang di sewa atau dibayar dengan perjanjian kontrak kerja atas waktu tertentu. Asal muasal SPG ini ada yang dari perorangan tapi ada juga yang merupakan stok siap pakai yang disediakan oleh perusahaan pengerah tenaga kerja atau Agency. Ada juga SPG yang merupakan stok dari sebuah perusahaan Outsourcing.
Penampilan para SPG ini memang dilematis. Untuk mempermanis tampilan display produk, didatangkanlah sejumlah SPG yang masih muda dan cantik sebagai trik marketing. Mereka tidak hanya sebagai pajangan, tapi harus mampu memberikan info produk secara rinci. Apabila diperhatikan, gesture mereka saat memberikan penjelasan kepada calon konsumen sebagian besar terlihat terlatih untuk ‘menggoda’ dan ‘membujuk’. Mereka juga ramah kamera, artinya setiap ada lensa kamera mengarah kepadanya, otomatis mereka akan berpose semenarik mungkin.

Namun kegenitan para lelaki yang membawa kamera untuk mengabadikan para SPG kerap membuatnya risih. Dia pun sering menolak permintaan para pria yang ingin memotret dirinya. Tapi ada perlakuan berbeda yang diterapkannya untuk pria berkebangsaan selain Indonesia.

SPG identik dengan pakaian seksi yang memamerkan lekuk tubuh perempuan cantik. Kostumnya pun bervariasi, dari two piece, gaun kini, hingga gaun panjang yang menutupi kaki. Sebagian SPG tidak memakai baju-baju yang terlalu seksi karena tujuannya menjadi SPG semata-mata adalah mencari penghasilan tambahan. Apalagi, pekerjaan tersebut tidak mengikat dalam waktu lama sehingga dia bisa mengatur jadwal agar tidak bentrok dengan studinya, misalkan.

Honor SPG bervariasi mulai dari Rp500.000,- hingga Rp1juta lebih untuk setiap shift kerja yang berlangsung sekitar tujuh jam sehari. Mereka bisa memilih untuk mengambil satu shift atau shift panjang yang berlangsung seharian.