- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Adat Robo-robo di Mempawah, Kabupaten Pontianak


TS
dodotrdi
Sejarah Adat Robo-robo di Mempawah, Kabupaten Pontianak
Spoiler for Awal Kisah:
Kabupaten Pontianak merupakan kabupaten yang mempunyai banyak kebudayaan yang perlu di kembangkan dan dilestarikan, salah satunya adalah upacara adat robo-robo masyarakat muslim di Kabupaten Pontianak atau Mempawah. Robo-robo merupakan serangkaian kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Pontianak. Awal diperingatinya Robo-robo ini, bermula dengan kedatangan rombongan Opu Daeng Manambon dan Putri Kesumba, cucu Panembahan Mempawah kala itu yakni, Panembahan Senggaok yang merupakan keturunan Raja Patih Gumantar dari Kerajaan Bangkule Rajangk Mempawah pada tahun 1148 Hijriah atau 1737 Masehi.
Masuknya Opu Daeng Manambon dan istrinya Putri Kesumba ke Mempawah, bermaksud menerima kekuasaan dari Panembahan Putri Cermin kepada Putri Kesumba yang bergelar Ratu Agung Sinuhun bersama suaminya, Opu Daeng Manambon yang selanjutnya bergelar Pangeran Mas Surya Negara sebagai pejabat raja dalam Kerajaan Bangkule Rajangk. Robo-robo adalah sejarah kedatangan kali pertama Opu Daeng Manambon dari Ketapang ke muara Kuala Mempawah. Mengetahui rencana kedatangan Opu, Penembahan Senggaok di Sadaniang memerintahkan para hulubalang bersama masyarakat pesisir yang tinggal dipinggiran sungai untuk menyambut kedatangan itu.
Masuknya Opu Daeng Manambon dan istrinya Putri Kesumba ke Mempawah, bermaksud menerima kekuasaan dari Panembahan Putri Cermin kepada Putri Kesumba yang bergelar Ratu Agung Sinuhun bersama suaminya, Opu Daeng Manambon yang selanjutnya bergelar Pangeran Mas Surya Negara sebagai pejabat raja dalam Kerajaan Bangkule Rajangk. Robo-robo adalah sejarah kedatangan kali pertama Opu Daeng Manambon dari Ketapang ke muara Kuala Mempawah. Mengetahui rencana kedatangan Opu, Penembahan Senggaok di Sadaniang memerintahkan para hulubalang bersama masyarakat pesisir yang tinggal dipinggiran sungai untuk menyambut kedatangan itu.
Spoiler for Kerajaan Mempawah :
Kerajaan Mempawah yang dikenal dengan Istana Amantubillah dan Opu Daeng Manambon, dulu telah ada Kerajaan Dayak yang ketika itu sangat popular di Kalimantan Barat. Dan apabila ingin menceritakan tentang Kerajaan di Kalimantan Barat, maka tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan penduduk asli yaitu Suku Dayak yang dahulu menjadi penguasa.Kerajaan Melayu (Islam) di Kalimantan Barat tumbuh sebelum Imperium Malaka jatuh ketangan Portugis pada abad ke 16, sebagaimana yang telah kita ketahui adanya Kerajaan Mempawah, Kerajaan Sambas, Kerajaan Matan (Ketapang) dan sejumlah kerajan kecil lainnya di daerah pedalaman. Perkembangan Kerajaan Melayu di Kalimatan Barat, khususnya Sambas, Mempawah, dan Ketapang tidak terlepas dari kontibusi pahlawan-pahlawan Bugis yang memainkan peran di Kepulauan Riau dan Tanah Semenanjung.Dalam hal kebudayaan yang ada di Kerajaan Mempawah salah satunya yaitu Ritual Robo’-Robo’. Sebagian masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, bulan Safar diyakini sebagi bulan naas dan sial. Sang Pencipta dipercayai menurunkan berbagai malapetaka pada Bulan Safar.oleh sebab itu, masyarakat yang menyakini akan mengelar ritual khusus agar terhindar dari “kemurkaan” Bulan Safar. Ritual tersebut juga untuk dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap arwah leluhur.
Namun padangan tersebut di atas berbeda dengan pandangan masyarakat Kota Mempawah yang menganggap Bulan Safar sebagai bulan “keberkahan” dan kedatangannya senantiasa dinanti-nantikan. Karena pada bulan Safar terjadi peristiwa penting yang sangat besar artinya bagi masyarakat Kota Mempawah hinga saat ini. Kerajaan Mempawah banyak dikenal orang karena pemerintahan Opu Daeang Menambon, yaitu sejak tahun 1737. Pertama kali Kerajaan Mempawah berdiri, pusat pemerintahannya bukanlah terletak di Mempawah seperti yang dapat dilihat bekas-bekas peninggalnnya sekarang. Tetapi pusatnya terletak di Pegunungan Sadiniang (Mempawah Hulu). Kerajaan yan sangat terkenal saat itu adalah Kerajaan Suku Dayak, Dalam pemerintahan Kerajaan Mempawah, terdapat dua zaman yaitu zaman Hindu dan zaman Islam. Pada zaman Hindu Kerajaan di pimpin oleh Suku Dayak. Sedangkan pada zaman Islam di mulai dari kepemimpinan Opu Daeng Menambon.
Namun padangan tersebut di atas berbeda dengan pandangan masyarakat Kota Mempawah yang menganggap Bulan Safar sebagai bulan “keberkahan” dan kedatangannya senantiasa dinanti-nantikan. Karena pada bulan Safar terjadi peristiwa penting yang sangat besar artinya bagi masyarakat Kota Mempawah hinga saat ini. Kerajaan Mempawah banyak dikenal orang karena pemerintahan Opu Daeang Menambon, yaitu sejak tahun 1737. Pertama kali Kerajaan Mempawah berdiri, pusat pemerintahannya bukanlah terletak di Mempawah seperti yang dapat dilihat bekas-bekas peninggalnnya sekarang. Tetapi pusatnya terletak di Pegunungan Sadiniang (Mempawah Hulu). Kerajaan yan sangat terkenal saat itu adalah Kerajaan Suku Dayak, Dalam pemerintahan Kerajaan Mempawah, terdapat dua zaman yaitu zaman Hindu dan zaman Islam. Pada zaman Hindu Kerajaan di pimpin oleh Suku Dayak. Sedangkan pada zaman Islam di mulai dari kepemimpinan Opu Daeng Menambon.
Spoiler for Foto kerajaan Mempawah:

Spoiler for Ritual:
Upacara robo-robo dilaksanakan disungai Mempawah Ritual pertama dari upacara ini adalah dikumandangkanya adzan dan disusul dengan pembacaan do'a yang dilakukan oleh Pemangku Adat Istana Amantubillah Kerajaan Mempawah
Spoiler for Ritual:
Prosesi Berikutnya yaitu Ritual Buang-buang diLaut





Spoiler for Gambar:






Spoiler for Ritual:
Ritual terakhir adalah Makan Saprahan




Spoiler for Gambar:




Spoiler for Sumber:
http://www.kerajaannusantara.com/id/kerajaan-mempawah/upacara/
0
3.2K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan