Pernahkah kau sejenak membayangkan
Tentang sebuah perjalanan
Sebuah mimpi dari alam tak terjamah
Namun tetap terasa mengikat

Ketika musim telah berganti
Dimana taman merekah berbunga merah
Hujan awal menitik membelai rerumputan
Ku tatap dari jauh di ujung lautan yang terasa tak berujung

Sembari ku kayuh sampan kecil
Ku coba merapat di dermaga hatimu
Mungkin sebelumnya aku lelah
Terhempas ombak yang acuh padaku

Di sini di tempat aku tertambat
Aku mendamparkan raga yang lelah terhanyut - hanyut
Di sini aku menemukan hidupku
Menemukan kembali pijak kakiku
Namun apakah kita tetap di sini?
Berdiam menunggu bunga meranggas layu?
Ataukah diluar sana ada alam lain?
Yang tentu lebih banyak bunga merekah bergantian
Apakah kau ingin?
Bersamaku mengayuh sampan kecil kita..
Dulu memang hanya aku..
Marilah kau ikut,kita mencari dunia yang lebih merekah

Jauh…jauh kita mendayung
Kita tersengat panas,terludahi percikan air
Bahkan sejenak tenggelam tertelan lautan
Mungkinkah sampan kita bertahan?

Kita masih mendayung
Hingga alam itu kita raih..
Dimana disana tertambat bahtera besar
Yang mengganti sampan using kita


Kita akan tinggal disana putri hatiku
Kita melanjutkan lagi perjalanan kita
Bukan dengan sampan,tapi bahtera besar
Besar dan kokoh

Kita akan tinggal dan memadu hati..
Berlelah melihat hidup,tapi menikmatinya
Kita akan melihat kapal kita dipenuhi buah perjalanan kita
Melihat meraka tertawa..

Itu alam yang harus kita kejar
Mari mendayung lebih cepat
Tempat itu sudah dekat
Dekat dan menerima kita

Disana kita memacu hati dalam gairah hidup
Menyatu
Bernafas
Dan bergerak

Sakitkah tanganmu putri hatiku?
Biarlah kamu terdiam,aku saja mendayung sampan ini
Aku masi kuat..
Biarkan kau menopangku dengan senyummu

Aku ingin tinggal di bahtera itu bersamamu
Mengakhiri perjalanan sampan ini
Namun memulai perjalanan dengan bahtera itu
Sampai aku menua

Biar setiap keriput di kulitku menjadi saksi
Biar setiap telapak tangan yang kasar menjadi bukti
Aku setia mendayung sampan menuju bahtera itu
Bantu aku cintaku,beri aku kekuatan dari senyum kecilmu

Di bahtera itu akan banyak tertambat mimpi
Terbingkai setiap peluh dan air mata
Terkumpul semua darah dan luka
Terhiasi senyum dan tangis kita

Di sana….ya disana
Di bahtera itu
Berwarna merah,coklat,biru,dan terlihat cerah
Aku tak pandai menggambarkannya

Meski akan banyak lumut dan percikan air dibahtera itu
Kita akan membersihkannya bersama
Sampai aku menua
Menua dan tak kuat menjadi nahkoda bahtera

Aku akan melenguh melepas nyawa
Biarkan saja,itu sudah waktuku,aku ingin saat itu
Ada kau putri hatiku
Dimana bayang2 sampan menjadi kisah perjalanan kita

Aku mengingatnya..
Buang aku ke laut terdalam
Aku akan hancur disana,kembali pada Penciptaku
Tapi jangan lupakan laut dimana kita mendayung
Dan sampan yang aku simpan di dasar bahtera..
Kita tetap ada
Perjalanan kita tetap ada
Jangan bersedih putri hatiku
Aku tetap menopang bahteramu
Karena buah hatiku akan membantumu menjalankannya
Hingga kau juga menua
Melihat mereka mendayung sampan dan menemukan bahteranya

Aku tetap menopang bahtera
Di bawah laut sana
Kau bisa melihatku di bayangan laut tenang
Dan bisa mengingatku saat ombak gaduh bergemuruh

Kau jangan merasa kehilangan
Karena kau akan bertemu juga denganku dibawah laut biru ini
Ternyata dibawah sini banyak harta emas yang tak kita pikirkan dan kita bayangkan
Pencipta kita menghadiahkannya

Sampan itu…bahtera itu
Akan tetap berlayar
Dan hancur ditelan lautan
Dan terdampar dibawahnya

Namun kisahnya tetap teringat oleh buah cinta kita
Dan ceritanya akan tetap menjadi kisah
Sebuah kisah tentang manisnya sebuah perjalanan










By : Joshua Agustian Pangestu