Maaf sebelumnya, ini cuma kekesalan ane ketika berbelanja di kedua mini market tersebut
Quote:
Kemaren ane ketika mau flight dari Juanda ke Syamsudin Noor ane mampir dulu ke A***MART mau beli minuman ringan, setelah itu total pembelian sebenarnya RP. 3.500 tetapi ketika ane kasihkan uang RP. 10.000 kok kembaliannya cuma RP. 6.000.
trus ane tanya lagi sama kasir, mas emannya ini harganya berapa? lalu tidak lama kasirnya ngasihin lagi uang RP. 500 perak.
Biasanya kan mereka minta uang kita dengan dalih donasi.
Kasus yang seperti ini tidak sekali saja saya alami, apakah PEGAWAI FRINCHISE tersebut memang ditraining untuk bisa melakukan MARK UP terhadap setiap transaksi penjualan.
seperti misalnya:
1. total pembelian RP. 15.750 kenapa sering dibulatkan 16.000
2. total pembelian RP. 34.900 kenapa sering dibulatkan 35.000
memang sebenarnya angka yang dibulatkan tidak besar cuma 100 atau 200 rupiah, tetapi kalau dikalikan 10% penduduk Indonesia yang belanja di minimarket tersebut misalkan 10.000.000 manusia X 100 Rupiah
= RP. 1.000.000.000
inikan jelas membuat konsumen rugi.
Maaf sekali lagi apabila tulisan ini membuat tidak nyaman, saya hanya kesal, masa sudah kerja masih tidak bisa BERHITUNG