Kaskus

Entertainment

kokonutsAvatar border
TS
kokonuts
Memaafkan Untuk Kesehatan
Memaafkan Untuk Kesehatan


Yaelah Gan, yang namanya salah itu kan milik manusia, kesempurnaan cuma milik Andra and The Backbone emoticon-Ngakak

Agan-agan pasti pernah salah, atau berbuat kesalahan. pasti ada dong masa-masanya kesel banget gara-gara kesalahan orang. Rasanya pengen ngamuk aja sama tuh orang, tonjokin sampe bengep, atau teriakin maling biar dia dimassa emoticon-Ngakak

Nah, tau gak gan, ternyata yang kayak gitu itu buruk buat kesehatan kita loh. gak percaya? baca ndiri!

Fred Luskin, Phd, meyakinkan dalam bukunya Forgive for Good: A Proven Prescription for Health and Happiness bahwa dengan memaafkan akan mengurangi kecemasan, membuat detak jantung lebih teratur, dan lebih sehat. Setelah mempelajari tentang memaafkan (forgiveness) selama hampir 20 tahun, beliau menemukan bahwa memaafkan itu baik buat raga (jasmani) maupun jiwa (rohani). Memaafkan dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta mengurangi tingkat depresi, kecemasan, dan kemarahan. Orang yang memaafkan secara umum memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain, merasa lebih bahagia dan penuh harapan, serta memiliki nilai yang lebih tinggi dalam setiap pengukuran psikologis.

Yang sekarang menjadi masalah adalah kebanyakan dari kita tidak tahu cara memaafkan. Tidak ada naskah yang menulis tentang memaafkan atau petunjuk manual melepaskan pengkhianatan, kekecewaan, dan luka masa lalu. Dr. Luskin percaya bahwa memaafkan adalah kemampuan yang bisa dilatih bagi setiap orang, dan kita juga harus belajar cara memaafkan (atau lebih tepatnya belajar memaafkan).

Beberapa dari kita mungkin memiliki hubungan yang “menyakitkan” dengan orang terdekat kita. Meskipun beberapa kali melakukan rekonsiliasi, tetapi selama hidup kita merasakan hubungan yang aneh. Kemudian, apakah memaafkan bisa mengubah dinamika ini?.

Dr. Luskin mengatakan bahwa meskipun kita banyak mendengar mengenai “perjalanan” memaafkan, sebenarnya hanya ada dua langkah dalam proses memaafkan: menyesal (grieving) dan melepaskan (letting go). Bersedih, setelah melakukan kesalahan, berarti membiarkan diri kita merasakan kemarahan, sakit, dan trauma dalam keseluruhan rasa sakit yang murni-tetapi tidak dengan tak terbatas. Kebanyakan orang membutuhkan waktu dua tahun untuk proses move on, atau bisa lebih cepat juga sih, tapi jarang yang bisa move on dengan seketika dan sekaligus.

Bertahan dalam kesedihan dan kegusaran serupa dengan memiliki sebuah kemarahan yang eksistensial. Kita berpikir bahwa dunia berhutang kepada kita atau dunia tidak adil, padahal tidak seperti itu. Misalnya, ketika di kelas saya menjadi bahan bullyan teman anda karena status anda yang jomblo...*uhuk. Dalam contoh seperti ini Dr. Luskin menyarankan agar tidak terperangkap dalam konten (sumber yang menyebabkan sakit hati). Apapun bentuk serangan, proses memaafkan adalah sama: Kita melepaskan kemarahan dan sakit hati dengan kesadaran dan fokus pada rasa syukur dan kebaikan.

Sekali lagi, sedikit rasa tenang namun kesadaran untuk melepaskan dan semuanya termaafkan. Itu saja? Ya, konsep memaafkan sangat sederhana, eksekusinyalah yang berat.

Quote:


Quote:


Memaafkan, bukan berarti kita pura-pura tidak terjadi merasakan sakit. Memaafkan adalah tentang tentang merespon keburukan dengan kebaikan.

Memaafkan orang lain cenderung lebih mudah daripada memaafkan diri sendiri. Jadi maafkan saya jika tulisan saya ngaco, demi kesehatan kalian juga....hoho...

Goosfraba.....!!! emoticon-Kiss

Spoiler for Sumur:

0
969
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan