- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kabar duka... Caleg meninggal


TS
matrix98
Kabar duka... Caleg meninggal





Langsung saja
Spoiler for :
Caleg PKB Meninggal Setelah Bertengkar dengan Anaknya
Ceritanya
Spoiler for :
Calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Blitar, Jawa Timur, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Atho Abayazid (42), meninggal dunia Rabu (19/3/2014) pagi.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir tidak lama setelah bertengkar dengan anak kandungnya, Ayatallah (13).
Siswa kelas 1 SMP itu diamankan Polrek Wates setelah ayahnya meninggal,Belum diketahui penyebab meninggalnya politisi PKB itu. Apakah dia kaget dan terkena serangan jantung karena anaknya mengamuk atau sebab lain.
Korban mengalami luka memar di dadanya.
"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Untuk sementara, kami belum bisa mengetahui lukanya karena masih menunggu hasil visum," kata AKP Rusmin, Kapolsek Wates.
Menurut Rusmin, kejadian itu berlangsung Rabu pagi. Itu bermula dari korban membangunkan anaknya untuk berangkat sekolah.
Setelah bangun dan mandi,Ayatallah persiapan berangkat sekolah. Namun, ia tiba-tiba marah karena dasinya tak ada.
Karena tak menemukan dasinya, dia minta uang ke bapaknya Rp 20.000. Katanya, buat membeli dasi.
Karena bapaknya sudah terlanjur emosi, permintaan anaknya itu tak dituruti. Imbasnya, pelaku mengamuk, dengan menendang dan membanting meja kursi. Bahkan bapaknya sempat dilempar pot bunga namun tak kena.
"Mereka sempat cekcok mulut. Bahkan, pelaku sempat memecah kaca lampu sepeda motor," ujar Rusmin.
Melihat anaknya mengamuk, korban terpancing emosinya, kemudian menyeret anaknya ke dalam rumah.
Maksudnya, agar ulah nakal anaknya itu tak terdengar tetangganya. Namun, anaknya melawan hingga terjadi tarik menarik. Akhirnya, keduanya terjatuh di lantai. Apes menimpanya. Saat menyeret anaknya, korban terjatuh dan tertindih anaknya.
"Kami masih mencari saksi. Sebab, dia (pelaku) belum bisa diperiksa karena masih menangis terus. Rencananya, kasus ini akan kami limpahkan ke polres karena pelakunya masih di bawah umur," pungkasnya.
Menurut kapolsek, saat kejadian itu di rumahnya sepi dan hanya ada korban dan anaknya. Sebab, istri korban yang tak lain ibu pelaku, Wahyuni Sriatin (40), sedang mengantarkan anaknya, yang masih sekolah TK, rekreasi ke Kota Malang.
Jarno (45), tetangga korban, menuturkan, sesaat setelah kejadian, dirinya ditelepon korban dan disuruh datang ke rumahnya. Akhirnya, ia datang ke rumah korban bersama Wantoro (37), tetangga juga. Saat dirinya tiba di rumah korban, posisi korban sedang terlentang di kursi ruang tamu. Sedang, anaknya dalam kamar.
"Dia tak cerita apa-apa, hanya minta tolong agar diantarkan berobat karena sesak nafas," tuturnya.
Sementara, Zainudin, Kades Mojorejo, menuturkan, pelaku sering marah-marah dengan bapaknya. Bahkan, seminggu lalu, ia marah dan akan membuang televisi ke dalam sumur rumahnya. "Bapaknya mengadu ke saya seperti itu," tuturnya.
Siang itu, di rumah duka langsung dipenuhi pe'takziah. Mulai tetangganya sampai teman partai, di antaranya, Maskur, Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Menurut Maskur, korban itu caleg dengan nomor urut 4 untuk dapil 4, yakni Kecamatan Wates, Panggungrejo, Sutojayan, dan Binangun. Ia sudah tiga tahun bergabung dengan partai, dan dikenal cukup bagus dengan masyarakat. "Jabatan dia di partai adalah ketua ranting. Kami turut berbelasungkawa," ujarnya saat ta'ziah di rumah duka.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir tidak lama setelah bertengkar dengan anak kandungnya, Ayatallah (13).
Siswa kelas 1 SMP itu diamankan Polrek Wates setelah ayahnya meninggal,Belum diketahui penyebab meninggalnya politisi PKB itu. Apakah dia kaget dan terkena serangan jantung karena anaknya mengamuk atau sebab lain.
Korban mengalami luka memar di dadanya.
"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Untuk sementara, kami belum bisa mengetahui lukanya karena masih menunggu hasil visum," kata AKP Rusmin, Kapolsek Wates.
Menurut Rusmin, kejadian itu berlangsung Rabu pagi. Itu bermula dari korban membangunkan anaknya untuk berangkat sekolah.
Setelah bangun dan mandi,Ayatallah persiapan berangkat sekolah. Namun, ia tiba-tiba marah karena dasinya tak ada.
Karena tak menemukan dasinya, dia minta uang ke bapaknya Rp 20.000. Katanya, buat membeli dasi.
Karena bapaknya sudah terlanjur emosi, permintaan anaknya itu tak dituruti. Imbasnya, pelaku mengamuk, dengan menendang dan membanting meja kursi. Bahkan bapaknya sempat dilempar pot bunga namun tak kena.
"Mereka sempat cekcok mulut. Bahkan, pelaku sempat memecah kaca lampu sepeda motor," ujar Rusmin.
Melihat anaknya mengamuk, korban terpancing emosinya, kemudian menyeret anaknya ke dalam rumah.
Maksudnya, agar ulah nakal anaknya itu tak terdengar tetangganya. Namun, anaknya melawan hingga terjadi tarik menarik. Akhirnya, keduanya terjatuh di lantai. Apes menimpanya. Saat menyeret anaknya, korban terjatuh dan tertindih anaknya.
"Kami masih mencari saksi. Sebab, dia (pelaku) belum bisa diperiksa karena masih menangis terus. Rencananya, kasus ini akan kami limpahkan ke polres karena pelakunya masih di bawah umur," pungkasnya.
Menurut kapolsek, saat kejadian itu di rumahnya sepi dan hanya ada korban dan anaknya. Sebab, istri korban yang tak lain ibu pelaku, Wahyuni Sriatin (40), sedang mengantarkan anaknya, yang masih sekolah TK, rekreasi ke Kota Malang.
Jarno (45), tetangga korban, menuturkan, sesaat setelah kejadian, dirinya ditelepon korban dan disuruh datang ke rumahnya. Akhirnya, ia datang ke rumah korban bersama Wantoro (37), tetangga juga. Saat dirinya tiba di rumah korban, posisi korban sedang terlentang di kursi ruang tamu. Sedang, anaknya dalam kamar.
"Dia tak cerita apa-apa, hanya minta tolong agar diantarkan berobat karena sesak nafas," tuturnya.
Sementara, Zainudin, Kades Mojorejo, menuturkan, pelaku sering marah-marah dengan bapaknya. Bahkan, seminggu lalu, ia marah dan akan membuang televisi ke dalam sumur rumahnya. "Bapaknya mengadu ke saya seperti itu," tuturnya.
Siang itu, di rumah duka langsung dipenuhi pe'takziah. Mulai tetangganya sampai teman partai, di antaranya, Maskur, Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Menurut Maskur, korban itu caleg dengan nomor urut 4 untuk dapil 4, yakni Kecamatan Wates, Panggungrejo, Sutojayan, dan Binangun. Ia sudah tiga tahun bergabung dengan partai, dan dikenal cukup bagus dengan masyarakat. "Jabatan dia di partai adalah ketua ranting. Kami turut berbelasungkawa," ujarnya saat ta'ziah di rumah duka.
SUMUR
Spoiler for :
Buka!!!
Spoiler for :
mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan...
Bila berkenan ane minta Cendolnya...
Tapi tidak untk Bata nya...

mohon bantuan juga RATE 5nya.
Bila berkenan ane minta Cendolnya...


Tapi tidak untk Bata nya...


mohon bantuan juga RATE 5nya.


Diubah oleh matrix98 20-03-2014 08:48
0
2.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan