TEMPO
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bakal menggaji preman untuk menjaga sistem parkir baru di Jakarta, yaitu parkir meter. Menurutnya ini cara mendisiplinkan warga sekaligus mengatasi premanisme.
"Yang penting premanisme bisa diatasi," kata Ahok pagi ini, Kamis 20 Maret 2014. Dia berencana menggaji preman itu dua kali standar upah minimum provinsi. Ini untuk mengimbangi pendapatan mereka yang biasanya Rp 100-250 ribu per hari. "Digaji seperti UMP dia mana mau. Dia akan digaji Rp 4 jutaan sebulan."
Ahok menyerahkan pembangunan parkir meter kepada pihak swasta. Rencananya sistem ini akan diterapkan di Jalan Sabang, Kelapa Gading, Jatinegara, Melawai, dan Pantai Indah Kapuk.
Dia belum bisa menyebut waktu pasti penerapan parkir meter. Sekarang pihaknya masih menyiapkan term of reference untuk beauty contest alias tender pengadaannya.
Parkir meter berupa alat yang tersambung ke pusat data unit pelaksana teknis (UPT) parkir milik pemerintah dengan menerapkan sistem global positioning system (GPS) di stiker yang diterakan di kendaraan.
Dari perangkat itulah, bisa diketahui berapa biaya parkir yang harus dibayar, termasuk lokasi parkir. Tagihan parkir dan pembayarannya di kas Bank DKI atau di bank lain. Jadi, tugas juru parkir adalah menegakkan sistem parkir baru.
ATMI PERTIWI
Idenya bagus sihhh, mengurangi premanisme sambil meningkatkan disiplin parkir dan pemasukan daerah
Tapi jangan sampe salah kelola kek kasus
petugas kebersihanya ko...awasi dan atur mekanismenya sebaik mungkin...

Petugas kebersihan ga digaji, paling ngutang ke rentenir...tapi kalo preman yang nggak digaji ntar malah meres, ngerampok dan nodong rakyat